1.048 Ha Lahan Gunung Agung Terbakar
Kemungkinan kebakaran akan terus terjadi karena masih cuaca kemarau, lahan yang berisi semak-semak sepenuhnya kering, dan tiupan angin cukup kencang
AMLAPURA, NusaBali
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di lereng Gunung Agung kian meluas, sejak Rabu (27/9). Hingga kini lahan yang terbakar mencapai 1.048 hektare, terdiri atas lahan di RPH (Resor Pengelolaan Hutan) Kubu, Kecamatan Kubu 625 hektare dan di RPH Daya, Desa Ban, Kecamatan Kubu seluas 423 hektare.
"Tiap hari kami memantau keberadaan Gunung Agung. Terakhir titik api terpantau, Kamis (26/10) dari Banjar Pandan Sari, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu," jelas Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem Ida Ketut Arimbawa, usai melakukan pemantauan di ruang kerjanya, Jalan Nenas Amlapura, Jumat (27/10).
Luas hutan gunung Agung yang terbakar terakumulasi sejak Rabu (27/9) mencapai 1.048 hektare, tersebar di beberapa titik api di wilayah RPH Kubu dan RPH Daya. Dia mengakui, tidak mungkin petugas di lapangan mampu mengukur luas wilayah hutan yang terbakar, apalagi selama ini kesulitan mencapai titik api karena medannya terhalang jurang dan lembah.
"Tetap kami memantau jumlah titik api dan luas lahan yang terbakar gunakan aplikasi Sipongi. Itu merupakan aplikasi milik Direktorat PKHL (Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan),” jelas Ida Ketut Arimbawa.
Wilayah hutan lindung yang terbakar di Gunung Agung meliputi Banjar Belong, Banjar Daya di Desa Ban, Kecamatan Kubu. Kemudian di Banjar Nusu, Desa Sukadana, Banjar/Desa Dukuh, Banjar Bantas di Desa Baturinggit, dan Banjar Buana Kusuma dan Banjar Pandan Sari, di Desa Dukuh, Kecamatan Kubu.
"Pemantauan hari ini (Jumat, red) tidak terlihat titik api, sedangkan titik api terakhir terpantau, Kamis (26/10) pukul 20.00 Wita dari Banjar Pandan Sari, Desa Dukuh," tambah Ida Ketut Arimbawa.
Ida Ketut Arimbawa berharap tidak ada lagi muncul titik api, agar lahan yang terbakar tidak meluas. Kemungkinan kebakaran akan terus terjadi karena masih cuaca kemarau, lahan yang berisi semak-semak sepenuhnya kering, dan tiupan angin cukup kencang.
Saat Ida Ketut Arimbawa melakukan pemantauan kemarin, turut mendampingi KRPH Kubu, Kecamatan Kubu I Nengah Murna, KRPH Daya, Kecamatan Kubu I Gede Arta Susila, petugas Polsek Kubu, Koramil Kubu, staf Camat Kubu, perangkat Desa Baturinggit, perangkat Desa Kubu, perangkat Desa Ban, kelompok tani dan lain-lain.
Sedangkan Humas Pangempon Pura Pasar Agung di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat I Wayan Suara, mengaku terus mengedukasi pamedek yang hendak menggelar upacara nuur Ida Bhatara Tirtha dan mulang pakelem di Gunung Agung dari arah selatan, agar saat mendaki Gunung Agung tidak ada yang merokok.
Sebab, menurut I Wayan Suara, nantinya secara tidak sengaja pamedek membuang puntung rokok masih menyala. "Sebab itu sebagai pemicu kebakaran hutan, apalagi semak-semak kering mudah terbakar dan tiupan angin sangat kencang," katanya.7k16
Komentar