Anggaran BBM Damkar Bangli Menipis
Saat ini anggaran pembelian BBM untuk Bidang Damkar Bangli hanya tersisa Rp 2 juta.
BANGLI, NusaBali
Anggaran operasional berupa bahan bakar minyak (BBM) di Bidang Damkar (Pemadam Kebakaran) Bangli semakin menipis. Keadaan ini berbalik dengan frekuensi aktivitas damkar yang makin tinggi. Karena musim kemarau yang masih berlangsung memicu kebakaran hutan dan lahan warga. Damkar pun harus gercep (gerak cepat).
Saat ini anggaran pembelian BBM untuk Bidang Damkar Bangli hanya tersisa Rp 2 juta. Hal tersebut diakui Kabid Damkar BPBD dan Damkar Bangli I Dewa Gede Wirawan, Senin (30/10). Dia menyampaikan, dalam APBD Bangli penghadaan BBM untuk damkar dianggarkan Rp 30 juta dan APBD Perubahan Rp 15 juta. Selain itu, ada restrukturisasi anggaran di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi Rp 2 juta.
Dikatakan, serapan anggaran BBM ini tidak lepas dari tingginya musibah kebakaran yang ditangani. Dari data untuk bulan September terjadi enam musibah kebakaran, yakni lima kali kebakaran hutan/lahan dan sekali kebakaran rumah. Sedangkan Oktober terjadi 12 kali kebakaran yakni tujuh kali kebakaran hutan/lahan, tiga kali kebakaran rumah dan dua kali kebakaran tumpukan sampah. "Jumlah kasus kebakaran alami peningkatan dari tahun kemarin hanya 14 kasus,” sebutnya.
Selain kebakaran, pihaknya juga melayani suplai air bersih di desa yang kesulitan air. Damkar Bangli mengoperasikan empat armada yakni tiga armada dan satu armada untuk pensuplai air. "Dari total jumlah anggaran yang tersedia hampir sebagian besar telah terserap dan masih menyisakan anggaran Rp 2 juta sampai Desember 2023," ujarnya.
Guna mengatasi masalah anggaran BBM yang semakin menipis itu, kata Wirawan, akan disiasati dengan memanfaatkan anggaran yang ada di masing-masing bidang. Melihat musim panas yang masih berlangsung peluang terjadi kebakaran cukup tinggi. "Jika musim kemarau kita dihadapkan pada musibah kebakaran sedangkan jika musim penghujan kita dihadapkan dengan musibah longsor yang menutup akses jalan,” kata Dewa Wirawan.
Ditambahkan, tahun depan pihakanya akan merancang penggunaan BBM jenis solar dan dexlite. Penggunaan dexlite tetap dianggarkan mengantisipasi kerap kali terjadi kelangkaan solar. "Tentu dengan penggunaan solar biaya operasional bisa ditekan. Kami sedang mengurus kelengkapan dokumen untuk pemanfaatan solar ke depannya,” jelasnya.7esa
Komentar