Coding dan Robotika Didorong Masuk Kurikulum Sekolah
JAKARTA, NusaBali - Minat pelajar untuk mempelajari coding dan robotika semakin besar. Bahkan siswa SD semakin banyak yang terampil dan menguasai materi ini. Karena itu, materi tersebut diharapkan bisa masuk ke dalam kurikulum sekolah mengingat kemajuan zaman yang semakin canggih.
Hal itu diungkapkan Direktur Rumah Edukasi, Mulia Anton. Dia mengakui bahwa masih adanya hambatan untuk meningkatkan minat pelajar mengenai bidang ini. Salah satu penyebabnya yakni beberapa sekolah dasar hingga tingkat menengah atas tidak bisa mendapatkan pelatihan-pelatihan coding dan robotik lantaran adanya hambatan dari kurikulum.
"Selain itu juga terkait anggapan beberapa guru dan pelajar bahwa mempelajari coding dan robotik itu susah," katanya dalam acara pelatihan nasional coding dan robot di Universitas Tarumanagara (Untar), Sabtu (4/11).
Dia mengungkapkan bahwa pembelajaran terkait coding dan robotika sudah banyak dipelajari oleh pelajar di berbagai tingkatan pendidikan. Bahkan pengetahuan terkait coding dan robotika sudah bisa didapatkan atau dimulai sejak TK/Paud.
“Kemampuan anak zaman sekarang sudah baik tentang coding, bahkan anak anak sekolah dasar sudah banyak yang belajar terkait coding,” ucapnya.
Dia mengatakan bahwa tujuan diadakannya pelatihan ini agar seluruh minat pelajar dan guru di berbagai daerah di Indonesia meningkat dalam hal pembelajaran berbasis sains, technology, engineering, art, dan mathematics (STEAM). “Kita ini sekarang fokusnya terhadap pendidikan berbasis STEAM yang kreatif dan inovatif, nah jadi kita selalu mengadakan pelatihan–pelatihan ini agar mereka bisa berkompetisi dan menambah pengetahuan bagi guru serta pelajar terkait coding,” katanya.
Anton melihat minat pelajar di Indonesia terkait bidang coding dan robotik ini sangat baik. “Sebenarnya minat siswa dan siswi di Indonesia itu sangat tinggi sekali, kita dapat melihat dari kompetisi Internasional yang beberapa kali pelajar Indonesia juara,” tuturnya. 7
"Selain itu juga terkait anggapan beberapa guru dan pelajar bahwa mempelajari coding dan robotik itu susah," katanya dalam acara pelatihan nasional coding dan robot di Universitas Tarumanagara (Untar), Sabtu (4/11).
Dia mengungkapkan bahwa pembelajaran terkait coding dan robotika sudah banyak dipelajari oleh pelajar di berbagai tingkatan pendidikan. Bahkan pengetahuan terkait coding dan robotika sudah bisa didapatkan atau dimulai sejak TK/Paud.
“Kemampuan anak zaman sekarang sudah baik tentang coding, bahkan anak anak sekolah dasar sudah banyak yang belajar terkait coding,” ucapnya.
Dia mengatakan bahwa tujuan diadakannya pelatihan ini agar seluruh minat pelajar dan guru di berbagai daerah di Indonesia meningkat dalam hal pembelajaran berbasis sains, technology, engineering, art, dan mathematics (STEAM). “Kita ini sekarang fokusnya terhadap pendidikan berbasis STEAM yang kreatif dan inovatif, nah jadi kita selalu mengadakan pelatihan–pelatihan ini agar mereka bisa berkompetisi dan menambah pengetahuan bagi guru serta pelajar terkait coding,” katanya.
Anton melihat minat pelajar di Indonesia terkait bidang coding dan robotik ini sangat baik. “Sebenarnya minat siswa dan siswi di Indonesia itu sangat tinggi sekali, kita dapat melihat dari kompetisi Internasional yang beberapa kali pelajar Indonesia juara,” tuturnya. 7
1
Komentar