Optimalkan Pengolahan Sampah Berbasis Sumber
Pasca Kebakaran TPA Mandung Tabanan
Terbakarnya TPA Mandung otomatis mengganggu pengangkutan sampah yang berpengaruh pada wajah kota.
TABANAN, NusaBali
Kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Mandung, Kerambitan, Tabanan, membuat pemerintah daerah setempat kalang kabut. Pasalnya, TPA tersebut merupakan tempat pembuangan sampah utama untuk seluruh sampah di Kabupaten Tabanan.
Ketua DPRD Tabanan Made Dirga, Jumat (27/10), meminta agar pengolahan sampah berbasis sumber benar-benar dioptimalkan. Menurutnya, hal ini penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap TPA. "Pengolahan sampah dari sumber dengan menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) sangat cocok diterapkan. Selain membiasakan masyarakat bisa mengolah sampah, juga bisa menjadi solusi agar masyarakat tidak ketergantungan dengan TPA," ujarnya.
Dirga juga meminta agar pemerintah daerah memberikan sanksi kepada masyarakat yang tidak taat dalam melakukan pengolahan sampah dari sumber.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan I Gusti Putu Ekayana mengatakan, masih sedikitnya TPS3R yang beroperasi di Tabanan disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah tingginya biaya operasional yang harus ditanggung.
"Dari 133 desa yang ada di Tabanan, sebanyak 126 desa sudah mandiri mengatasi sampahnya. Namun kebanyakan belum melakukan pengolahan sampah, tetapi langsung membuangnya ke TPA. Sementara tujuh desa yang ada di Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri masih terlayani oleh armada sampah dari DLH," tandas Ekayana.7des
Komentar