Jatuh ke Jurang, Terperangkap Selama 8 Jam
Saat sadar ia sempat teriak minta tolong, namun tak ada yang mendengar sehingga memutuskan tidur di TKP.
TABANAN, NusaBali
Pengendara Scopy DK 7596 HH, I Gusti Ngurah Putu Sedana Putra, 29, jatuh ke jurang sedalam 5 meter di jalur Kukuh-Belayu, tepatnya di Banjar Pekandelan, Desa Peken Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, Selasa (11/7) sekitar pukul 23.00 Wita. Korban yang jatuh bersama motornya terperangkap di jurang selama 8 jam. Korban asal Banjar Tengah Semeton, Desa Marga Dajan Puri, Kecamatan Marga, Tabanan ini dievakuasi pada Rabu (12/7) sekitar pukul 07.00 Wita.
Informasinya, korban yang mengendarai Scopy DK 7596 HH meluncur dari arah timur (Desa Peken Belayu) menuju kota Tabanan. Korban yang bekerja sebagai satpam ini diduga mengendarai motor dalam kondisi mabuk. Sejurus kemudian, korban menabrak tiang lampu penerangan jalan. Akibatnya, kendaraannya oleng dan korban bersama motornya jatuh ke jurang di utara jalan.
Tak ada warga yang melihat saat korban dan motornya jatuh ke jurang. Saat malam hari, kondisi jurang yang dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal itu gelap dan dipenuhi rumpun bambu. Korban yang terjatuh dalam kondisi pingsan. Ia baru siuman sekitar pukul 07.00 Wita. Saat korban sadar, ia teriak-teriak minta tolong dan didengar oleh warga setempat, I Gusti Made Murdana. Saksi kemudian menginformasikan kejadian itu kepada warga lainnya. Warga Banjar Pekandelan kemudian membantu mengevakuasi korban dari dalam jurang. Sementara motornya dikerek dengan tali.
Proses evakuasi Sedana Putra berjalan lancar, sebab di dekat TKP jatuh ada jalan datar yang merupakan areal Pura Anyar. Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa berobat ke BRSUD Tabanan. Kapolsek Marga AKP I Gede Made Widya Adnyana seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto membenarkan kejadian itu. Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan olah TKP, korban yang dikenal bernama Gus Tegres diduga terjatuh ke jurang setelah menabrak tiang lampu penerangan jalan. “Motornya oleng dan jatuh ke jurang di kanan (utara) jalan,” terangnya.
Ditemui di ruang IGD BRSUD Tabanan, korban masih dirawat di ruang pengawasan. Ia yang didampingi ibunya, Si Tut Jempiring, 53, masih dalam keadaan lemas. Menurut ibunya, korban mengalami patah tulang kaki kiri dan luka robek di bagian lengan tangan kiri. “Hasil rontgen belum keluar,” jelasnya. Dijelaskan, anaknya bekerja sebagai Satpam di kantor DPRD Tabanan. Malam itu anaknya berencana berangkat kerja.
Sedana Putra berangkat kerja seusai kumpul dengan teman-temannya. “Tiba-tiba masriut (oleng, Red) dan saat sadar saya mendapati berada di semak-semak,” ungkapnya. Saat sadar ia sempat teriak minta tolong, namun tak ada yang mendengar. Berusaha bangkit juga tidak bisa sehingga memutuskan untuk tidur di TKP. Ia mengaku jatuh di tangga dan tidak tertindih motor. *d
Informasinya, korban yang mengendarai Scopy DK 7596 HH meluncur dari arah timur (Desa Peken Belayu) menuju kota Tabanan. Korban yang bekerja sebagai satpam ini diduga mengendarai motor dalam kondisi mabuk. Sejurus kemudian, korban menabrak tiang lampu penerangan jalan. Akibatnya, kendaraannya oleng dan korban bersama motornya jatuh ke jurang di utara jalan.
Tak ada warga yang melihat saat korban dan motornya jatuh ke jurang. Saat malam hari, kondisi jurang yang dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal itu gelap dan dipenuhi rumpun bambu. Korban yang terjatuh dalam kondisi pingsan. Ia baru siuman sekitar pukul 07.00 Wita. Saat korban sadar, ia teriak-teriak minta tolong dan didengar oleh warga setempat, I Gusti Made Murdana. Saksi kemudian menginformasikan kejadian itu kepada warga lainnya. Warga Banjar Pekandelan kemudian membantu mengevakuasi korban dari dalam jurang. Sementara motornya dikerek dengan tali.
Proses evakuasi Sedana Putra berjalan lancar, sebab di dekat TKP jatuh ada jalan datar yang merupakan areal Pura Anyar. Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa berobat ke BRSUD Tabanan. Kapolsek Marga AKP I Gede Made Widya Adnyana seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto membenarkan kejadian itu. Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan olah TKP, korban yang dikenal bernama Gus Tegres diduga terjatuh ke jurang setelah menabrak tiang lampu penerangan jalan. “Motornya oleng dan jatuh ke jurang di kanan (utara) jalan,” terangnya.
Ditemui di ruang IGD BRSUD Tabanan, korban masih dirawat di ruang pengawasan. Ia yang didampingi ibunya, Si Tut Jempiring, 53, masih dalam keadaan lemas. Menurut ibunya, korban mengalami patah tulang kaki kiri dan luka robek di bagian lengan tangan kiri. “Hasil rontgen belum keluar,” jelasnya. Dijelaskan, anaknya bekerja sebagai Satpam di kantor DPRD Tabanan. Malam itu anaknya berencana berangkat kerja.
Sedana Putra berangkat kerja seusai kumpul dengan teman-temannya. “Tiba-tiba masriut (oleng, Red) dan saat sadar saya mendapati berada di semak-semak,” ungkapnya. Saat sadar ia sempat teriak minta tolong, namun tak ada yang mendengar. Berusaha bangkit juga tidak bisa sehingga memutuskan untuk tidur di TKP. Ia mengaku jatuh di tangga dan tidak tertindih motor. *d
Komentar