Disbud Denpasar Tetap Lombakan Ogoh-ogoh
Meskipun Berdekatan dengan Pelaksanaan Pemilu 2024
Lomba ogoh-ogoh akan digelar seperti tahun sebelumnya, yakni di masing-masing kecamatan akan dicari tiga besar terbaik, untuk diparadekan saat Kasanga melintasi kawasan Catur Muka Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Wacana Pemerintah Provinsi Bali untuk meniadakan lomba ogoh-ogoh karena berdekatan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, tidak berpengaruh pada pelaksanaan di Kota Denpasar. Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) tetap akan menggelar lomba ogoh-ogoh melalui ajang Kasanga Fest 2024.
Hal itu diungkapkan Kepala Disbud Denpasar Raka Purwantara, Rabu (1/11). Menurutnya, Pemkot Denpasar tetap akan melaksanakan lomba di tingkat kecamatan. Kendati wacana yang diutarakan Disbud Provinsi Bali akan menghentikan lomba ogoh-ogoh di 2024.
Akan tetapi, di Kota Denpasar tetap bakal dilangsungkan lomba dengan kemasan Kasanga Festival. Bahkan saat ini Pemkot Denpasar sudah mengalokasikan anggaran untuk lomba dan festival yang akan digelar pada Maret 2024 mendatang.
Raka Purwantara mengungkapkan, lomba akan digelar sesuai dengan tahun sebelumnya. Yakni lomba di tingkat kecamatan. Masing-masing kecamatan akan mencari tiga besar terbaik untuk nantinya diparadekan saat Kasanga melintasi kawasan Catur Muka Denpasar.
Mantan Kabag Kesra Setda Kota Denpasar ini menambahkan, dalam proses penilaian tidak jauh dari tahun 2023. Nantinya, sebanyak 12 ogoh-ogoh (dari empat kecamatan se–Kota Denpasar) terbaik akan diberikan kesempatan parade untuk dinilai. “Di tingkat kecamatan dilombakan. Mencari masing-masing tiga terbaik. Di tingkat kota akan diparadekan 12 ogoh-ogoh terbaik itu,” ujar Raka Purwantara.
Sebelumnya Dinas Kebudayaan Provinsi Bali mewacanakan tidak akan menggelar lomba ogoh-ogoh pada rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 pada 2024 mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali Prof Dr I Gede Arya Sugiartha.
“Yang jelas di tingkat provinsi tidak akan ada (lomba ogoh-ogoh tahun depan). Tahun berikutnya okelah,” kata Prof Sugiartha.
Meski belum final, pertimbangan ini diambil lantaran tahun 2024 adalah tahun politik. Pada 14 Februari 2024 akan ada hajatan besar pemilu serentak untuk Pilpres dan Pileg, sementara Nyepi Tahun Baru Saka pada 11 Maret 2024.
Sebelumnya, untuk Kasanga Festival 2024 digelar Focus Group Discussion (FGD) Goes to Kasanga Fest 2024 di Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang, Denpasar Utara, Minggu (22/10). FGD ini digagas Pasikian Yowana Kota Denpasar untuk pelaksanaan tahun 2024 dan menggali potensi serta ide kreatif yowana, khususnya dalam bidang seni ogoh-ogoh.
FGD tersebut dibuka Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekda Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Kadis Kebudayaan Denpasar Raka Purwantara. Kegiatan ini diikuti seluruh ketua sekaa teruna seluruh Kota Denpasar.
Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar Anak Agung Made Angga Harta Yana, menjelaskan ogoh-ogoh merupakan sebuah karya seni yang hingga kini telah menjadi tradisi bagi masyarakat Bali. Di Kota Denpasar, rangkaian Hari Suci Nyepi tidak saja diisi dengan aktivitas tradisi, kini telah berkembang kegiatan anak muda berbasis kreativitas bertajuk Kasanga Festival.
“Harapan kami FGD ini dapat menjadi ajang untuk mengevaluasi dan mengembangkan pelaksanaan Kasanga Fest di 2024 mendatang, sehingga mampu terus mewadahi kreativitas anak muda Denpasar, khususnya untuk seni ogoh-ogoh,” ujar Agung Angga.
Wawali Arya Wibawa mengapresiasi kegiatan ini. FGD diharapkan mampu menyamakan persepsi di kalangan sekaa teruna di Kota Denpasar. Hal ini utamanya berkaitan dengan pakem, tradisi, dan fokus penilaian dalam pelaksanaan lomba ogoh-ogoh nanti.
“Pak Walikota bersama kami di Pemerintah Kota Denpasar mendukung penuh kreativitas anak muda, terlebih ogoh-ogoh yang sudah dikenal hingga ke mancanegara dan menjadi ikon kreativitas menjelang Hari Suci Nyepi,” ujarnya.
Wawali Arya Wibawa berharap, melalui Kasanga Festival ini seni ogoh-ogoh dapat berkembang lebih luas. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu mendukung pengembangan ekonomi kreatif di kalangan sekaa teruna.
“Garis besarnya adalah seni ogoh-ogoh, namun sebagai daya tarik yang khas, seni ini dapat mendukung kemajuan ekonomi kreatif, cenderamata, UMKM hingga hiburan. Inilah yang nanti dipadukan dalam Kasanga Festival sebagai momentum kolaborasi seni anak muda Kota Denpasar di bidang ogoh-ogoh,” ujar Wawali Arya Wibawa. 7 mis
1
Komentar