Pastika Ingatkan KPU Netral di Pilgub Bali
Pastika berkomitmen untuk bersikap netral, bahkan saat proses yang nantinya berjalan, ia berencana mempertemukan seluruh pasangan calon.
DENPASAR, NusaBali
Pengalaman buruk saat maju di Pilgub Bali 2013 yang diwarnai pro dan kontra gambar ‘Banteng dalam Lingkaran’ di surat suara, membuat Gubernur Made Mangku Pastika mengingatkan para penyelenggara pemilu, yakni KPU Bali. Dalam audiensi awak KPU Bali di Kantor Gubernur Bali Niti Mandala Denpasar, Rabu (12/7) siang Pastika mengingatkan KPU di Pilgub Bali 2018 tetap netral.
Pastika berharap Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali yang akan digelar tahun 2018 mendatang dapat berjalan lancar dan kondusif. KPU sebagai lembaga penyelenggara Pilkada diingatkan agar tidak memihak dan senantiasa berpedoman pada aturan yang berlaku. “KPU dalam penyelenggaraan Pilkada harus netral tidak boleh memihak,” tegas Pastika.
Pastika menilai, sejauh ini proses persiapan tahapan pelaksanaan Pilgub yang tinggal hitungan bulan sudah berjalan cukup baik. Beberapa calon yang digadang-gadang sejumlah partai politik mulai bermunculan melalui pemasangan baliho dan proses penjaringan di internal parpol. “Saya amati, beberapa calon yang muncul semuanya bagus. Sejauh ini masih lembut-lembut saja suasannya, silahkan berkompetisi. Mudah-mudahan tetap aman dan berjalan baik,” tegas mantan Kapolda Bali ini.
Pensiunan jenderal berpangkat Komjen Pol ini juga menyampaikan komitmennya untuk bersikap netral. Bahkan, dalam proses yang nantinya berjalan, ia berencana mempertemukan seluruh pasangan calon. Dia pun mengutarakan harapan agar proses transisi kepemimpinan berjalan smooth (halus). Untuk itu, Pastika sudah punya rencana membuat sebuah tradisi baru pada proses transisi dan mengakhiri masa jabatannya tahun 2018 mendatang sebagai gubernur. “Saya rencanakan masa transisi berjalan dengan bagus,” ujar Pastika.
Sementara Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menyampaikan beberapa hal terkait kesiapan pelaksanaan Pilgub 2018. Dia menerangkan bahwa saat ini persiapan Pilgub sudah dimulai proses penjaringan calon oleh partai politik. “Kami pantau, beberapa calon sudah bermunculan,” ujarnya.
Sementara proses pendaftaran calon di KPU dijadwalkan berlangsung pada bulan November 2017 bagi calon perseorangan dan Januari 2018 untuk calon yang diusung Parpol. Senada dengan Gubernur Pastika, Raka Sandi juga berharap perhelatan Pilgub 2018 mendatang dapat berjalan dengan baik.
“Dengan komitmen yang kuat antara KPU sebagai penyelenggara, pemerintah dan aparat keamanan, saya yakin pesta demokrasi ini akan berjalan lancar,” tegas alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ini. Dalam kesempatan itu, Raka Sandi juga menyampaikan terima kasih karena Pastika telah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan Pilgub Bali 2018. Pada bagian lain, Raka Sandi menyampaikan pula tahapan seleksi untuk mengisi jabatan Sekretaris KPU Bali.
Panitia Seleksi (Pansel) yang dibentuk KPU Bali meloloskan tiga nama yang mengikuti tahap fit and proper test dan selanjutnya diusulkan ke Sekjen KPU RI. Pihaknya berharap, Sekretaris KPU Bali sudah ditetapkan pada Agustus 2017 mendatang. *nat
Pastika berharap Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali yang akan digelar tahun 2018 mendatang dapat berjalan lancar dan kondusif. KPU sebagai lembaga penyelenggara Pilkada diingatkan agar tidak memihak dan senantiasa berpedoman pada aturan yang berlaku. “KPU dalam penyelenggaraan Pilkada harus netral tidak boleh memihak,” tegas Pastika.
Pastika menilai, sejauh ini proses persiapan tahapan pelaksanaan Pilgub yang tinggal hitungan bulan sudah berjalan cukup baik. Beberapa calon yang digadang-gadang sejumlah partai politik mulai bermunculan melalui pemasangan baliho dan proses penjaringan di internal parpol. “Saya amati, beberapa calon yang muncul semuanya bagus. Sejauh ini masih lembut-lembut saja suasannya, silahkan berkompetisi. Mudah-mudahan tetap aman dan berjalan baik,” tegas mantan Kapolda Bali ini.
Pensiunan jenderal berpangkat Komjen Pol ini juga menyampaikan komitmennya untuk bersikap netral. Bahkan, dalam proses yang nantinya berjalan, ia berencana mempertemukan seluruh pasangan calon. Dia pun mengutarakan harapan agar proses transisi kepemimpinan berjalan smooth (halus). Untuk itu, Pastika sudah punya rencana membuat sebuah tradisi baru pada proses transisi dan mengakhiri masa jabatannya tahun 2018 mendatang sebagai gubernur. “Saya rencanakan masa transisi berjalan dengan bagus,” ujar Pastika.
Sementara Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menyampaikan beberapa hal terkait kesiapan pelaksanaan Pilgub 2018. Dia menerangkan bahwa saat ini persiapan Pilgub sudah dimulai proses penjaringan calon oleh partai politik. “Kami pantau, beberapa calon sudah bermunculan,” ujarnya.
Sementara proses pendaftaran calon di KPU dijadwalkan berlangsung pada bulan November 2017 bagi calon perseorangan dan Januari 2018 untuk calon yang diusung Parpol. Senada dengan Gubernur Pastika, Raka Sandi juga berharap perhelatan Pilgub 2018 mendatang dapat berjalan dengan baik.
“Dengan komitmen yang kuat antara KPU sebagai penyelenggara, pemerintah dan aparat keamanan, saya yakin pesta demokrasi ini akan berjalan lancar,” tegas alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ini. Dalam kesempatan itu, Raka Sandi juga menyampaikan terima kasih karena Pastika telah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan Pilgub Bali 2018. Pada bagian lain, Raka Sandi menyampaikan pula tahapan seleksi untuk mengisi jabatan Sekretaris KPU Bali.
Panitia Seleksi (Pansel) yang dibentuk KPU Bali meloloskan tiga nama yang mengikuti tahap fit and proper test dan selanjutnya diusulkan ke Sekjen KPU RI. Pihaknya berharap, Sekretaris KPU Bali sudah ditetapkan pada Agustus 2017 mendatang. *nat
Komentar