Tumpukan Sampah TPA Sente Capai 10 Meter
Alat berat beroperasi 5 sampai 10 menit sudah panas.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung overload sejak tahun 2017 lalu. Tumpukan sampah di TPA Sente sudah setinggi 10 meter. Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Nyoman Sidang mengatakan, hasil evaluasi Kementerian Lingkungan Hidup, tingginya sampah di TPA Sente sudah 10 meter atau 60 meter dari permukaan laut. Penyebabnya banyak sampah dari desa yang juga dibuang di TPA Sente. Padahal diharapkan desa sudah mampu secara mandiri mengelola sampahnya melalui TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle).
Dinas Lingkungan dan Pertanahan Klungkung juga terkendala alat berat untuk merapikan sampah di TPA. Alat berat beroperasi 5 sampai 10 menit sudah panas. "Saat ini kami tengah mengupayakan untuk mengatasi permasalahan tersebut," ujar Nyoman Sidang, Selasa (7/11).
Penyelesaian sampah di Klungkung harus dilakukan optimalisasi peran serta masyarakat dalam pemilahan sampah dari rumah tangga, komitmen bersama dalam masalah sampah, sebab ini masalah bersama. Termasuk upaya penanganan sampah di TPA yang sudah overload.
Sementara itu di lokasi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center bisa menerima 17 ton sampah dalam sehari. Sampah yang bisa diolah dalam sehari 15 ton. Sementara sisanya 3 ton dikelola pada hari berikutnya.
Plt Bupati Klungkung Made Kasta juga mempertanyakan apakah TOSS sudah berhasil menuntaskan sampah di Klungkung. Kasta minta Perda yang mengatur pengelolaan sampah di Klungkung semakin ditegakkan. "Saya minta Sat Pol PP agar menegakkan Perda, kalau ada melanggar dengan tidak memilah sampah, kenakan sanksi," tegas Kasta. 7 wan
Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung overload sejak tahun 2017 lalu. Tumpukan sampah di TPA Sente sudah setinggi 10 meter. Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Nyoman Sidang mengatakan, hasil evaluasi Kementerian Lingkungan Hidup, tingginya sampah di TPA Sente sudah 10 meter atau 60 meter dari permukaan laut. Penyebabnya banyak sampah dari desa yang juga dibuang di TPA Sente. Padahal diharapkan desa sudah mampu secara mandiri mengelola sampahnya melalui TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle).
Dinas Lingkungan dan Pertanahan Klungkung juga terkendala alat berat untuk merapikan sampah di TPA. Alat berat beroperasi 5 sampai 10 menit sudah panas. "Saat ini kami tengah mengupayakan untuk mengatasi permasalahan tersebut," ujar Nyoman Sidang, Selasa (7/11).
Penyelesaian sampah di Klungkung harus dilakukan optimalisasi peran serta masyarakat dalam pemilahan sampah dari rumah tangga, komitmen bersama dalam masalah sampah, sebab ini masalah bersama. Termasuk upaya penanganan sampah di TPA yang sudah overload.
Sementara itu di lokasi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center bisa menerima 17 ton sampah dalam sehari. Sampah yang bisa diolah dalam sehari 15 ton. Sementara sisanya 3 ton dikelola pada hari berikutnya.
Plt Bupati Klungkung Made Kasta juga mempertanyakan apakah TOSS sudah berhasil menuntaskan sampah di Klungkung. Kasta minta Perda yang mengatur pengelolaan sampah di Klungkung semakin ditegakkan. "Saya minta Sat Pol PP agar menegakkan Perda, kalau ada melanggar dengan tidak memilah sampah, kenakan sanksi," tegas Kasta. 7 wan
Komentar