Nusa Penida Jadi Prioritas Pengembangan Energi Terbarukan
SEMARAPURA, NusaBali - Plt Bupati Klungkung I Made Kasta mendampingi Kementerian Bappenas RI dan Consorsium Yoosin Engineering dari Pemerintah Korea melakukan survei lokasi di Desa Tanglad dan Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Rabu (8/11).
Nusa Penida menjadi prioritas program pengembangan energi terbarukan. Pemkab Klungkung akan mendukung pelaksanaan program pemerintah pusat. "Semoga melalui program pemerintah pusat dapat menggali potensi lain di Nusa Penida, sehingga ke depan dapat membantu mensejahterakan masyarakat Klungkung," harap Kasta.
Koordinator ekosistem dan pemanfaatan TIK Kementerian Bappenas RI Andianto Haryoko menyampaikan, survei ini merupakan bagian rencana kerja sama billateral antara Korea dan Indonesia yang kaitannya hibah program untuk pengembangan pembangunan smart/mini grade di Pulau Nusa Penida sebesar kurang lebih 4-5 megawatt. Bersumber dari energi baru terbarukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ditambah dengan energi storage sistem.
Tujuan kerja sama untuk mendukung kebutuhan pasokan listrik di Pulau Nusa Penida. Sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengembangkan kapasitas energi listrik terbarukan, menurunkan emisi gas rumah kaca, mengembangkan Nusa Penida sebagai smart island sebagai contoh penerapan skema pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan pada pulau-pulau lain di Indonesia.
Tahapan mensukseskan kerja sama billateral ini antara lain peninjauan lapangan untuk lokasi pembangunan pembangkit listrik energi surya, berdiskusi mengenai proses administrasi dan model kerja sama yang akan dilaksanakan, serta pelaksanaan kajian. Seperti kajian kelistrikan, potensi sinar surya, kajian finansial, kajian sosial budaya dan lainnya.
Pimpinan rombongan Consorsium Yoosin Engineering, Mr Lee Sung Bai menyampaikan Pemerintah Korea berkeinginan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia membangun PLTS berdaya 4 megawatt dengan memanfaatkan tanah seluas 4 hektare. @wan
1
Komentar