Gus Adhi Dorong Kampanye dengan Video Digital
Soal Pemberangusan Baliho Parpol di Bali
DENPASAR, NusaBali - Pemberangusan baliho Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Bali, Senin (31/11) lalu masih terus bergulir. Anggota Komisi II DPR RI daerah pemilihan (dapil) Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi mengajak politisi di Bali berkampanye dan bersosialisasi dengan menggunakan video digital.
Hal itu diungkapkan Gus Adhi saat sosialisasi pengamalan nilai-nilai ideologi Pancasila di Hotel Voek, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Sabtu (4/11) sore. Gus Adhi tidak menyalahkan ada penyikapan yang viral atas penurunan baliho di Bali.
“Bagi saya penurunan baliho mungkin saja berdampak dengan tersulutnya suasana panas. Semua boleh panas, suhu boleh panas tetapi kepala tetap harus dingin. Bangsa Indonesia merdeka kan karena kita komunikasi. Jadi saya mengajak ayo turunkan tensi, komunikasilah kita,” ujar Anggota Fraksi Golkar yang salah satunya membidangi pemilu ini.
Gus Adhi mengatakan, yang terpenting saat ini pemilu berjalan aman dan damai. Tugas krama Bali dan para elit untuk mewujudkan pemilu yang damai. “Kita yang harus jaga keamanan itu. Mesti turunkan dulu ego kita sendiri. Demokrasi merupakan hakikat kebebasan, namun jangan kebablasan,” tegas politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.
Dalam koridor nilai-nilai Pancasila, kata Gus Adhi, proses demokrasi dan pemilu di Indonesia harus berjalan dengan kondusif. “Sudah dicerminkan dalam pengamalan Pancasila yakni sila kedua; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dilaksanakan dalam upaya kita menjaga pemilu yang damai. Ada nilai-nilai Tat Twam Asi, yakni engkau adalah aku, aku adalah engkau. Toleransi harus dijaga. Kepala dibuat dingin dikit lah,’ ujar Gus Adhi.
Gus Adhi lalu merujuk sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. “Kemudian sila ketiga, yakni nilai-nilai persatuan tetap harus dijaga. Walaupun ada perbedaan pilihan, jangan memancing persoalan. Karena kita harus menyelesaikan permasalahan bangsa secara bersama-sama. Bukan menimbulkan permasalahan baru,” tegasnya.
“Soal pemberangusan baliho, saya mengajak kita semua beralih ke pola digital saja. Yang membuat kandidat terpilih bukan karena baliho. Tetapi perolehan suara yang penting. Jangan kotori ruang indah di Bali sebagai destinasi wisata dengan baliho, karena sudah tidak efektif. Lebih baik adu gagasan ketimbang baliho. Lebih baik membuat visi misi dan video pendek sebagai pembelajaran berdemokrasi. Biayanya lebih murah,” pungkas Gus Adhi.n nat
Komentar