Ketiga Kalinya, Hiu Paus Terdampar di Pantai Pekutatan
Diduga Terjerat Jaring, Dalam Perut Ditemukan Plastik
NEGARA, NusaBali - Seekor hiu paus (Rhincodon typus) kembali ditemukan terdampar dalam keadaan mati di Pantai Pekutatan, Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Kamis (2/11) pagi.
Belum diketahui secara jelas apa penyebab kematian satwa yang dilindungi pemerintah ini. Namun temuan bangkai hiu paus di Pantai Pekutatan ini tercatat sudah menjadi kejadian yang ketiga kali dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Dari informasi yang dihimpun, bangkai hiu paus itu ditemukan warga pada, Kamis pagi pukul 06.15 Wita. Temuan bangkai ikan yang biasa disebut hiu tutul itu pun disampaikan ke pihak kepolisian yang lanjut meneruskan ke sejumlah instansi terkait. Dari pihak aparat kepolisian, TNI, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Jembrana sempat turun melakukan pengecekan ke lokasi.
Kemudian pada siang harinya, dari pihak Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jembrana bersama tim dokter hewan dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI) juga melakukan nekropsi.
Dari hasil identifikasi, bangkai hiu paus yang terdampar pada, Kamis kemarin itu, diketahui berjenis kelamin jantan dengan ukuran panjang sekitar 5 meter. Ukurannya lebih kecil dibanding bangkai hiu paus yang ditemukan di pantai setempat pada Jumat (29/9) lalu dan Minggu (15/10). Salah satu tim dokter hewan dari JSI, drh Hasnaulhusna mengatakan belum dapat memastikan apa penyebab kematian hiu paus ini. Namun dari pengecekan organ tubuh, pihaknya memperkirakan waktu kematian hiu paus ini belum lebih dari sehari. Kemudian dari pengecekan bagian kepalanya, ada beberapa luka yang diduga bekas jeratan jaring dan kemungkinan sempat lepas.
"Ya ada tanda seperti bekas jeratan jaring. Kemungkinan kepalanya sempat terkena jaring, namun kemudian sempat dilepas atau memang terlepas sehingga kemungkinan sempat lemas. Tetapi itu masih sebatas dugaan, dan perlu didalami melalui uji lab," ujar drh Hasnaulhusna.
Untuk mendalami penyebab kematian, drh Hasnaulhusna mengatakan pihaknya mengambil beberapa sampel organ dalam maupun organ luar hiu paus tersebut. Di dalam perut hiu paus itu juga ditemukan beberapa sisa makanan dan sampah plastik. "Ada sisa makanan dan sampah plastik. Apakah itu karena keracunan atau ada penyebab lain, nanti akan dialami," ucapnya. Setelah dilakukan proses nekropsi, bangkai hiu paus itu pun lanjut dikubur di tepi pantai setempat. Penguburan bangkai hiu paus itu mengerahkan ekskavator dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana.
Sebelumnya diberitakan hiu paus sepanjang 7,5 meter ditemukan terdampar di Pantai Pekutatan, Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Jumat (29/9/2023) pagi. Salah satu satwa yang dilindungi pemerintah ini sudah dalam keadaan mati. Selanjutnya seekor hiu paus kembali ditemukan terdampar dalam keadaan mati di Pantai Pekutatan, Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Minggu (15/10/2023) pagi. Belum diketahui secara jelas apa penyebab kematian satwa yang dilindungi pemerintah ini. 7 ode
Dari informasi yang dihimpun, bangkai hiu paus itu ditemukan warga pada, Kamis pagi pukul 06.15 Wita. Temuan bangkai ikan yang biasa disebut hiu tutul itu pun disampaikan ke pihak kepolisian yang lanjut meneruskan ke sejumlah instansi terkait. Dari pihak aparat kepolisian, TNI, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Jembrana sempat turun melakukan pengecekan ke lokasi.
Kemudian pada siang harinya, dari pihak Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jembrana bersama tim dokter hewan dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI) juga melakukan nekropsi.
Dari hasil identifikasi, bangkai hiu paus yang terdampar pada, Kamis kemarin itu, diketahui berjenis kelamin jantan dengan ukuran panjang sekitar 5 meter. Ukurannya lebih kecil dibanding bangkai hiu paus yang ditemukan di pantai setempat pada Jumat (29/9) lalu dan Minggu (15/10). Salah satu tim dokter hewan dari JSI, drh Hasnaulhusna mengatakan belum dapat memastikan apa penyebab kematian hiu paus ini. Namun dari pengecekan organ tubuh, pihaknya memperkirakan waktu kematian hiu paus ini belum lebih dari sehari. Kemudian dari pengecekan bagian kepalanya, ada beberapa luka yang diduga bekas jeratan jaring dan kemungkinan sempat lepas.
"Ya ada tanda seperti bekas jeratan jaring. Kemungkinan kepalanya sempat terkena jaring, namun kemudian sempat dilepas atau memang terlepas sehingga kemungkinan sempat lemas. Tetapi itu masih sebatas dugaan, dan perlu didalami melalui uji lab," ujar drh Hasnaulhusna.
Untuk mendalami penyebab kematian, drh Hasnaulhusna mengatakan pihaknya mengambil beberapa sampel organ dalam maupun organ luar hiu paus tersebut. Di dalam perut hiu paus itu juga ditemukan beberapa sisa makanan dan sampah plastik. "Ada sisa makanan dan sampah plastik. Apakah itu karena keracunan atau ada penyebab lain, nanti akan dialami," ucapnya. Setelah dilakukan proses nekropsi, bangkai hiu paus itu pun lanjut dikubur di tepi pantai setempat. Penguburan bangkai hiu paus itu mengerahkan ekskavator dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana.
Sebelumnya diberitakan hiu paus sepanjang 7,5 meter ditemukan terdampar di Pantai Pekutatan, Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Jumat (29/9/2023) pagi. Salah satu satwa yang dilindungi pemerintah ini sudah dalam keadaan mati. Selanjutnya seekor hiu paus kembali ditemukan terdampar dalam keadaan mati di Pantai Pekutatan, Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Minggu (15/10/2023) pagi. Belum diketahui secara jelas apa penyebab kematian satwa yang dilindungi pemerintah ini. 7 ode
HIU PAUS TERDAMPAR DI PANTAI PEKUTATAN
29 September 2023
Hiu paus (Rhincodon typus) sepanjang 7,5 meter ditemukan terdampar di Pantai Pekutatan, Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Jumat (29/9) pagi. Salah satu satwa yang dilindungi pemerintah ini sudah dalam keadaan mati.
15 Oktober 2023
Seekor hiu paus (Rhincodon typus) kembali ditemukan terdampar dalam keadaan mati di Pantai Pekutatan, Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Minggu (15/10) pagi. Hiu paus ini memiliki panjang badan 750 centimeter atau 7,5 meter dengan perkiraan berat 1 ton. Perkiraan usia antara 15-20 tahun.
2 November 2023
Seekor hiu paus (Rhincodon typus) kembali ditemukan terdampar dalam keadaan mati di Pantai Pekutatan, Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Kamis (2/11) pagi. Dari hasil identifikasi, bangkai hiu paus yang terdampar ini diketahui berjenis kelamin jantan dengan ukuran panjang sekitar 5 meter.
Komentar