IRT di Buleleng Diduga Diperkosa Tetangga
SINGARAJA , NusaBali - Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial KA,30, di Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng diduga menjadi korban pemerkosaan.
Mirisnya, pelaku pemerkosaan itu adalah tetangga korban sendiri berinisial KD,39. Kasus tersebut saat ini tengah ditangani Unit IV Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Buleleng.
Kepala Unit IV PPA Sat Reskrim Polres Buleleng, Ipda I Ketut Yulio Saputra menyampaikan, pihaknya menerima laporan kejadian pemerkosaan tersebut pada, Sabtu (4/11) lalu. Laporan itu dilayangkan korban sendiri. Dalam laporan tersebut, korban mengaku diperkosa tetangganya pada, Jumat (3/11) sekitar pukul 14.00 Wita.
Kejadian berawal saat korban menyapu halaman rumahnya. Beberapa saat kemudian pelaku KD datang mengendarai sepeda motor dan berhenti di depan rumah korban dan memanggil. Tanpa basa-basi pelaku mengajak korban untuk berhubungan badan. Namun ajakan itu ditolak mentah-mentah oleh korban. Namun bukannya pergi, pelaku KD malah nekat turun dari motornya dan mendatangi korban. Korban yang ketakutan lantas berlari ke kamar mandi. Pelaku lalu mengejar korban dan langsung memperlihatkan alat kelaminnya di hadapan korban.
Tak hanya itu, pelaku KD selanjutnya memperkosa korban. Esoknya, korban yang diketahui sudah mempunyai suami ini melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Buleleng. "Kami menerima laporannya, Sabtu lalu, saat ini baru lakukan pemeriksaan awal nanti kalau sudah selesai dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh baru bisa menyimpulkan," ujar Ipda Yulio saat ditemui, Rabu (8/11).
Ia mengatakan, keterangan awal yang disampaikan korban pada polisi, pelaku KD merupakan tetangga korban. Saat peristiwa itu terjadi, korban sedang di rumah sendirian.
"Informasi awal mereka (pelaku dengan korban) bertetangga. Korban saat itu sedang di rumah sendirian. Pelaku mengejar korban hingga ke dalam," lanjutnya.
Untuk proses penyelidikan selanjutnya, penyidik akan memanggil pelaku KD. Sementara terhadap korban telah divisum. "Kami masih menunggu hasil pemeriksaan visum untuk menguatkan kejadian yang menimpa korban. Kami juga mengumpulkan keterangan lanjutan dari korban. Informasi awal korban ini ada keterbelakangan mental. Kami akan cek kembali dengan pemeriksaan medis," imbuh Ipda Yulio. 7 mzk
Kepala Unit IV PPA Sat Reskrim Polres Buleleng, Ipda I Ketut Yulio Saputra menyampaikan, pihaknya menerima laporan kejadian pemerkosaan tersebut pada, Sabtu (4/11) lalu. Laporan itu dilayangkan korban sendiri. Dalam laporan tersebut, korban mengaku diperkosa tetangganya pada, Jumat (3/11) sekitar pukul 14.00 Wita.
Kejadian berawal saat korban menyapu halaman rumahnya. Beberapa saat kemudian pelaku KD datang mengendarai sepeda motor dan berhenti di depan rumah korban dan memanggil. Tanpa basa-basi pelaku mengajak korban untuk berhubungan badan. Namun ajakan itu ditolak mentah-mentah oleh korban. Namun bukannya pergi, pelaku KD malah nekat turun dari motornya dan mendatangi korban. Korban yang ketakutan lantas berlari ke kamar mandi. Pelaku lalu mengejar korban dan langsung memperlihatkan alat kelaminnya di hadapan korban.
Tak hanya itu, pelaku KD selanjutnya memperkosa korban. Esoknya, korban yang diketahui sudah mempunyai suami ini melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Buleleng. "Kami menerima laporannya, Sabtu lalu, saat ini baru lakukan pemeriksaan awal nanti kalau sudah selesai dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh baru bisa menyimpulkan," ujar Ipda Yulio saat ditemui, Rabu (8/11).
Ia mengatakan, keterangan awal yang disampaikan korban pada polisi, pelaku KD merupakan tetangga korban. Saat peristiwa itu terjadi, korban sedang di rumah sendirian.
"Informasi awal mereka (pelaku dengan korban) bertetangga. Korban saat itu sedang di rumah sendirian. Pelaku mengejar korban hingga ke dalam," lanjutnya.
Untuk proses penyelidikan selanjutnya, penyidik akan memanggil pelaku KD. Sementara terhadap korban telah divisum. "Kami masih menunggu hasil pemeriksaan visum untuk menguatkan kejadian yang menimpa korban. Kami juga mengumpulkan keterangan lanjutan dari korban. Informasi awal korban ini ada keterbelakangan mental. Kami akan cek kembali dengan pemeriksaan medis," imbuh Ipda Yulio. 7 mzk
Komentar