BP3MI Telusuri Meninggalnya Warga Bali di AS
Kepala BP3MI Bali Anak Agung Gde Indra Hardiawan menyatakan keberangkatan Kadek Roi ke luar negeri menggunakan visa J1, sehingga tidak masuk kategori pekerja migran.
DENPASAR, NusaBali
Seorang warga Bali asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, I Kadek Roi Astika, 20, dikabarkan meninggal dunia di Kota Nashville, negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, pada Minggu (5/11). Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali masih memastikan kebenaran berita tersebut.
Kabar meninggalnya Kadek Roi pertama kali diungkap Made Suartana di akun media sosial Instagramnya. Dalam unggahannya, pria yang juga tinggal di Tennesse menyebut Kadek Roi masuk Amerika Serikat dengan menggunakan visa J1 untuk mengikuti internship program di Thompson Hotel Nashvile sebagai cook. Program J1 yang seharusnya berjalan 1 tahun, namun Kadek Roi hanya sempat bekerja selama 3 hari.
Suartana pun menyebut telah melaporkan meninggalnya Kadek Roi kepada pihak KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) yang berada di Kota Houston negara bagian Texas, Amerika Serikat.
Kepala BP3MI Bali Anak Agung Gde Indra Hardiawan menyatakan keberangkatan Kadek Roi ke luar negeri menggunakan visa J1 sehingga tidak masuk kategori pekerja migran. Meski tidak dalam ranah wewenang BP3MI, pihaknya telah berusaha membantu melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.
“Terlepas dari itu kita secara kemanusiaan sebisa mungkin berkoordinasi dan memberikan informasi. Kami masih menunggu informasi dari Kementerian Luar Negeri apakah betul yang bersangkutan meninggal dunia,” ucap Agung Hardiawan, dikonfirmasi NusaBali, Minggu (12/11).
Selain dengan pemerintah pusat, pihak BP3MI juga telah melakukan komunikasi dengan Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali. Menurut Agung Hardiawan, Kadek Roi diketahui menjadi salah satu mahasiswa perguruan tinggi perhotelan Bali International di Singaraja, Buleleng. Menurut informasi yang didapatkan BP3MI sejauh ini, keberangkatan Kadek Roi ke Amerika Serikat atas inisiatif sendiri. “Dia melakukan proses melamar sendiri,” ujar Agung Hardiawan.
Agung Hardiawan memastikan bahwa jika benar Kadek Roi meninggal dunia di Amerika Serikat, maka negara akan dipastikan hadir mengawal proses pemulangannya. Pun jika kematiannya tidak wajar maka perwakilan Kemenlu di Amerika Serikat akan hadir mendampingi penanganan kasusnya.
Dalam unggahan Made Suartana, disebutkan jenazah Kadek Roi tengah berada di semacam rumah duka bernama Crawford Funeral Home di Kota Nashville. Proses otopsi disebutnya akan berlangsung dalam 8 minggu mendatang.
Menurutnya proses otopsi yang kabarnya dilakukan terhadap jenazah Kadek Roi merupakan prosedur umum yang harus dijalani untuk keperluan klaim asuransi. Agung Hardiawan menyampaikan bahwa kepulangan jenazah Kadek Roi nantinya kemungkinan akan ditanggung oleh pihak asuransi.
“Setiap kematian warga negara asing SOP-nya wajib otopsi. Ini juga berkaitan dengan proteksi asuransi,” sebut Agung Hardiawan. 7 cr78
Seorang warga Bali asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, I Kadek Roi Astika, 20, dikabarkan meninggal dunia di Kota Nashville, negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, pada Minggu (5/11). Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali masih memastikan kebenaran berita tersebut.
Kabar meninggalnya Kadek Roi pertama kali diungkap Made Suartana di akun media sosial Instagramnya. Dalam unggahannya, pria yang juga tinggal di Tennesse menyebut Kadek Roi masuk Amerika Serikat dengan menggunakan visa J1 untuk mengikuti internship program di Thompson Hotel Nashvile sebagai cook. Program J1 yang seharusnya berjalan 1 tahun, namun Kadek Roi hanya sempat bekerja selama 3 hari.
Suartana pun menyebut telah melaporkan meninggalnya Kadek Roi kepada pihak KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) yang berada di Kota Houston negara bagian Texas, Amerika Serikat.
Kepala BP3MI Bali Anak Agung Gde Indra Hardiawan menyatakan keberangkatan Kadek Roi ke luar negeri menggunakan visa J1 sehingga tidak masuk kategori pekerja migran. Meski tidak dalam ranah wewenang BP3MI, pihaknya telah berusaha membantu melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.
“Terlepas dari itu kita secara kemanusiaan sebisa mungkin berkoordinasi dan memberikan informasi. Kami masih menunggu informasi dari Kementerian Luar Negeri apakah betul yang bersangkutan meninggal dunia,” ucap Agung Hardiawan, dikonfirmasi NusaBali, Minggu (12/11).
Selain dengan pemerintah pusat, pihak BP3MI juga telah melakukan komunikasi dengan Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali. Menurut Agung Hardiawan, Kadek Roi diketahui menjadi salah satu mahasiswa perguruan tinggi perhotelan Bali International di Singaraja, Buleleng. Menurut informasi yang didapatkan BP3MI sejauh ini, keberangkatan Kadek Roi ke Amerika Serikat atas inisiatif sendiri. “Dia melakukan proses melamar sendiri,” ujar Agung Hardiawan.
Agung Hardiawan memastikan bahwa jika benar Kadek Roi meninggal dunia di Amerika Serikat, maka negara akan dipastikan hadir mengawal proses pemulangannya. Pun jika kematiannya tidak wajar maka perwakilan Kemenlu di Amerika Serikat akan hadir mendampingi penanganan kasusnya.
Dalam unggahan Made Suartana, disebutkan jenazah Kadek Roi tengah berada di semacam rumah duka bernama Crawford Funeral Home di Kota Nashville. Proses otopsi disebutnya akan berlangsung dalam 8 minggu mendatang.
Menurutnya proses otopsi yang kabarnya dilakukan terhadap jenazah Kadek Roi merupakan prosedur umum yang harus dijalani untuk keperluan klaim asuransi. Agung Hardiawan menyampaikan bahwa kepulangan jenazah Kadek Roi nantinya kemungkinan akan ditanggung oleh pihak asuransi.
“Setiap kematian warga negara asing SOP-nya wajib otopsi. Ini juga berkaitan dengan proteksi asuransi,” sebut Agung Hardiawan. 7 cr78
1
Komentar