PII Gelar Rapimnas Jelang Para Insinyur se ASEAN Kumpul di Nusa Dua
MANGUPURA, NusaBali.com - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Auditorium Widya Sabha, Universitas Udayana, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Senin (20/11).
Dalam Rapimnas itu menghasilkan rekomendasi-rekomendasi strategis baik bersifat internal maupun eksternal khususnya kontribusi organisasinya dan para insinyur dalam ikut menyukseskan pembangunan nasional.
Ketua Pelaksana Rapimnas PII, Dr. Ir. Izhari Mawardi mengatakan sampai saat ini tercatat terdapat lebih dari 450 anggota PII dari pengurus pusat, wilayah hingga cabang serta badan-badan kejuruan yang hadir dalam agenda Rapimnas PII 2023 di Bali. Agenda Rapimnas PII ini sengaja diadakan berdempetan dengan event Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization (CAFEO) 41 dan diharapkan agar pengurus PII pusat hingga cabang (kabupaten/kota) dapat berinteraksi langsung dengan engineer atau para insinyur dari 10 Negara di Asia Tenggara. "Event ini dapat menjadi kesempatan emas sebagai ajang pertukaran pengetahuan (knowledge exchange) antara pengurus PII pusat dan daerah dengan engineer dari negara-negara ASEAN," ungkapnya
Selama ini, lanjut dia, saat penyelenggaraan CAFEO hanya ada puluhan orang dari pusat yang berinteraksi dengan insinyur dari negara peserta. Pengurus PII daerah tidak semua pernah punya opportunity untuk berinteraksi dengan teman-teman engineer ASEAN. "Maka dengan diadakannya Rapimnas yang berdekatan dengan event CAFEO itu, diharapkan peserta bisa berinteraksi secara langsung dengan kolega-kolega di ASEAN, dengan teman-teman Malaysia, Singapura, Filipina, dan lainnya," lanjut Mawardi yang juga Wakil Bendahara Umum PII ini.
Disinggung terkait hasil Rapimnas kali ini, Mawardi mengaku akan lebih membahas hal-hal teknis organisasi menyangkut pelaksanaan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI), Lembaga Akreditasi Teknik PII, terkait peraturan pengurus wilayah dan cabang, serta isu-isu pengawasan internal PII. "Dan tentunya dalam Rapimnas kali ini diharapkan bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi strategis baik bersifat internal maupun eksternal organisasi khususnya kontribusi PII dan para insinyur dalam ikut menyukseskan pembangunan nasional," harapnya
Ketua Umum PII, Dr Ir Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan, pada konferensi ini pun pihaknya mengusulkan 450 insinyur Indonesia agar terdaftar dalam ASEAN Engineer Register (AER). AER merupakan sertifikat registrasi para insinyur profesional yang diberikan The ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO), organisasi keinsinyuran di Asia Tenggara. "Ini bertujuan untuk memberikan standardisasi dasar terkait profesi insinyur dalam menghadapi persaingan global," paparnya
Menurutnya, hingga saat ini terdapat 2.000 insinyur Indonesia yang sudah bersertifikasi internasional tersebut. Dia juga mengatakan kalau registrasi AER ini penting agar insinyur Indonesia memiliki mobilitas yang tinggi sehingga bisa mengerjakan proyek di luar negeri bahkan menempati posisi strategis seperti project manager hingga project director. Syarat untuk diusulkan ke AER ini adalah insinyur harus minimum di tingkatan Insinyur Profesional Madya (IPM) yang disyaratkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII). "Mari kita manfaatkan forum ini untuk mencapai berbagai konsensus dan kesepakatan yang memungkinkan organisasi memberikan layanan yang lebih baik kepada profesi insinyur," harapnya.
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal PII, Ir Dandung Sri Harninto yang ikut hadir di Rapimnas dan juga Ketua Pelaksana CAFEO 41 membeberkan kali ini adalah kesempatan langka dan diharapkan anggota dan pengurus PII bisa ikut berdialog dengan para insinyur ASEAN di berbagai isu termasuk isu Blue Economy & Green Energy yang menjadi topik dalam CAFEO 41, yang konferensinya dimulai pada 22 November 2023. "Ini bisa berkembang dan hasilnya akan dibacakan nanti oleh Ketua Umum PII," tambahnya.
1
Komentar