Penanganan Air Bersih Buleleng Anggarkan Rp 11 Miliar
Polemik air bersih yang sering mencuat menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Terutama di daerah-daerah yang mengalami krisis dan masalah air bersih di musim kemarau. Untuk penanganan air bersih tahun ini Kabupaten Buleleng menganggarkan dana khsusus sebesar Rp 11 miliar.
Besaran anggaran tersebut dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Buleleng Ketut Suparta Wijaya, Rabu (12/7) kemarin akan digunakan untuk mengoptimalisasi jaringan air bersih yang sudah ada. Karena menurutnya dari 148 desa dan kelurahan yang ada di Buleleng, hanya 67 desa/kelurahan yang bisa terlayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sedangkan sisanya masih dikelola oleh desa masing-masing yang sebagian besar belum optimal.
“Tahun ini ada beberapa lokasi yang kita akan optimalisasi jaringan airnya, karena selama ini banyak terutama pengelolaan di desa yang belum efektif,” ujar Suparta.
Dari dana Rp 11 miliar tersebut di antaranya akan dikucurkan untuk pengangkatan sumur bor di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar cell.
Pihaknya pun menyebut program tersebut adalah pilot project, jika berhasil ke depannya akan dikembangkan di daerah lain dengan masalah yang sama. Selain itu juga optimalisasi jaringan perpipaan di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Desa Bingan Cina di Kecamatan Busungbiu dan juga di Desa Kerobokan, Kecamatan/Kelurahan Buleleng.
Penanganan air bersih di Buleleng juga menurut Suparta akan dilakukan secara bertahap. Dan ditargetkan tuntas pada tahun 2019 mendatang yang sejalan juga dengan program nasional. Bahkan di tahun 2018 mendatang, penanganan air bersih juga akan dilakukan oleh pemerintah pusat bersama provinsi dengan membuka SPAM Burana yang mengambil air dari bendungan Titab sebanyak 350 liter per detik.
Sebanyak 300 liter di antaranya akan dialirkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan Buleleng Barat dan sisanya 50 liter per detik juga menyuplai air di wilayah Gilimanuk, Jembrana. “Ke depannya kami juga akan sasar sumur bor peninggalan proyek air tanah yang berpotensi sekitar 50 sumur bor yang akan kita maksimalkan menggunakan PLTS secara bertahap,” ungkap Suparta. *k23
Komentar