Periode Low Season, Sekaa Pertunjukkan Tontonan Wisata Terdampak
DENPASAR, NusaBali - Suasana low season pariwisata Bali sejak sekitar akhir September-Oktober dirasakan sekaa maupun pengelola tontonan pariwisata. Diantaranya Tari Kecak, Tari Barong dan lainnya. Jumlah penonton, khususnya wisatawan yang menyaksikan berkurang dibanding saat high season atau musim ramai kunjungan.
“Ya, agak berkurang, sekitar 10 persen,” ujar I Wayan Mosinarjana, Wakil Manajer Kecak Uluwatu di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa(31/10).
Mosinarjana membenarkan, penurunan jumlah wisatawan yang menonton tari Kecak, memang karena faktor musim berkurangnya kedatangan wisatawan ke Bali. Kondisi yang memang rutin, setiap tahun. “Setelah Desember nanti akan meningkat lagi,” ucapnya yakin.
Jadwal pentas Kecak Uluwatu, pukul 18.00 wita -19.00 wita untuk sesi pertama. Sedangkan sesi kedua pada pukul 19.00 sampai pukul 20.00 wita. Kapasitas stage 1.200 tempat duduk.
Biasanya saat high season, pentas sesi pertama dan sesi kedua selalu penuh. Kursi terisi seluruhnya yakni 1.200.
“Bahkan sering berlebihan, sehingga terpaksa kita tolak karena kursi sudah penuh,” ungkapnya.
Namun kondisi berbeda saat low season seperti waktu belakangan ini. Pentas sesi pertama seluruh kursi terisi. Namun pada pertunjukkan yang kedua biasanya berkurang. Dari 1.200 kursi terisi 1.000 kursi.
“Berkurang sekitar 200 orang,” lanjutnya. Sebagian besar yang suka menonton tari Kecak Uluwatu adalah wisatawan manca negara.
Penurunan jumlah penonton juga dialami pengelola pertunjukkan yang khusus untuk pangsa pasar wisatawan domestik. Salah satunya Sekaa Putra Barong yang stage-nya di Jalan Raya Celuk, Sukawati. Hal itu disebabkan karena jumlah wisatawan domestik juga menurun saat low season sekarang ini.
“Jumlah penonton berkisar antara 4-6 bus per hari (200 sampai 300 orang),” ungkap I Made Wija, Ketua Sekaa Putra Barong di Jalan Raya Celuk, Sukawati, Gianyar.
Selain akibat berkurangnya kedatangan wisatawan, juga karena pertunjukkan sekaa sejenis semakin banyak. Karena itu kursi stage tak lagi bisa penuh seperti sebelum-sebelumnya.
“Paling banyak sekarang 500 orang,” ujarnya dari kapasitas 1.000 tempat duduk yang disediakan.
Walau wisatawan berkurang, namun kata Wija, sekaa barong yang dia pimpin tetap pentas setiap hari. Hal itu karena wisatawan yang mau menonton tetap ada.
“Bisa rombongan pelajar, mahasiswa atau kelompok lainnya,” kata Wija, menyebut ragam penonton tari barong yang dipagelarkan sekaa-nya setiap hari. K17.
Komentar