Diskes Selektif Suntikkan VAR ke Warga
BANGLI, NusaBali - Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) oleh Dinas Kesehatan Bangli pada korban gigitan anjing di Bangli, lebih selektif. Setiap kasus gigitan yang diterima oleh puskesmas akan dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE). Ketersediaan VAR di seluruh kabupaten di Bali juga menipis.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bangli I Nyoman Sudarma mengatakan untuk saat ini pemberian VAR pada korban kasus gigitan anjing lebih selektif. Setiap kasus gigitan yang diterima oleh puskesmas akan dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) atau kunjungan rumah oleh petugas puskesmas dan petugas kesehatan hewan ke lokasi kejadian.
Dicontohkan, apabila gigitan disebabkan karena anjing terprovokasi akibat diajak bermain, maka pemberian VAR tidak dilakukan. Petugas akan mencari tahu dulu apakah anjing tersebut sudah divaksin atau belum, kondisi kesehatan anjing, maupun status kepemilikannya. Apakah termasuk anjing peliharaan atau liar.
"Jika sebelumnya orang tergigit anjing karena terprovokasi sudah diberikan VAR. Kalau sekarang ini penanganan kasus gigitan sesuai dengan SOP. Dengan demikian pemberian VAR bisa tepat sasaran kepada yang membutuhkan. Dan SOP ini berlaku untuk seluruh kabupaten di Bali," jelasnya, Senin (30/10).
Sesuai dengan SOP pemberian VAR dilakukan dengan dua indikasi. Pertama apabila digigit oleh anjing yang hasil sampel otaknya positif rabies. Dan kedua, apabila korban mengalami gigitan multiple (lebih dari satu titik) oleh anjing liar.
Terkait ketersediaan VAR, Nyoman Sudarma menyampaikan kelangkaan VAR terjadi di semua kabupaten. Namun demikian masih ada stok VAR emergency di rabies center masing-masing Kabupaten. Termasuk di Bangli, stok VAR juga masih ada di tiap puskesmas, namun jumlahnya terbatas. Diakui, jika ada kekurangan, maka akan didroping dari Provinsi. "Nanti kami ajukan sesuai dengan kebutuhan," ucapnya.7esa
Komentar