Pemprov Bali dan Lampung Tandatangani Nota Kerja Sama
Satu Juta Orang Bali Menetap di Lampung
DENPASAR, NusaBali - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menghadiri pembukaan Lampung Investment Summit 2023 di Anvaya Hotel and Resort, Kuta, Badung, Senin (6/11).
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penandatangan kerja sama di sejumlah bidang antara Pemerintah Provinsi Bali dan Lampung guna meningkatkan iklim investasi di dua daerah.
Kerja sama antar kedua daerah tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara kepala dinas terkait. Antara lain kerja sama Fasilitasi Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Penguatan Tanaman Pangan serta kerja sama Fasilitasi Peningkatan dan Pengembangan Sumber Daya Perkebunan.
Lalu perjanjian kerja sama juga dilakukan untuk Pengembangan Sektor Peternakan dan Kesehatan Hewan dilanjutkan kerja sama Pengembangan Potensi Kelautan dan Perikanan serta Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah di kedua daerah.
Selain itu juga dilakukan perjanjian kerja sama di bidang Peningkatan dan Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Peningkatan dan Pengembangan Sektor Industri dan Perdagangan. Dilanjutkan penandatanganan Kesepakatan Komitmen Transaksi Antara Pelaku Usaha Lampung dan Pelaku Usaha Bali dengan total transaksi senilai Rp 8.713.500.000.
Seluruh penandatanganan disaksikan Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi serta Kepala Kanwil BI Lampung Budiono serta dari BI Provinsi Bali yang diwakili Manajer Unit Kehumasan Kanwil BI Bali Imma Nurma Sari.
Mahendra Jaya menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan Lampung Investment Summit. “Saya menyambut baik dan mengapresiasi Gubernur Lampung dan jajaran atas terselenggaranya Lampung Investment Summit di Bali. Harapan kita acara ini dapat mendukung peningkatan investasi guna keberlanjutan pembangunan, menciptakan nilai tambah, mendorong kestabilan ekonomi, membantu mewujudkan demokrasi ekonomi, serta memperkenalkan potensi investasi yang ada di dua daerah,” ujar Mahendra Jaya.
Dia mengatakan kedua daerah punya keunggulan dan potensinya masing-masing yang akan lebih tereksplorasi jika kerja sama secara intensif dijalankan.
“Bali memiliki potensi dan keunggulan, begitu juga tentunya dengan Provinsi Lampung. Kerja sama antardaerah membuat potensi bisa lebih tereksplorasi. Kerja sama ini akan memperkuat komitmen, karya nyata memajukan daerah, transfer informasi dan inovasi meningkatkan kemajuan dan pembangunan di dua provinsi,” tutur Mahendra Jaya.
Pj Gubernur kelahiran Singaraja, Buleleng, ini menambahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global dengan serangkaian peristiwa seperti kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, penarikan investasi di negara berkembang, perang Rusia-Ukraina hingga yang teranyar konflik Hamas-Israel, menjadikan kerja sama antardaerah punya peran vital.
“Dampak peristiwa global ini tentu akan berpengaruh pada harga dan ketersediaan pasokan pangan, bahan bakar, serta berpengaruh pada inflasi. Karena itu penting sekali adanya keberlanjutan investasi dan keberlanjutan pangan melalui kerja sama antardaerah,” imbuhnya.
Ditambah lagi, menurut Mahendra Jaya, lebih dari 1 juta jiwa warga Bali kini menetap di Lampung dan sudah menjadi warga di sana, sehingga ada kedekatan khusus pula antara kedua daerah.
“Lampung dan Bali ada kedekatan emosional, orang Bali banyak yang sudah turun temurun tinggal di Lampung. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Lampung dan jajaran yang sudah menerima warga Bali dengan baik dan sudah menjadi bagian dari warga Lampung,” ucapnya.
Gubernur Arinal menyatakan Bali selalu mendapatkan sambutan dan dukungan penuh sebagai lokasi acara, apalagi terkait investasi seperti Lampung Investment Summit 2023 ini.
“Selain itu, saya sudah minta kepada Pak Gubernur Bali untuk meningkatkan kerja sama tidak hanya untuk produk, namun juga untuk pariwisata,” kata Arinal.
“Kami juga punya banyak potensi untuk pariwisata di Lampung namun belum ‘sepandai’ Bali untuk mengelola pariwisata. Saya ingin belajar kepada Pak Gubernur Bali dan masyarakat Bali bagaimana untuk mengembangkan pariwisata,” imbuhnya.
Kerja sama yang terbangun antara kedua daerah menurut Arinal akan sangat menguntungkan, karena Lampung dikenal sebagai produsen terutama penghasil bahan-bahan pangan, sementara Bali sangat terkenal sebagai pembuka pintu pasar internasional. “Jadi kita bekerja sama dengan saling menguntungkan. Bali silakan jadi pasar dan pembuka pintu untuk investor dan yang penting dunia tahu bagaimana potensi besar yang dimiliki Indonesia,” tandasnya. 7 cr78
Kerja sama antar kedua daerah tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara kepala dinas terkait. Antara lain kerja sama Fasilitasi Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Penguatan Tanaman Pangan serta kerja sama Fasilitasi Peningkatan dan Pengembangan Sumber Daya Perkebunan.
Lalu perjanjian kerja sama juga dilakukan untuk Pengembangan Sektor Peternakan dan Kesehatan Hewan dilanjutkan kerja sama Pengembangan Potensi Kelautan dan Perikanan serta Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah di kedua daerah.
Selain itu juga dilakukan perjanjian kerja sama di bidang Peningkatan dan Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Peningkatan dan Pengembangan Sektor Industri dan Perdagangan. Dilanjutkan penandatanganan Kesepakatan Komitmen Transaksi Antara Pelaku Usaha Lampung dan Pelaku Usaha Bali dengan total transaksi senilai Rp 8.713.500.000.
Seluruh penandatanganan disaksikan Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi serta Kepala Kanwil BI Lampung Budiono serta dari BI Provinsi Bali yang diwakili Manajer Unit Kehumasan Kanwil BI Bali Imma Nurma Sari.
Mahendra Jaya menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan Lampung Investment Summit. “Saya menyambut baik dan mengapresiasi Gubernur Lampung dan jajaran atas terselenggaranya Lampung Investment Summit di Bali. Harapan kita acara ini dapat mendukung peningkatan investasi guna keberlanjutan pembangunan, menciptakan nilai tambah, mendorong kestabilan ekonomi, membantu mewujudkan demokrasi ekonomi, serta memperkenalkan potensi investasi yang ada di dua daerah,” ujar Mahendra Jaya.
Dia mengatakan kedua daerah punya keunggulan dan potensinya masing-masing yang akan lebih tereksplorasi jika kerja sama secara intensif dijalankan.
“Bali memiliki potensi dan keunggulan, begitu juga tentunya dengan Provinsi Lampung. Kerja sama antardaerah membuat potensi bisa lebih tereksplorasi. Kerja sama ini akan memperkuat komitmen, karya nyata memajukan daerah, transfer informasi dan inovasi meningkatkan kemajuan dan pembangunan di dua provinsi,” tutur Mahendra Jaya.
Pj Gubernur kelahiran Singaraja, Buleleng, ini menambahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global dengan serangkaian peristiwa seperti kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, penarikan investasi di negara berkembang, perang Rusia-Ukraina hingga yang teranyar konflik Hamas-Israel, menjadikan kerja sama antardaerah punya peran vital.
“Dampak peristiwa global ini tentu akan berpengaruh pada harga dan ketersediaan pasokan pangan, bahan bakar, serta berpengaruh pada inflasi. Karena itu penting sekali adanya keberlanjutan investasi dan keberlanjutan pangan melalui kerja sama antardaerah,” imbuhnya.
Ditambah lagi, menurut Mahendra Jaya, lebih dari 1 juta jiwa warga Bali kini menetap di Lampung dan sudah menjadi warga di sana, sehingga ada kedekatan khusus pula antara kedua daerah.
“Lampung dan Bali ada kedekatan emosional, orang Bali banyak yang sudah turun temurun tinggal di Lampung. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Lampung dan jajaran yang sudah menerima warga Bali dengan baik dan sudah menjadi bagian dari warga Lampung,” ucapnya.
Gubernur Arinal menyatakan Bali selalu mendapatkan sambutan dan dukungan penuh sebagai lokasi acara, apalagi terkait investasi seperti Lampung Investment Summit 2023 ini.
“Selain itu, saya sudah minta kepada Pak Gubernur Bali untuk meningkatkan kerja sama tidak hanya untuk produk, namun juga untuk pariwisata,” kata Arinal.
“Kami juga punya banyak potensi untuk pariwisata di Lampung namun belum ‘sepandai’ Bali untuk mengelola pariwisata. Saya ingin belajar kepada Pak Gubernur Bali dan masyarakat Bali bagaimana untuk mengembangkan pariwisata,” imbuhnya.
Kerja sama yang terbangun antara kedua daerah menurut Arinal akan sangat menguntungkan, karena Lampung dikenal sebagai produsen terutama penghasil bahan-bahan pangan, sementara Bali sangat terkenal sebagai pembuka pintu pasar internasional. “Jadi kita bekerja sama dengan saling menguntungkan. Bali silakan jadi pasar dan pembuka pintu untuk investor dan yang penting dunia tahu bagaimana potensi besar yang dimiliki Indonesia,” tandasnya. 7 cr78
1
Komentar