Masuk TPA Suwung, Truk Sampah Antre Berjam-jam
DENPASAR, NusaBali - Dibukanya kembali secara terbatas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar sejak, Selasa (31/10) malam, membuat armada angkutan sampah mulai beroperasi.
Namun karena masih dibuka terbatas membuat truk-truk angkutan sampah antre panjang untuk dapat giliran menurunkan muatannya di TPA Suwung. Antrean truk ini terjadi sejak pagi hari, padahal TPA baru dibuka malam hari pukul 20.00 Wita untuk pembuangan sampah.
Pantauan NusaBali, Selasa (7/11) antrean puluhan bahkan ratusan truk armada angkut sampah mengular panjang, seperti terlihat di pinggir Jalan Serangan, Denpasar Selatan. Sembari menunggu jadwal masuk TPA untuk menurunkan sampah, para sopir terlihat duduk-duduk dan tiduran di truk. Mereka terpaksa datang pagi, walau jam buka TPA malam hari.
Bahkan banyak juga yang harus balik arah, karena tak kebagian jatah masuk TPA untuk buang muatan sampah. Sopir armada pengangkut sampah swakelola dari Jimbaran, Kabupaten Badung, Jendik mengungkapkan karena penerapan jam buka hanya malam hari, kondisi ini menyebabkan antrean panjang armada pengangkut sampah di TPA Suwung. Armada menunggu jam buka TPA di pinggiran jalan menuju Pulau Serangan.
Puluhan armada ini menunggu bisa masuk ke TPA. "Sejak 5 hari lalu, baru dapat masuk buang sampah sekali, yakni dua hari lalu. Kami harus ngantre untuk bisa masuk ke TPA,” jelasnya. Jendik sudah tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 Wita. Namun, karena belum bisa masuk TPA untuk menurunkan sampah, dirinya bersama beberapa rekan pengangkut sampah harus menunggu di jalur menuju ke Serangan.
Pantauan NusaBali, Selasa (7/11) antrean puluhan bahkan ratusan truk armada angkut sampah mengular panjang, seperti terlihat di pinggir Jalan Serangan, Denpasar Selatan. Sembari menunggu jadwal masuk TPA untuk menurunkan sampah, para sopir terlihat duduk-duduk dan tiduran di truk. Mereka terpaksa datang pagi, walau jam buka TPA malam hari.
Bahkan banyak juga yang harus balik arah, karena tak kebagian jatah masuk TPA untuk buang muatan sampah. Sopir armada pengangkut sampah swakelola dari Jimbaran, Kabupaten Badung, Jendik mengungkapkan karena penerapan jam buka hanya malam hari, kondisi ini menyebabkan antrean panjang armada pengangkut sampah di TPA Suwung. Armada menunggu jam buka TPA di pinggiran jalan menuju Pulau Serangan.
Puluhan armada ini menunggu bisa masuk ke TPA. "Sejak 5 hari lalu, baru dapat masuk buang sampah sekali, yakni dua hari lalu. Kami harus ngantre untuk bisa masuk ke TPA,” jelasnya. Jendik sudah tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 Wita. Namun, karena belum bisa masuk TPA untuk menurunkan sampah, dirinya bersama beberapa rekan pengangkut sampah harus menunggu di jalur menuju ke Serangan.
Karena terbatasnya armada yang bisa masuk ke TPA, dia mengaku terpaksa mengantre berjam-jam, bahkan berhari-hari. Tidak bisa datang hari ini, turun sampah hari ini juga. Namun bisa dua atau tiga hari baru bisa turunkan sampah. Dikatakannya, truk tidak bisa masuk setiap hari karena armada truk pengangkut sampah yang antre semakin banyak. "Jadi, kesempatan untuk dapat buang sampah ke dalam TPA tiap harinya tidak tentu. Sering saya balik kembali karena tidak dapat giliran buang sampah," tuturnya.
Kepala UPTD Pengelolaan Sampah, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Bali, Ni Made Armadi saat diwawancarai, Selasa kemarin membenarkan jam buka TPA untuk pembuangan sampah masih dibatasi. Karena masih ada aktivitas tim pemadam di TPA. Selain itu, areal untuk membuang sampah juga tidak banyak.
Made Armadi mengatakan, areal yang bisa digunakan untuk membuang sampah baru di bagian sisi timur TPA. Sedangkan di sebelah barat masih ada aktivitas pendinginan. “Zona pembuangan kami buka di sebelah timur saja untuk sementara ini,” jelasnya. Pemberian akses masuk untuk armada truk pengangkut sampah ini akibat sejumlah tempat alternatif yang digunakan untuk membuang sampah juga mengalami kendala. Seperti di TPA Mandung, Tabanan dan juga TPA Temesi, Gianyar.
“Hasil rapat, untuk Denpasar dan Badung kami buka,” ujarnya. Dikatakan, setiap hari hanya bisa masuk maksimal 120 armada. Pintu dibuka setelah aktivitas tim pemadam istirahat, yakni pukul 20.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita. Namun, armada yang sudah berada di dalam, bisa membuang sampah hingga pukul 00.00 Wita. Terkait dengan areal yang terbakar, saat ini tinggal sedikit lagi. Diperkirakan hanya tinggal 10 persen saja.
Seperti diberitakans ebelumnya kebakaran TPA Suwung sudah mulai bisa ditangani, sehingga sampah-sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang meluber bisa kembali dibuang ke TPA mulai, Selasa (31/10) malam. Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan sisa kebakaran yang harus ditangani saat ini tinggal 10 persen. Sehingga proses pembuangan sampah ke TPA Suwung sudah kembali bisa dilakukan. Namun, pembuangan sampah tersebut masih dibatasi 50 hingga 100 truk per hari.
Ada dua titik yang akan digunakan untuk membuang sampah, yakni sisi utara dan sisi timur. “Jam 7 malam (19.00 Wita), sudah bisa membuang sampah ke TPA Suwung. Saat ini sedang proses penataan dan diurug agar lebih mudah,” ujar Wawali Arya Wibawa. Luas areal TPA Suwung yang bisa digunakan untuk membuang sampah ini seluas 2 hektare. Pembuangan sampah ini dilakukan sambil menunggu pendinginan dan lokasi kebakaran di sisi barat dan sisi selatan yang masih mengeluarkan asap. “Titik apinya masih 10 persen dari 32 hektare luas TPA Suwung. Seminggu ke depan pendinginan, dan mudah-mudahan selesai,” tandasnya. 7 mis
Kepala UPTD Pengelolaan Sampah, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Bali, Ni Made Armadi saat diwawancarai, Selasa kemarin membenarkan jam buka TPA untuk pembuangan sampah masih dibatasi. Karena masih ada aktivitas tim pemadam di TPA. Selain itu, areal untuk membuang sampah juga tidak banyak.
Made Armadi mengatakan, areal yang bisa digunakan untuk membuang sampah baru di bagian sisi timur TPA. Sedangkan di sebelah barat masih ada aktivitas pendinginan. “Zona pembuangan kami buka di sebelah timur saja untuk sementara ini,” jelasnya. Pemberian akses masuk untuk armada truk pengangkut sampah ini akibat sejumlah tempat alternatif yang digunakan untuk membuang sampah juga mengalami kendala. Seperti di TPA Mandung, Tabanan dan juga TPA Temesi, Gianyar.
“Hasil rapat, untuk Denpasar dan Badung kami buka,” ujarnya. Dikatakan, setiap hari hanya bisa masuk maksimal 120 armada. Pintu dibuka setelah aktivitas tim pemadam istirahat, yakni pukul 20.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita. Namun, armada yang sudah berada di dalam, bisa membuang sampah hingga pukul 00.00 Wita. Terkait dengan areal yang terbakar, saat ini tinggal sedikit lagi. Diperkirakan hanya tinggal 10 persen saja.
Seperti diberitakans ebelumnya kebakaran TPA Suwung sudah mulai bisa ditangani, sehingga sampah-sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang meluber bisa kembali dibuang ke TPA mulai, Selasa (31/10) malam. Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan sisa kebakaran yang harus ditangani saat ini tinggal 10 persen. Sehingga proses pembuangan sampah ke TPA Suwung sudah kembali bisa dilakukan. Namun, pembuangan sampah tersebut masih dibatasi 50 hingga 100 truk per hari.
Ada dua titik yang akan digunakan untuk membuang sampah, yakni sisi utara dan sisi timur. “Jam 7 malam (19.00 Wita), sudah bisa membuang sampah ke TPA Suwung. Saat ini sedang proses penataan dan diurug agar lebih mudah,” ujar Wawali Arya Wibawa. Luas areal TPA Suwung yang bisa digunakan untuk membuang sampah ini seluas 2 hektare. Pembuangan sampah ini dilakukan sambil menunggu pendinginan dan lokasi kebakaran di sisi barat dan sisi selatan yang masih mengeluarkan asap. “Titik apinya masih 10 persen dari 32 hektare luas TPA Suwung. Seminggu ke depan pendinginan, dan mudah-mudahan selesai,” tandasnya. 7 mis
1
Komentar