Ngodakin Sesuhunan, Krama Istri Haturkan Rambut
GIANYAR, NusaBali - Krama Banjar Bedil, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Gianyar ngodakin Sesuhunan Ida Ratu Gede dan Ida Ratu Alit di Pura Banjar setempat. Perbaikan total dilakukan untuk prerai dan badan. Krama istri Banjar Bedil antusias menghaturkan rambut untuk cerawis (jenggot) maupun abah-abah pada setiap ukiran.
Kelian Adat Banjar Bedil I Gusti Ngurah Arjawa mengatakan, ngodakin Sesuhunan berdasarkan kesepakatan sekala niskala. Ada beberapa bagian pelawatan barong macan dan barong bangkal perlu diperbaiki. "Penari bapang merasakan ada beberapa bagian agak kaku saat Ida masolah. Warna prerai Ida juga mulai pudar," jelas Gusti Ngurah Arjawa.
Untuk mempertahankan warna, sangging menggunakan warna Bali. Beberapa sangging yang dilibatkan khusus diundang dari Banjar Puaya, Desa Batuan. “Prerai diambil Nyoman Selamet, bagian badan oleh Nyoman Kota," jelasnya. Ngodakin telah berlangsung sejak 2 November 2023 dan diharapkan selesai pada rahina Sugihan Bali, Sukra Kliwon Sungsang, beberapa bulan mendatang.
Terkait potong rambut, diikuti sekitar 30 krama istri. Mulai dari anak-anak hingga remaja. Syarat utamanya adalah rambut masih alami tanpa pernah diwarna atau disemir. Minimal panjang rambut yang dipotong 15 cm. Sebelum rambut dipotong, krama istri melakukan persembahyangan dan natab Prayascita. "Sebelum menghaturkan rambut, kami minta krama istri keramas terlebih dahulu," ujar Gusti Ngurah Arjawa. Tujuannya untuk menjaga kebersihan dan kesucian piranti yang akan dipakai untuk Ida Sesuhunan.
Salah seorang remaja, Diah Rara mengaku terharu bisa menghaturkan rambut yang dirawatnya sejak kecil. "Saya memang suka rambut panjang, terakhir potong rambut saat masih anak-anak, beruntung sekali ada momen seperti sekarang," ungkap siswa SMAN 1 Sukawati ini. 7 nvi
Komentar