PKK Bali Salurkan Bantuan ke 50 Balita Berisiko Stunting di Tabanan
DENPASAR, NusaBali - Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali menyalurkan bantuan kepada 50 balita yang berisiko stunting (gangguan pertumbuhan pada anak) di Kabupaten Tabanan.
Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Bali Ida Mahendra Jaya dalam keterangannya yang diterima di Denpasar, Minggu (29/10/2023), mengatakan penyaluran bantuan itu dengan cara menemui orangtua dan balita yang berisiko stunting tersebut. Selain memberikan bantuan juga memberikan pengetahuan kepada keluarga mereka.
Ida Mahendra Jaya di hadapan masyarakat di Tabanan menyampaikan bahwa anak-anak yang berpotensi stunting dan sudah stunting, penanganannya dilakukan melalui intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung, dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsungnya.
”Stunting sangat terkait dengan tumbuh kembang anak. Kami hadir di sini untuk melihat langsung kondisi balita dan tim pendampingan keluarga guna mendapatkan data yang akurat dan membantu mengatasi persoalan stunting,” katanya.
Dalam acara ‘Berkunjung dan Berbagi’ itu, TP PKK Bali menyerahkan bantuan kepada 50 balita yang terdiri atas tujuh orang dari Banjar Bantas, enam orang dari Desa Megati, tiga orang di Desa Gunung Salak, enam orang di Desa Gadung Sari.
Selanjutnya untuk tiga orang di Desa Tangguntiti, 11 orang Desa Mambang, lima orang Desa Gadungan, tiga orang Desa Dalang, empat orang dari Desa Tegal Mengkeb, dan dua orang dari Desa Beraban.
Adapun paket bantuan yang diserahkan terdiri atas lima kilogram beras, satu krat telur, enam kotak susu, dan sikat gigi beserta pasta giginya.
Tidak hanya itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali serta Dinas Kelautan dan Perikanan juga turut memberi tambahan bantuan berupa telur dan makanan olahan ikan.
Ida Mahendra menyebutkan, bantuan ini sebagai bentuk komitmen Pemprov Bali untuk menurunkan angka balita stunting. Tidak hanya di Tabanan, sebelumnya bantuan juga telah disalurkan ke Jembrana dan Klungkung.
Dia menjelaskan, tidak berhenti di pemberian dan pemantauan terhadap 50 balita di Balai Banjar Bantas, tapi TP PKK Bali melanjutkan kunjungan ke rumah tiga warga yang anaknya berisiko stunting.
Balita pertama yang didatangi adalah I Putu Evan Primadana Putra dari Banjar Bantas Bale Agung, balita umur 3 tahun 9 bulan itu ditemui dengan kondisi berat badan serta gizi kurang dan dalam keadaan sakit.
Kemudian I Wayan Bagus Govinda di Banjar Bantas Tegal Kajanan yang berumur satu tahun delapan bulan dengan kondisi berat badan dan tinggi tidak sesuai umur, serta gizi kurang, dan terakhir Ni Putu Vanya Janaka Maheswari di Banjar Bunut Puhun, di mana balita berusia 4 tahun 1 bulan itu kondisi berat badan dan tingginya tidak sesuai dan gizi kurang ditambah sering sakit.
Selain ke rumah balita berisiko stunting, di Tabanan juga ada balita stunting atas nama Kadek Arga Putra dari Banjar Jelijih Lebah yang mendapat perhatian lebih.
Ida Mahendra menyebutkan, balita tersebut berusia 1 tahun 4 bulan itu, kondisi berat badan dan tinggi badannya tidak sesuai umur, belum bisa berdiri dan mengidap kelainan down syndrome. 7 ant
Ida Mahendra Jaya di hadapan masyarakat di Tabanan menyampaikan bahwa anak-anak yang berpotensi stunting dan sudah stunting, penanganannya dilakukan melalui intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung, dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsungnya.
”Stunting sangat terkait dengan tumbuh kembang anak. Kami hadir di sini untuk melihat langsung kondisi balita dan tim pendampingan keluarga guna mendapatkan data yang akurat dan membantu mengatasi persoalan stunting,” katanya.
Dalam acara ‘Berkunjung dan Berbagi’ itu, TP PKK Bali menyerahkan bantuan kepada 50 balita yang terdiri atas tujuh orang dari Banjar Bantas, enam orang dari Desa Megati, tiga orang di Desa Gunung Salak, enam orang di Desa Gadung Sari.
Selanjutnya untuk tiga orang di Desa Tangguntiti, 11 orang Desa Mambang, lima orang Desa Gadungan, tiga orang Desa Dalang, empat orang dari Desa Tegal Mengkeb, dan dua orang dari Desa Beraban.
Adapun paket bantuan yang diserahkan terdiri atas lima kilogram beras, satu krat telur, enam kotak susu, dan sikat gigi beserta pasta giginya.
Tidak hanya itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali serta Dinas Kelautan dan Perikanan juga turut memberi tambahan bantuan berupa telur dan makanan olahan ikan.
Ida Mahendra menyebutkan, bantuan ini sebagai bentuk komitmen Pemprov Bali untuk menurunkan angka balita stunting. Tidak hanya di Tabanan, sebelumnya bantuan juga telah disalurkan ke Jembrana dan Klungkung.
Dia menjelaskan, tidak berhenti di pemberian dan pemantauan terhadap 50 balita di Balai Banjar Bantas, tapi TP PKK Bali melanjutkan kunjungan ke rumah tiga warga yang anaknya berisiko stunting.
Balita pertama yang didatangi adalah I Putu Evan Primadana Putra dari Banjar Bantas Bale Agung, balita umur 3 tahun 9 bulan itu ditemui dengan kondisi berat badan serta gizi kurang dan dalam keadaan sakit.
Kemudian I Wayan Bagus Govinda di Banjar Bantas Tegal Kajanan yang berumur satu tahun delapan bulan dengan kondisi berat badan dan tinggi tidak sesuai umur, serta gizi kurang, dan terakhir Ni Putu Vanya Janaka Maheswari di Banjar Bunut Puhun, di mana balita berusia 4 tahun 1 bulan itu kondisi berat badan dan tingginya tidak sesuai dan gizi kurang ditambah sering sakit.
Selain ke rumah balita berisiko stunting, di Tabanan juga ada balita stunting atas nama Kadek Arga Putra dari Banjar Jelijih Lebah yang mendapat perhatian lebih.
Ida Mahendra menyebutkan, balita tersebut berusia 1 tahun 4 bulan itu, kondisi berat badan dan tinggi badannya tidak sesuai umur, belum bisa berdiri dan mengidap kelainan down syndrome. 7 ant
Komentar