Polisi Atensi Pembakaran Pakaian Gema Santi
SEMARAPURA, NusaBali - Jajaran Polres Klungkung tengah menelusuri aksi pembakaran pakaian seragam bertuliskan Gema Santi yang viral di media sosial (Medsos).
Foto-foto pembakaran pakaian Gema Santi itu viral di media sosial sehari setelah I Nyoman Suwirta mengakhiri jabatannya sebagai Bupati Klungkung, Sabtu (4/11). Sampai saat ini belum terungkap siapa yang melakukan pembakaran seragam Gema Santi.
Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta mengatakan, anggota melakukan langkah preentif dan menyusuri informasi yang viral di masyarakat. Sebab untuk melakukan tindak lanjut harus ada laporan dari pihak yang dirugikan, misalnya dari Pemkab Klungkung atau siapa pun itu.
Meskipun belum ada laporan, Sat Intelkam Polres Klungkung tetap melakukan penelusuran serta tindakan preentif. Terutama menelusuri akun medsos pertama yang mengunggah foto pembakaran seragam tersebut. "Dari Intelkam akan menanyakan motivasinya apa, niatnya apa, dan maksudnya apa,” ujar AKBP Nengah Sadiarta, Selasa (7/11).
Terkait aksi pembakaran baju Gema Santi, I Nyoman Suwirta menanggapi dengan santai. Kata mantan bupati dua periode ini, bukan lagi menjadi kewenangannya. "Spirit Gema Santi yang saya buat itu dengan niat dan ketulusan. Sekarang mau dilanjutkan atau tidak, sudah bukan kewenangan saya," ujar Suwirta.
Selama menjadikan Gema Santi sebagai spirit pemerintahan dari tahun 2017-2023 tidak banyak gejolak yang terjadi di Klungkung. Bahkan banyak inovasi yang terlahir dari slogan tersebut, seperti TOSS (tempat olah sampah setempat), Bima Juara (Beli Mahal-Jual Murah Beras Lokal), memberangkatkan KK miskin ke kapal pesiar, dan lainnya. 7 wan
Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta mengatakan, anggota melakukan langkah preentif dan menyusuri informasi yang viral di masyarakat. Sebab untuk melakukan tindak lanjut harus ada laporan dari pihak yang dirugikan, misalnya dari Pemkab Klungkung atau siapa pun itu.
Meskipun belum ada laporan, Sat Intelkam Polres Klungkung tetap melakukan penelusuran serta tindakan preentif. Terutama menelusuri akun medsos pertama yang mengunggah foto pembakaran seragam tersebut. "Dari Intelkam akan menanyakan motivasinya apa, niatnya apa, dan maksudnya apa,” ujar AKBP Nengah Sadiarta, Selasa (7/11).
Terkait aksi pembakaran baju Gema Santi, I Nyoman Suwirta menanggapi dengan santai. Kata mantan bupati dua periode ini, bukan lagi menjadi kewenangannya. "Spirit Gema Santi yang saya buat itu dengan niat dan ketulusan. Sekarang mau dilanjutkan atau tidak, sudah bukan kewenangan saya," ujar Suwirta.
Selama menjadikan Gema Santi sebagai spirit pemerintahan dari tahun 2017-2023 tidak banyak gejolak yang terjadi di Klungkung. Bahkan banyak inovasi yang terlahir dari slogan tersebut, seperti TOSS (tempat olah sampah setempat), Bima Juara (Beli Mahal-Jual Murah Beras Lokal), memberangkatkan KK miskin ke kapal pesiar, dan lainnya. 7 wan
1
Komentar