Dipasangi Alat Tes Baku Mutu Air di Hilir
Tukad Banyumala Jadi Perhatian Kementerian LHK RI
Melandrat tidak memungkiri dari ratusan aliran air sungai ada sungai di Buleleng yang tercemar. Cemaran ditemukan di bagian hilir Tukad Buleleng yang bermuara di kawasan Pelabuhan Tua Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Tukad (Sungai) Banyumala, Buleleng, dipilih Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI untuk dipasangi alat onlimo. Alat ini mendeteksi secara otomatis baku mutu air yang mengalir di tukad ini. Alat dipasang di bagian hilir sungai. Tepatnya, sebelah utara gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di wilayah Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Tukad (Sungai) Banyumala, Buleleng, dipilih Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI untuk dipasangi alat onlimo. Alat ini mendeteksi secara otomatis baku mutu air yang mengalir di tukad ini. Alat dipasang di bagian hilir sungai. Tepatnya, sebelah utara gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di wilayah Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Gede Melandrat, Selasa (31/10) kemarin, mengatakan, pemasangan onlimo sebagai pendataan baku mutu air di Buleleng. Pemilihan sungai yang diambil sampel datanya pun ditentukan langsung oleh LHK. Data yang terdeteksi dari alat onlimo secara online di Sungai Banyumala, menunjukkan angka 7. Melandrat menyebut angka itu menunjukkan indek kualitas lingkungan hidup di Buleleng masih cukup baik. “Memang ada tumbuh jamur, ganggang, itu tumbuh ketika air sungai terbendung pasir pantai karena ini di hilir. Tetapi banyak kok ikan yang hidup dan berkembang disana, angka tujuh itu tidak buruk,” ungkap Melandrat.
Meskipun Melandrat tidak memungkiri dari ratusan aliran air sungai ada sungai di Buleleng yang tercemar. Cemaran ditemukan di bagian hilir Tukad Buleleng yang bermuara di kawasan Pelabuhan Tua Buleleng. Melandrat menyebut cemaran itu hanya terjadi di bagian hilir, karena masih ada sampah dan limbah rumah tangga yang dibuang langsung masyarakat ke sungai. Persoalan ini pun belum mendapatkan solusi yang maksimal karena bagian hilir sungai Buleleng masuk dalam kawasan padat penduduk wilayah perkotaan.
“Kami sudah menempatkan petugas di sana untuk selalu mengontrol sampah dan limbah. Kalau limbah rumah tangga memang sudah berkurang. Ini masalah IPAL Komunal saja, karena air di Sungai Buleleng tidak selalu mengalir,” kata Melandrat.7k23
Komentar