Jokowi Nyanyi Bersama Siswa SMKN 3 Sukawati
Sapa Pedagang Pasar dan Tinjau Penyaluran Beras di Batubulan
GIANYAR, NusaBali - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi 3 lokasi sekaligus di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Selasa (31/10).
Pertama, Jokowi memasuki area SMKN 3 Sukawati. Di sekolah yang dikenal dengan sebutan Kokar ini, Jokowi sempat berkeliling dan bernyanyi bersama siswa di studio musik. Dari sekolah, Presiden Jokowi kemudian menyapa sejumlah pedagang Pasar Bulan, lalu menyerahkan bantuan pangan beras di Wantilan Serbaguna Desa Batubulan.
Presiden Jokowi tiba di Desa Batubulan sekitar pukul 10.30 Wita. Di sepanjang jalan, kedatangan Presiden ke-7 RI ini disambut ratusan siswa dan masyarakat. Bahkan sampai murid TK rela berjejer di pinggir jalan di bawah terik sinar matahari yang menyengat.
Dalam kujungan di SMKN 3 Sukawati, Presiden Jokowi berkeliling ke studio akomodasi perhotelan, pedalangan, musik, tari dan karawitan. Saat di studio musik, Jokowi pun ikut bernyanyi beberapa lagu, salah satunya lagu milik Slank ‘Ku Tak Bisa’ yang diikuti oleh seluruh siswa. Usai kunjungan seperti biasa memberikan pertanyaan kepada siswa untuk diberikan hadiah sepeda bagi yang menjawab dengan benar.
Presiden Jokowi tiba di Desa Batubulan sekitar pukul 10.30 Wita. Di sepanjang jalan, kedatangan Presiden ke-7 RI ini disambut ratusan siswa dan masyarakat. Bahkan sampai murid TK rela berjejer di pinggir jalan di bawah terik sinar matahari yang menyengat.
Dalam kujungan di SMKN 3 Sukawati, Presiden Jokowi berkeliling ke studio akomodasi perhotelan, pedalangan, musik, tari dan karawitan. Saat di studio musik, Jokowi pun ikut bernyanyi beberapa lagu, salah satunya lagu milik Slank ‘Ku Tak Bisa’ yang diikuti oleh seluruh siswa. Usai kunjungan seperti biasa memberikan pertanyaan kepada siswa untuk diberikan hadiah sepeda bagi yang menjawab dengan benar.
Foto: Presiden Jokowi saat bernyanyi bersama siswa dalam kunjungannya ke SMKN 3 Sukawati, Gianyar, Selasa (31/10). -IST
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan sekolah dengan kearifan lokal masyarakat Bali ini sangat relevan dengan kepariwisataan. "Karena di sini ada tata boga perhotelan, tari, pedalangan, karawitan, dan musik. Semuanya sangat relevan dengan pariwisata Bali. Saya kira SMK seperti ini dibutuhkan oleh provinsi-provinsi yang menjadi destinasi pariwisata," ujarnya. Jokowi pun mengaku akan membantu SMK seni tersebut. Presiden melihat memang ada beberapa peralatan yang harus diperbarui.
"Saya sudah menyanggupi tadi untuk membantu. Sekolah seperti ini di Solo ada, di Jogja ada, ini selain bagus sebagai pelestarian budaya, juga mendukung pariwisata di tanah air. Dari beberapa puluh SMK, ini paling beda," jelasnya. Saat ditanya mengenai nyanyian, Jokowi hanya tertawa, "biasa-biasa saja. Itu latihan ujarnya," ujarnya sambil tertawa.
Sementara di Pasar Bulan, Jokowi menyapa pedagang satu persatu, mulai dari pedagang bakso, godoh atau pisang goreng, sarana upakara hingga pedagang ikan yang berjualan memakai sepeda. Jokowi tidak berbelanja. Namun ia memberikan amplop pada semua pedagang, dan membagikan kaos dan sembako untuk masyarakat yang hadir di sana. Sorak sorai terutama ibu-ibu menyambut kedatangan Presiden. Merekapun berebut untuk berselfie dengan Jokowi dan sekadar bersalaman.
Pedagang alat upakara, Ni Nyoman Renten dan Desak Linda adalah beberapa ibu-ibu yang histeris usai berselfie dengan Jokowi. "Tidak apa tidak berbelanja, yang penting sudah bisa foto sama Pak Jokowi," ujarnya riang gembira. Sementara Ni Made Susiartini lebih beruntung. Pedagang godoh ini dapat bersalaman dengan Presiden Jokowi sekaligus dapat amplop. "Tadi bapak Presiden nanya berapa omzetnya, berapa penghasilan tiap hari, ramai apa enggak. Senang banget, dapat salaman," ungkapnya.
Usai di Pasar Bulan, Presiden Jokowi mendatangi Wantilan Desa Batubulan. Di sini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan beras. Sebanyak 1.778 warga kurang mampu di 12 desa di Kecamatan Sukawati mendapatkan bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per orang. Bantuan ini merupakan bantuan keenam (untuk bulan November) yang diterima warga kurang mampu sejak beberapa bulan terakhir. Sebelumnya warga telah menerima bantuan beras 10 kilogram untuk bantuan bulan April, Mei, Juni, September, dan Oktober 2023.
Di hadapan warga, Jokowi menjanjikan bantuan beras akan diperpanjang dari rencana semula enam kali setahun. Presiden menyebut warga nantinya akan kembali menerima bantuan beras 10 kilogram dalam empat bulan mendatang, yakni Desember, Januari, Februari, dan Maret. "Ibu dan Bapak senang? Yang tidak setuju ngacung. Ada yang tidak setuju? Silakan tunjuk jari," ucap Jokowi disambut tawa riuh warga.
Setelah menyampaikan perpanjangan bantuan beras, Presiden Jokowi kembali menyebut rencana pemerintah untuk memberi bantuan uang tunai langsung kepada warga. Rencananya pemerintah akan memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 200.000 pada bulan November dan Desember 2023, sehingga warga akan menerima total Rp 400.000. Meski tidak menyebut langsung skema bantuan ini, bantuan sebesar Rp 400.000 tampaknya merupakan bantuan pemerintah terkait dampak El Nino.
"Nanti di bulan November dan Desember nanti lihat akan ada transfer 200 ribu, 200 ribu, beda lagi. Berarti 400 ribu sampai akhir tahun," ujar Jokowi. "Ada yang tidak setuju, tunjuk jari saya beri sepeda," tambah Jokowi yang kembali menuai riuh dari warga. Antusias warga sangat terasa dengan kehadiran Presiden Jokowi. Usai mengumumkan skema bantuan, Presiden Jokowi juga mengadakan kuis andalannya. Dua pertanyaannya tentang butir-butir Pancasila dan nama ibukota baru Indonesia langsung disambar warga. Dua warga tersebut pun beruntung membawa pulang hadiah sepeda dari presiden.
Jokowi tidak lama menyapa warga yang ada di Balai Budaya Batubulan. Usai bertemu warga sekitar 10 menit tersebut, ia langsung bergegas menuju mobil kepresidenan dengan dikawal Paspampres. Saat meninggalkan Balai Budaya ia pun kembali melemparkan kaos hitam kepada warga dari dalam mobil kepresidenan.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi, Kepala Bulog Budi Waseso, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Anak Agung Gde Ngurah Dwipayana, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, dan Pj Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa.
Usai kunjungan di Gianyar, Presiden Jokowi beserta rombongan lanjut makan siang di Warung Bendega Denpasar, sebelum bergegas menuju Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) untuk membuka ajang World Hydropower Congress 2023. Terkait kunjungan Presiden Jokowi, Perbekel Batubulan, Dewa Gede Sumerta saat ditemui di lokasi mengatakan program cadangan pangan pemerintah ini disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) se Kecamatan Sukawati. Untuk Desa Batubulan sendiri diterima oleh 132 KPM.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan sekolah dengan kearifan lokal masyarakat Bali ini sangat relevan dengan kepariwisataan. "Karena di sini ada tata boga perhotelan, tari, pedalangan, karawitan, dan musik. Semuanya sangat relevan dengan pariwisata Bali. Saya kira SMK seperti ini dibutuhkan oleh provinsi-provinsi yang menjadi destinasi pariwisata," ujarnya. Jokowi pun mengaku akan membantu SMK seni tersebut. Presiden melihat memang ada beberapa peralatan yang harus diperbarui.
"Saya sudah menyanggupi tadi untuk membantu. Sekolah seperti ini di Solo ada, di Jogja ada, ini selain bagus sebagai pelestarian budaya, juga mendukung pariwisata di tanah air. Dari beberapa puluh SMK, ini paling beda," jelasnya. Saat ditanya mengenai nyanyian, Jokowi hanya tertawa, "biasa-biasa saja. Itu latihan ujarnya," ujarnya sambil tertawa.
Sementara di Pasar Bulan, Jokowi menyapa pedagang satu persatu, mulai dari pedagang bakso, godoh atau pisang goreng, sarana upakara hingga pedagang ikan yang berjualan memakai sepeda. Jokowi tidak berbelanja. Namun ia memberikan amplop pada semua pedagang, dan membagikan kaos dan sembako untuk masyarakat yang hadir di sana. Sorak sorai terutama ibu-ibu menyambut kedatangan Presiden. Merekapun berebut untuk berselfie dengan Jokowi dan sekadar bersalaman.
Pedagang alat upakara, Ni Nyoman Renten dan Desak Linda adalah beberapa ibu-ibu yang histeris usai berselfie dengan Jokowi. "Tidak apa tidak berbelanja, yang penting sudah bisa foto sama Pak Jokowi," ujarnya riang gembira. Sementara Ni Made Susiartini lebih beruntung. Pedagang godoh ini dapat bersalaman dengan Presiden Jokowi sekaligus dapat amplop. "Tadi bapak Presiden nanya berapa omzetnya, berapa penghasilan tiap hari, ramai apa enggak. Senang banget, dapat salaman," ungkapnya.
Usai di Pasar Bulan, Presiden Jokowi mendatangi Wantilan Desa Batubulan. Di sini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan beras. Sebanyak 1.778 warga kurang mampu di 12 desa di Kecamatan Sukawati mendapatkan bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per orang. Bantuan ini merupakan bantuan keenam (untuk bulan November) yang diterima warga kurang mampu sejak beberapa bulan terakhir. Sebelumnya warga telah menerima bantuan beras 10 kilogram untuk bantuan bulan April, Mei, Juni, September, dan Oktober 2023.
Di hadapan warga, Jokowi menjanjikan bantuan beras akan diperpanjang dari rencana semula enam kali setahun. Presiden menyebut warga nantinya akan kembali menerima bantuan beras 10 kilogram dalam empat bulan mendatang, yakni Desember, Januari, Februari, dan Maret. "Ibu dan Bapak senang? Yang tidak setuju ngacung. Ada yang tidak setuju? Silakan tunjuk jari," ucap Jokowi disambut tawa riuh warga.
Setelah menyampaikan perpanjangan bantuan beras, Presiden Jokowi kembali menyebut rencana pemerintah untuk memberi bantuan uang tunai langsung kepada warga. Rencananya pemerintah akan memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 200.000 pada bulan November dan Desember 2023, sehingga warga akan menerima total Rp 400.000. Meski tidak menyebut langsung skema bantuan ini, bantuan sebesar Rp 400.000 tampaknya merupakan bantuan pemerintah terkait dampak El Nino.
"Nanti di bulan November dan Desember nanti lihat akan ada transfer 200 ribu, 200 ribu, beda lagi. Berarti 400 ribu sampai akhir tahun," ujar Jokowi. "Ada yang tidak setuju, tunjuk jari saya beri sepeda," tambah Jokowi yang kembali menuai riuh dari warga. Antusias warga sangat terasa dengan kehadiran Presiden Jokowi. Usai mengumumkan skema bantuan, Presiden Jokowi juga mengadakan kuis andalannya. Dua pertanyaannya tentang butir-butir Pancasila dan nama ibukota baru Indonesia langsung disambar warga. Dua warga tersebut pun beruntung membawa pulang hadiah sepeda dari presiden.
Jokowi tidak lama menyapa warga yang ada di Balai Budaya Batubulan. Usai bertemu warga sekitar 10 menit tersebut, ia langsung bergegas menuju mobil kepresidenan dengan dikawal Paspampres. Saat meninggalkan Balai Budaya ia pun kembali melemparkan kaos hitam kepada warga dari dalam mobil kepresidenan.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi, Kepala Bulog Budi Waseso, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Anak Agung Gde Ngurah Dwipayana, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, dan Pj Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa.
Usai kunjungan di Gianyar, Presiden Jokowi beserta rombongan lanjut makan siang di Warung Bendega Denpasar, sebelum bergegas menuju Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) untuk membuka ajang World Hydropower Congress 2023. Terkait kunjungan Presiden Jokowi, Perbekel Batubulan, Dewa Gede Sumerta saat ditemui di lokasi mengatakan program cadangan pangan pemerintah ini disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) se Kecamatan Sukawati. Untuk Desa Batubulan sendiri diterima oleh 132 KPM.
"Yang datang KPM dari 12 desa se Kecamatan Sukawati. Jumlahnya mungkin sampai seribuan, mereka sudah datang sebelum jam 7 pagi," jelasnya. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat apalagi berkesempatan bertemu Presiden Jokowi. Perbekel Dewa Sumerta pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden telah mengunjungi Desa Batubulan, bahkan di 3 lokasi sekaligus. "Untuk pertama kalinya halaman kantor Desa Batubulan dikunjungi Presiden RI. Entah kenapa Batubulan yang dipilih, dalam rangkaian acara beliau di Nusa Dua. Kami hanya menyiapkan tempat apa adanya," jelasnya. 7 nvi, cr78
Komentar