Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Pujawali di Pura Agung Jagatnatha
Ida Bhatara Nyejer Selama Tiga Hari
DENPASAR, NusaBali - Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha, bertepatan dengan Purnama Kalima pada Redita Pon Prangbakat, Minggu (29/10).
Bhakti Pujawali ini dihadiri Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, dan Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede bersama anggota DPRD Denpasar.
Hadir pula Sekda Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP PKK Ny Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Ny Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Ny Widnyani Wiradana, Ketua MDA Denpasar AA Ketut Sudiana, Ketua PHDI Denpasar I Made Arka, pimpinan OPD.
Rangkaian pujawali diawali dengan persembahan Tari Rejang Sari, Tari Gambuh, Tari Baris Gede, Tari Rejang Dewa, dan Tari Rejang Renteng. Turut dipentaskan pula Wayang Lemah, Topeng Wali, serta Topeng Sidhakarya. Seluruh rangkaian diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Putra Telaga, Griya Telaga Tegal Denpasar.
Walikota Jaya Negara mengatakan, pujawali di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Hal ini merupakan wujud sradha dan bhakti pemerintah dan krama Kota Denpasar kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.
Dikatakannya, pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha ini merupakan momentum bagi seluruh krama untuk selalu eling. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya jajaran pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.
Kabag Kesejahteraan Setda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Surya Antara selaku Prawartaka Karya, menjelaskan pujawali padudusan alit ini merupakan rangkaian karya melaspas yang telah terlaksana. Rangkaian karya telah dimulai sejak 25 Oktober dengan melaksanakan matur piuning. Dilanjutkan dengan Melaspas dan Mecaru pada 26 Oktober, dan puncak pujawali bertepatan dengan Purnama Kalima pada Redita Pon Prangbakat, Minggu, 26 Oktober 2023.
Setelah puncak pujawali, dilaksanakan bhakti penganyar selama tiga hari hingga penyineban pada 1 November mendatang. Pamedek atau krama yang hendak tangkil dapat memanfaatkan momentum penganyar, sehingga pamedek tidak membeludak dalam satu hari saja, melainkan dipecah selama tiga hari.
“Untuk pujawali tahun ini, Ida Bhatara Pura Agung Jagatnatha nyejer selama tiga hari, hingga penyineban pada 1 November mendatang. Astungkara melalui pelaksanaan pujawali ini semoga Ida Sang Hyang Widi Wasa selalu memberikan tuntunan dan kekuatan dalam menjalankan kewajiban untuk mensejahterakan rakyat,” kata Ida Bagus Surya Antara. @ mis
Hadir pula Sekda Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP PKK Ny Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Ny Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Ny Widnyani Wiradana, Ketua MDA Denpasar AA Ketut Sudiana, Ketua PHDI Denpasar I Made Arka, pimpinan OPD.
Rangkaian pujawali diawali dengan persembahan Tari Rejang Sari, Tari Gambuh, Tari Baris Gede, Tari Rejang Dewa, dan Tari Rejang Renteng. Turut dipentaskan pula Wayang Lemah, Topeng Wali, serta Topeng Sidhakarya. Seluruh rangkaian diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Putra Telaga, Griya Telaga Tegal Denpasar.
Walikota Jaya Negara mengatakan, pujawali di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Hal ini merupakan wujud sradha dan bhakti pemerintah dan krama Kota Denpasar kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.
Dikatakannya, pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha ini merupakan momentum bagi seluruh krama untuk selalu eling. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya jajaran pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.
Kabag Kesejahteraan Setda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Surya Antara selaku Prawartaka Karya, menjelaskan pujawali padudusan alit ini merupakan rangkaian karya melaspas yang telah terlaksana. Rangkaian karya telah dimulai sejak 25 Oktober dengan melaksanakan matur piuning. Dilanjutkan dengan Melaspas dan Mecaru pada 26 Oktober, dan puncak pujawali bertepatan dengan Purnama Kalima pada Redita Pon Prangbakat, Minggu, 26 Oktober 2023.
Setelah puncak pujawali, dilaksanakan bhakti penganyar selama tiga hari hingga penyineban pada 1 November mendatang. Pamedek atau krama yang hendak tangkil dapat memanfaatkan momentum penganyar, sehingga pamedek tidak membeludak dalam satu hari saja, melainkan dipecah selama tiga hari.
“Untuk pujawali tahun ini, Ida Bhatara Pura Agung Jagatnatha nyejer selama tiga hari, hingga penyineban pada 1 November mendatang. Astungkara melalui pelaksanaan pujawali ini semoga Ida Sang Hyang Widi Wasa selalu memberikan tuntunan dan kekuatan dalam menjalankan kewajiban untuk mensejahterakan rakyat,” kata Ida Bagus Surya Antara. @ mis
Komentar