nusabali

Bentuk Pondasi Tiang Bendera Dikhawatiri Menyulitkan Paskibra

  • www.nusabali.com-bentuk-pondasi-tiang-bendera-dikhawatiri-menyulitkan-paskibra

Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Karangasem untuk HUT ke-72 Republik Indonesia, dikhawatirkan kesulitan menaikkan dan menurunkan bendera saat puncak acara, 17 Agustus 2017, di Lapangan Tanah Aron Amlapura.

AMLAPURA, NusaBali
Sebab pondasi tiang bendera telah direnovasi, dengan bentuk bundar berdiameter 1,5 meter. Bentuk pondasi ini membuat khawatir pembawa bendera, akan kesulitan mengambil tali di tiang bendera.

Koordinator Pembina Paskibra Karangasem Kapten Inf I Wayan Jaya Antara mengungkapkan, pondasi tiang bendera dibuat cukup besar dan disertai ada sudutnya sehingga kesulitan mengambil tali dan memasang kembali tali di tiang bendera. “Nanti kami koordinasikan ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga dan Bagian Perlengkapan,” kata Kapten Jaya Antara di Amlapura, Rabu (12/7).

Menurutnya, setelah anggota paskibra mencoba memperagakan untuk membuka dan menutup tali di tiang bendera, terlihat kesulitan menjangkau. 

Latihan yang melibatkan 76 siswa, untuk pasukan 8, pasukan 17, dan pasukan 45, program pecan pertama menyangkut pembinaan fisik, dasar-dasar baris berbaris, dan saat jam istirahat dapat pemahaman wawasan kebangsaan. 

Bertindak sebagai pembina di lapangan; Pelda I Wayan Sumatra, Pelda I Wayan Tegeh, Pelda I Ketut Ngenteg, dan Serda I Ketut Catur Tirta. Latihan mulai Senin (10/7) pukul 07.00 – 12.00 Wita.

Tercatat paling banyak yang lolos di paskibra dari SMAN 2 Amlapura sebanyak 17 siswa, SMAN 1 Amlapura sebanyak 13 siswa, SMKN Amlapura sebanyak 9 siswa.

Kepala Bagian Perlengkapan Pemkab Karangasem I Ketut Kanginan Subandi  mengakui, terjadi kendala di saat paskibra menaikkan dan menurunkan bendera karena soal bentuk pondasi tiang bendera. 

“Kami telah berkoordinasi ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga. Juga berkoordinasi dengan petugas di lapangan, mudah-mudahan ada solusi, agar tugas paskibra nanti tidak terhambat,” jelas Kanginan Subandi.

Sebab, lanjut Kanginan Subandi, saat perencanaan proyek perbaikan pondasi tiang bendera, dirinya belum sebagai Kabag Perlengkapan. “Setelah jadi Kabag Perlengkapan, kami sempat saksikan rekanan bekerja saat melakukan perbaikan pondasi tiang bendera. Kami tidak berani mengubah bentuknya,” katanya.

Jika bentuk bangunan diubah, khawatir jadi temuan karena menyimpang dari gambar yang direncanakan. “Revisi bangunan bisa saja kami lakukan, tetapi menunggu waktu tahun depan,” ucap Kanginan Subandi. *k16

Komentar