Kerajinan Bambu Ornamen Lampu Mengalami Kelesuan
TABANAN, NusaBali - I Kadek Ariadi, 44, perajin ornamen lampu dari bambu asal Desa Bantas, Tabanan, tengah berjuang untuk mengembalikan kejayaan usahanya yang sempat ekspor ke Inggris dan AS. Maklum, usahanya kini tengah lesu. Padahal, pada tahun 2021, ia berhasil mengekspor 1.200 buah ornamen lampu bambunya ke dua negara tersebut.
"Sekarang memang sepi peminat. Jarang yang mesan. Biasanya yang mesan itu pemilik vila. Itupun pemilik vila yang bangunannya menggunakan bambu," ujar Ariadi, Minggu (12/11).
Menurut Ariadi, sepinya pesanan pada kerajinan bambunya karena masalah selera. Yang peminat untuk hiasan lampu dari bambu yang memang memiliki tempat usaha menggunakan bambu. "Mungkin juga karena masalah ketahanan. Kalau menggunakan bambu cepat lapuk," bebernya.
Namun, Ariadi tetap optimis usahanya akan kembali ramai pesanan. Sebab, sifat kerajinannya ini organik, artinya bisa mengurangi sampah yang sekarang ini tengah menjadi permasalahan utama di Bali. "Kalau ada yang minat bisa pesan. Harganya murah mulai dari kisaran harga Rp 80.000 sampai Rp 250.000 per pcs," terangnya.
Ariadi menambahkan, tak sulit untuk membuat kerajinan bambu ini. Cukup menggunakan bambu hitam. Kemudian dibentuk sesuai pesanan. "Palingan yang sedikit sulit saat membuat pola atau pada saat pembuatan jigsaw saja. Selainnya itu mudah. Satu jam saja sudah bisa membuat satu pcs dengan pola yang polos. Kalau rumit memerlukan waktu tiga hari untuk menuntaskan satu pcs," tandas perajin yang juga peternak ayam petelur ini.
Hiasan bambu ini dia buat sebelum Covid-19. Awalnya hiasan ini dibuat secara iseng kemudian ada rekannya yang ingin memesan. "Biasanya hiasan lampu dibuat dari paralon. Kemudian saya iseng buat menggunakan bambu hitam. Saya posting di media sosial langsung ada rekan yang memesan," imbuh pria asal Banjar Dukuh Buahan, Desa Denbantas ini.
Hiasan bambu yang dibuat ada berbagai jenis, juga tergantung pesanan. Hiasan bambu yang dibuat bisa digunakan untuk hiasan di dinding, lampu gantung hingga hiasan lampu di meja. "Kalau menggunakan hiasan bambu ini penerangan menjadi lebih ikonik atau natural," katanya.
Diakui jika Desa Bantas sudah mencatat dan merangkul lewat BUMDes. Begitu ada event, kerajinan bambu ‘Sundih Sari Bambu’ ini dilibatkan ikut pameran. Dengan harapan kerajinan dibuat oleh Ariadi tersebut banyak dilirik pasar. "Iya sekarang lesu peminat. Makanya sekarang saya sedang gencar kirim-kirim sampel," ujar Ariadi. 7des
1
Komentar