Siswa SMAN 2 Banjar Dulang Prestasi Non Akademik
Termotivasi Bisa Mejeng di Baliho Bulanan Sekolah
SINGARAJA, NusaBali - Sejumlah siswa SMAN 2 Banjar baru saja mendulang prestasi non akademik di berbagai perlombaan dan kejuaraan tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
Mulai dari lomba sastra, pramuka hingga berbagai kejuaraan bidang olahraga. Terbaru salah satu siswanya berhasil mengikuti Pra PON cabang olahraga pencak silat. Meski belum berhasil lolos PON, namun prestasi cukup membanggakan membawa nama harum sekolah.
Putu Gita Artini, atlet pencak silat andalan Buleleng ini pada bulan September lalu mengikuti Pra PON di Solo. Sayang, atlet pencak silat Bali ini harus terhenti di babak perempat final. Meski gagal meraih tiket PON Gita salah satu atlet andalan Buleleng yang ditargetkan dapat tembus Pelatda dan Pelatnas di tahun mendatang.
Gita selama ini berlatih di sekolah melalui ekstra kurikuler pencak silat. Di bawah guru pembina Dewa Ayu Putu Dewi Narayani, puluhan siswa SMAN 2 Banjar, menyalurkan bakat dan minatnya di cabor pencak silat. Selain itu, siswa SMAN 2 Banjar juga mempunyai atlet pickleball yang sudah malang- melintang di berbagai kejuaraan tingkat kabupaten dan provinsi.
Belum lama ini, tim musikalisasi puisi SMAN 2 Banjar yang dipimpin Ketut Winda Ariyani juga menyabet juara I tingkat kabupaten. Lomba Pramuka dengan meraih 6 medali di tingkat kabupaten dan juga juara I dalam Kejuaraan Voli tingkat Kabupaten Buleleng.
Kepala SMAN 2 Banjar Made Mahendra Eka Putra Sabtu (4/11) menyebut, pembinaan prestasi di sekolah diwadahi melalui ekstrakurikuler. Seluruh siswa dapat memilih ekstrakurikuler yang diminati dan disukai. Sekolah juga menyiapkan event internal setiap Sabtu dengan kegiatan pentas seni. Event ini disebutnya untuk melihat potensi anak didik di bidang seni dan olahraga.
“Salah satu strategi kami untuk membangkitkan semangat anak-anak dengan mengekspos keberhasilan mereka di baliho prestasi bulanan yang dipasang di sekolah dan juga diumumkan setiap hari senin saat upacara bendera di hadapan semua guru, siswa dan pegawai,” terang Mahendra.
Strategi ini pun disebutnya sangat manjur. Sebab setelah beberapa lama diterapkan, hampir setiap minggu ada saja siswa yang mendapatkan juara dan berprestasi di berbagai kejuaraan. Selain itu untuk pembinaan dan pembibitan, sekolah membuka sebanyak 30 jenis ekstrakurikuler.
Sekolah pun memberikan kesempatan kepada seluruh siswanya untuk mengikuti berbagai macam lomba yang terselenggara. Menurutnya yang menjadi prioritas adalah pembibitan dan pembinaan. Sekolah pun memilih tidak membebani siswa dengan target juara. Yang terpenting mereka berani tampil dan berkompetisi, mengasah mental dan karakternya.
“Harapan kami meskipun lokasi sekolah desa, tetapi prestasi bisa mengejar seperti sekolah-sekolah di kota,” imbuh Waka Humas Ida Ketut Artismaya. 7k23
Putu Gita Artini, atlet pencak silat andalan Buleleng ini pada bulan September lalu mengikuti Pra PON di Solo. Sayang, atlet pencak silat Bali ini harus terhenti di babak perempat final. Meski gagal meraih tiket PON Gita salah satu atlet andalan Buleleng yang ditargetkan dapat tembus Pelatda dan Pelatnas di tahun mendatang.
Gita selama ini berlatih di sekolah melalui ekstra kurikuler pencak silat. Di bawah guru pembina Dewa Ayu Putu Dewi Narayani, puluhan siswa SMAN 2 Banjar, menyalurkan bakat dan minatnya di cabor pencak silat. Selain itu, siswa SMAN 2 Banjar juga mempunyai atlet pickleball yang sudah malang- melintang di berbagai kejuaraan tingkat kabupaten dan provinsi.
Belum lama ini, tim musikalisasi puisi SMAN 2 Banjar yang dipimpin Ketut Winda Ariyani juga menyabet juara I tingkat kabupaten. Lomba Pramuka dengan meraih 6 medali di tingkat kabupaten dan juga juara I dalam Kejuaraan Voli tingkat Kabupaten Buleleng.
Kepala SMAN 2 Banjar Made Mahendra Eka Putra Sabtu (4/11) menyebut, pembinaan prestasi di sekolah diwadahi melalui ekstrakurikuler. Seluruh siswa dapat memilih ekstrakurikuler yang diminati dan disukai. Sekolah juga menyiapkan event internal setiap Sabtu dengan kegiatan pentas seni. Event ini disebutnya untuk melihat potensi anak didik di bidang seni dan olahraga.
“Salah satu strategi kami untuk membangkitkan semangat anak-anak dengan mengekspos keberhasilan mereka di baliho prestasi bulanan yang dipasang di sekolah dan juga diumumkan setiap hari senin saat upacara bendera di hadapan semua guru, siswa dan pegawai,” terang Mahendra.
Strategi ini pun disebutnya sangat manjur. Sebab setelah beberapa lama diterapkan, hampir setiap minggu ada saja siswa yang mendapatkan juara dan berprestasi di berbagai kejuaraan. Selain itu untuk pembinaan dan pembibitan, sekolah membuka sebanyak 30 jenis ekstrakurikuler.
Sekolah pun memberikan kesempatan kepada seluruh siswanya untuk mengikuti berbagai macam lomba yang terselenggara. Menurutnya yang menjadi prioritas adalah pembibitan dan pembinaan. Sekolah pun memilih tidak membebani siswa dengan target juara. Yang terpenting mereka berani tampil dan berkompetisi, mengasah mental dan karakternya.
“Harapan kami meskipun lokasi sekolah desa, tetapi prestasi bisa mengejar seperti sekolah-sekolah di kota,” imbuh Waka Humas Ida Ketut Artismaya. 7k23
1
Komentar