FOPI Bali Akui Banyak PR, Meski 11 Atlet Lolos PON
DENPASAR, NusaBali - Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Pentanque Indonesia (Pengprov FOPI) Bali meloloskan 11 atlet ke anang PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara. Meski demikian, mereka mengakui masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan agar cabor pentaque terus berkembang di masa depan.
Sekretaris PB FOP, I Nyoman Yamadhiputra menuturkan PR yang harus dituntaskan itu, adalah peningkatan prestasi atlet yang dimulai dengan penataan klub-klub petanque di Bali. Kemudian, meraih prestasi di level nasional, Bali juga dihadapkan beratnya persaingan dengan 31 provinsi di yang sudah membentuk kepengurusan FOPI.
"PR lainnya yakni menjaga soliditas organisasi, mengingat petanque selain berburu prestasi juga menjunjung tinggi rasa kekeluargaan seperti semboyan satu boka sejuta keluarga, satu bosi sejuta prestasi," kata Yamadhiputra, Kamis (9/11)
Menurut Yamadhiputra, ada dua program besar, yakni pembinaan utnuk prestasi dan soliditas organisasi. Sekarang tantangannya lebih besar dengan datangnya pendatang baru yang mumpuni. Juga perkembangan dari hanya 19 provinsi meningkat jadi 31 Provinsi.
"Jadi Bali harus waspada, karena posisi atlet Bali di tingkat nasional dari langganan posisi 1,2,3, sekarang justru turun ke posisi 4,5,6," kata pria yang Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali itu.
Yamadhiputra juga menyinggung 11 atlet yang lolos PON 2024 untuk segera dimasukkan pemusatan latihan jangka pendek. Langkah itu untuk memenuhi target KONI Bali di ajang PON 2024, yakni dua medali emas. FOPI Bali seharusnya mampu meraih setidaknya 2 atau 3 emas. Namun saat kualifikasi PON, melihat atlet Bali sudah dilampaui atlet provinsi lainnya.
"Untuk mewujudkan target tersebut tidak mudah. Sejumlah provinsi yang menjadi batu sandungan Bali yakni Jambi, Aceh, Sumatera Utara, maupun Jatim, disamping saingan berat musuh bebuyutan dari DKI Jakarta dan Jawa Barat," kata Yamadhiputra .dar
Komentar