Brida Tabanan Rekonstruksi Barong Bangkung
TABANAN, NusaBali - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Tabanan mulai merekonstruksi sejarah barong bangkung. Langkah awal telah dilakukan dengan rapat mengundang sejumlah instansi di Kantor Camat Kediri, Kamis (2/11).
Kepala Brida Tabanan, I Gusti Made Darma Ariantha, mengatakan rapat yang dilakukan ini bagian dari langkah awal untuk melakukan identifikasi sejarah barong bangkung di Tabanan. "Hasil rapat tadi baru sebatas sharing keberadaan barong bangkung di Tabanan bersama pihak terkait yang diundang dalam rapat," ujarnya.
Selain itu rapat yang dilakukan itu bagian dari menggali data sementara. Setelah lengkap baru nanti dilakukan Forum Group Discussion (FGD) "Kita menggali data dulu biar lebih komprehensif. Sebelum nanti dilakukan FGD dan dikoordinasikan ke Pak Bupati," terang Darma Ariantha.
Sebelumnya dia menerangkan rekonstruksi barong bangkung ini dilakukan bagian dari melestarikan adat dan budaya. Namun yang terpenting rekonstruksi dilakukan untuk memberikan pandangan secara jelas barong bangkung itu sendiri karena ada hubungannya dengan Pura Puncak Padang Dawa.
Rancangan merekonstruksi tersebut nantinya bakal dipimpin langsung oleh Brida Tabanan. Bahkan untuk mengkaji itu bakal dibentuk tim tentunya melibatkan dinas terkait salah satunya Dinas Kebudayaan Tabanan.
Darma Ariantha menegaskan rekonstruksi sejarah barong bangkung dilakukan sesuai perintah langsung dari Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. Karena hasil data sementara barong bangkung ini ada hubungannya dengan Pura Puncak Padang Dawa.
"Pada intinya ingin memberikan gambaran jelas kepada masyarakat bagaimana barong bangkung khusus di Tabanan itu ada. Apalagi sekarang barong bangkung sedang familiar di masyarakat. Supaya nanti kesannya terhadap barong bangkung ini orientasinya tidak ke upah saja karena ada tradisi kita, ngelawang," paparnya.
Harapannya dengan adanya rekonstruksi masyarakat semakin paham sejarah Tabanan. Bahkan rekonstruksi ini pun menjadi satu upaya untuk menggali ikon Tabanan. Karena secara tidak langsung hasil dari kajian ini bagian dari mengetahui cikal bakal sejarah Tabanan. "Nanti tidak hanya barong bangkung saja yang diulas, kan ada itu barong buntut, barong macan, barong ket dan lain-lain," tandas Darma Ariantha. 7des
Komentar