Pembangunan SMPN 16 Denpasar Ditarget Januari 2024 Bisa Ditempati
DENPASAR, NusaBali - Pembangunan SMPN 16 Denpasar terus dikebut agar sesuai target penyelesaian pada Desember 2023 mendatang, dan bisa digunakan dan ditempati siswa pada Januari 2024.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar Anak Agung Gede Wiratama. Dikatakannya, tahun anggaran 2023 ini akan dirampungkan pembangunan untuk satu gedung yang berisi 30 kelas. “Saat ini untuk tahap pertama kami bangun ruang kelas dulu. Ada 30 ruang kelas,” ujarnya, Minggu (29/10).
Diketahui, pembangunan SMPN 16 Denpasar ini dilakukan di lahan eks SDN 14 Sesetan. Sekolah ini dibangun pada lahan seluas sekitar 35 are. Selanjutnya untuk pembangunan tahap kedua akan dilaksanakan pada 2024 mendatang.
Pembangunan tahap kedua akan meliputi kelengkapan ruangan lain termasuk ruang guru, UKS, ruang pertemuan hingga penataan taman. “Untuk tahap kedua kami perlu anggaran Rp 20 miliar lagi. Akan kami usulkan pada APBD induk 2024,” kata Agung Wiratama.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan tokoh setempat termasuk di DPRD Kota Denpasar untuk mengawal pembangunan tersebut. Pembangunan SMPN 16 Denpasar dilakukan untuk menampung siswa di wilayah Sidakarya, Panjer, dan Renon. Hal ini juga mengurangi beban persaingan untuk mendapatkan sekolah negeri yang selama ini terbagi di SMPN 6, SMPN 11, dan SMPN 9 Denpasar. 7 mis
Diketahui, pembangunan SMPN 16 Denpasar ini dilakukan di lahan eks SDN 14 Sesetan. Sekolah ini dibangun pada lahan seluas sekitar 35 are. Selanjutnya untuk pembangunan tahap kedua akan dilaksanakan pada 2024 mendatang.
Pembangunan tahap kedua akan meliputi kelengkapan ruangan lain termasuk ruang guru, UKS, ruang pertemuan hingga penataan taman. “Untuk tahap kedua kami perlu anggaran Rp 20 miliar lagi. Akan kami usulkan pada APBD induk 2024,” kata Agung Wiratama.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan tokoh setempat termasuk di DPRD Kota Denpasar untuk mengawal pembangunan tersebut. Pembangunan SMPN 16 Denpasar dilakukan untuk menampung siswa di wilayah Sidakarya, Panjer, dan Renon. Hal ini juga mengurangi beban persaingan untuk mendapatkan sekolah negeri yang selama ini terbagi di SMPN 6, SMPN 11, dan SMPN 9 Denpasar. 7 mis
Komentar