Bantu Anak-anak di TPA Suwung Melalui Pameran Seni
MANGUPURA, NusaBali - Seniman Internasional berkumpul untuk saling berkolaborasi dalam acara amal bertajuk The Art of Giving : Charity Soiree 2023 di Alila Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, Sabtu (11/11).
Kegiatan ini untuk mendukung komunitas pemulung di Bali, khususnya mereka yang kehilangan mata pencaharian akibat kebakaran besar di TPA Suwung, serta terpapar asap beracun yang mengancam kesehatan mereka.
Associate Director of Marketing of Alila Seminyak, Adi Putrayasa, mengatakan gelaran yang direncanakan akan berlangsung seminggu penuh itu menjadi panggung bagi seniman-seniman ternama dari berbagai belahan dunia untuk bersatu demi sebuah tujuan mulia. “Alila Seminyak bekerja sama dengan Plastic Angels mendapatkan kehormatan untuk membantu komunitas anak-anak pemungut sampah di Bali melalui sebuah pameran seni. Gelaran ini akan mempertemukan para seniman ternama, pemikir inovatif, dan pemimpin filantropis yang berbincang tentang The Art of Giving,” ujarnya saat ditemui di lokasi pameran, Sabtu (11/11) malam.
Kehadiran seniman-seniman seperti Liina Klauss dari Jerman, Quint dari Indonesia, Mickaël Couturier dari Prancis, Briana Smith dari Amerika Serikat, Jasmin Mittag dari Jerman, dan Judith Ansems dari Belanda, menambahkan dimensi internasional pada acara ini. Mereka tidak hanya berkontribusi melalui karya seni mereka, tetapi juga menjadi bagian dari diskusi tentang ‘The Art of Giving’ yang menggabungkan perspektif-perspektif unik dari seluruh dunia.
“Melalui kolaborasi yang kuat ini, Alila Seminyak, Plastic Angels, dan para seniman internasional berusaha merangkul narasi kepedulian yang mengundang interaksi positif. Kami berharap acara ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan harapan baru bagi anak-anak Suwung yang tengah menghadapi tantangan berat,” harapnya.
Sementara, seniman asal Bali yang turut berpartisipasi, Slinat menerangkan karya seni lukis yang dia tampilkan berjudul ‘Another Side of Paradise,’ dengan harapan dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan sampah dan pendidikan anak-anak di TPA Suwung. Dalam karyanya, Slinat merangkai cerita tentang ‘Another Side of Paradise’ yang menceritakan kota surga yang bersih. Menariknya, seniman ini menggabungkan elemen anak-anak di TPA Suwung dengan gambaran Bali kuno yang eksotik, diambil dari foto-foto klasik. Karyanya tidak hanya memadukan keindahan Bali, tetapi juga memberikan makna mendalam dengan menggunakan bahan sampah yang dikombinasikan dengan tali sampah dari pinggir pantai, dipadukan dengan teknik canvas dan akrilik.
“Saya mencoba menghadirkan pandangan baru tentang surga yang bersih, khususnya terkait dengan pengelolaan sampah di TPA Suwung. Ceritanya melibatkan anak-anak dari TPA Suwung, yang saya gabungkan dengan unsur Bali kuno untuk menciptakan citra Bali yang eksotik,” kata Slinat. 7 ol3
1
Komentar