Asik Berwisata, Wisatawan Digigit Anjing
Kelurahan Legian Kerahkan Tim Lakukan Pelacakan
MANGUPURA, NusaBali - Kasus gigitan anjing kembali mendapat perhatian serius pemerintah Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Sebab, seorang wisatawan dilaporkan jadi korban gigitan anjing liar, Senin (30/10).
Lurah Legian Ni Putu Putu Eka Martini, mengaku menerima laporan seorang wisatawan digigit anjing. “Kami menerima laporan ada wisatawan yang digigit anjing di Pantai Legian. Saat kejadian, wisatawan yang sedang berjalan itu tiba-tiba diserang anjing, sehingga wisatawan tersebut mengalami luka pada bagian kaki,” ujarnya.
Usai diserang anjing liar, kata Eka Martini, wisatawan itu langsung mendapatkan penanganan medis. Guna memastikan apakah anjing tersebut terinfeksi rabies atau tidak, saat ini petugas masih melakukan pencarian. Pihak Kelurahan Legian juga sudah menjalin komunikasi dengan dog lovers dan dog feeder, pemilik shelter serta Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Badung untuk mencari tahu keberadaan anjing tersebut.
“Ciri-ciri anjing itu sudah kita dapat, sekarang masih kami telusuri keberadaannya. Nanti penanganannnya seperti apa, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait,” tegas Eka Martini.
Dia menegaskan kondisi anjing yang ada di Pantai Legian selama ini sudah rutin disuntuk vaksin rabies. Khususnya kepada anjing yang dimiliki pedagang ataupun warga. Warga sendiri juga tidak lagi melepasliarkan anjing mereka secara bebas tanpa divaksin. “Setiap anjing yang telah divaksin diberikan penanda kalung, sehingga Satgas Pantai Legian juga dapat mengetahui dan memonitoring anjing yang ada di pantai,” katanya.
“Cara ini kami lakukan sebagai upaya mencegah kasus rabies di Legian. Sayangnya karena wilayah Legian cukup luas, terlebih kawasan Pantai Legian merupakan area publik, sangat sulit melakukan pengawasan anjing yang datang dari luar Legian,” aku Eka Martini.
“Kasus gigitan anjing ini sebenarnya sudah sempat tidak ada, seiring upaya yang telah kita lakukan bersama. Tapi kini tiba-tiba muncul kembali. Terus terang pengawasan anjing yang datang dari luar Legian ini sulit kita lakukan,” ucapnya. 7 dar
Usai diserang anjing liar, kata Eka Martini, wisatawan itu langsung mendapatkan penanganan medis. Guna memastikan apakah anjing tersebut terinfeksi rabies atau tidak, saat ini petugas masih melakukan pencarian. Pihak Kelurahan Legian juga sudah menjalin komunikasi dengan dog lovers dan dog feeder, pemilik shelter serta Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Badung untuk mencari tahu keberadaan anjing tersebut.
“Ciri-ciri anjing itu sudah kita dapat, sekarang masih kami telusuri keberadaannya. Nanti penanganannnya seperti apa, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait,” tegas Eka Martini.
Dia menegaskan kondisi anjing yang ada di Pantai Legian selama ini sudah rutin disuntuk vaksin rabies. Khususnya kepada anjing yang dimiliki pedagang ataupun warga. Warga sendiri juga tidak lagi melepasliarkan anjing mereka secara bebas tanpa divaksin. “Setiap anjing yang telah divaksin diberikan penanda kalung, sehingga Satgas Pantai Legian juga dapat mengetahui dan memonitoring anjing yang ada di pantai,” katanya.
“Cara ini kami lakukan sebagai upaya mencegah kasus rabies di Legian. Sayangnya karena wilayah Legian cukup luas, terlebih kawasan Pantai Legian merupakan area publik, sangat sulit melakukan pengawasan anjing yang datang dari luar Legian,” aku Eka Martini.
“Kasus gigitan anjing ini sebenarnya sudah sempat tidak ada, seiring upaya yang telah kita lakukan bersama. Tapi kini tiba-tiba muncul kembali. Terus terang pengawasan anjing yang datang dari luar Legian ini sulit kita lakukan,” ucapnya. 7 dar
Komentar