Undiksha Gelar Pemilihan Remaja Budi Pekerti
SINGARAJA, NusaBali - Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja kembali menggelar Pemilihan Remaja Budi Pekerti (PRB) tingkat nasional.
Acara yang konsisten digelar sejak 19 tahun yang lalu ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang berkarakter, tidak hanya pintar secara akademik, namun juga berbudi pekerti yang baik.
Wakil Dekan III FIP Undiksha Dr Putu Aditya Antara SPd MPd mengungkapkan, tahun ini lomba PRB diikuti oleh 150 orang siswa SMA/SMK dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Mereka diharapkan dapat menjadi agen budi pekerti yang dapat mengimbas ke lingkungan sekitarnya.
"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kecerdasan intelektual itu perlu diimbangi dengan kecerdasan soft skill. Tidak hanya pintar akademik, tetapi juga harus berkarakter untuk bisa sukses," ucap Aditya.
Menurutnya, PRB ini terlahir karena kekhawatiran akademisi terhadap degradasi moral generasi muda. Sehingga FIP menginisiasi PRB ini pada tahun 2005, sebagai salah satu solusi persoalan tersebut. "Kita melihat degradasi moral dengan munculnya kasus kekerasan, kejahatan di lingkungan remaja. Sehingga menurut kami remaja harus berbenah dan belajar melalui PRB ini, harapan kami bisa melahirkan remaja yang berkarakter," tegas Aditya.
Sementara itu, grand final PRB dibuka langsung Koordinator Staf Khusus Presiden asal Bali Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana. Dalam kesempatan itu, Ari Dwipayana mengapresiasi upaya Undiksha yang mengambil sisi lain pembentukan karakter generasi muda. Dia menyebut pembentukan karakter sangat penting untuk menyeimbangkan hidup.
"Ukuran kemajuan bangsa tidak hanya pendidikan dan teknologi, tetapi juga etos kerja, budaya dan budi pekerti. Momen peringatan Sumpah Pemuda ini juga mengingatkan kita untuk menguatkan budi pekerti," ungkap Ari Dwipayana.
Peserta yang nantinya menjadi pemenang diharapkan dapat menjadi contoh di masyarakat. Pria asal Gianyar ini pun berharap budi pekerti dapat masuk dalam kurikulum di seluruh satuan pendidikan sebagai karakter dan ciri pendidikan. 7k23
Wakil Dekan III FIP Undiksha Dr Putu Aditya Antara SPd MPd mengungkapkan, tahun ini lomba PRB diikuti oleh 150 orang siswa SMA/SMK dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Mereka diharapkan dapat menjadi agen budi pekerti yang dapat mengimbas ke lingkungan sekitarnya.
"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kecerdasan intelektual itu perlu diimbangi dengan kecerdasan soft skill. Tidak hanya pintar akademik, tetapi juga harus berkarakter untuk bisa sukses," ucap Aditya.
Menurutnya, PRB ini terlahir karena kekhawatiran akademisi terhadap degradasi moral generasi muda. Sehingga FIP menginisiasi PRB ini pada tahun 2005, sebagai salah satu solusi persoalan tersebut. "Kita melihat degradasi moral dengan munculnya kasus kekerasan, kejahatan di lingkungan remaja. Sehingga menurut kami remaja harus berbenah dan belajar melalui PRB ini, harapan kami bisa melahirkan remaja yang berkarakter," tegas Aditya.
Sementara itu, grand final PRB dibuka langsung Koordinator Staf Khusus Presiden asal Bali Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana. Dalam kesempatan itu, Ari Dwipayana mengapresiasi upaya Undiksha yang mengambil sisi lain pembentukan karakter generasi muda. Dia menyebut pembentukan karakter sangat penting untuk menyeimbangkan hidup.
"Ukuran kemajuan bangsa tidak hanya pendidikan dan teknologi, tetapi juga etos kerja, budaya dan budi pekerti. Momen peringatan Sumpah Pemuda ini juga mengingatkan kita untuk menguatkan budi pekerti," ungkap Ari Dwipayana.
Peserta yang nantinya menjadi pemenang diharapkan dapat menjadi contoh di masyarakat. Pria asal Gianyar ini pun berharap budi pekerti dapat masuk dalam kurikulum di seluruh satuan pendidikan sebagai karakter dan ciri pendidikan. 7k23
Komentar