Warga Diimbau Tak Gunakan Ketapel saat Mencari Ikan di Tukad Mati Legian
MANGUPURA, NusaBali - Upaya pelestarian lingkungan di sepanjang aliran Tukad Mati Legian, Kecamatan Kuta, tercoreng dengan aktivitas oknum sejumlah warga yang mencari ikan dengan menggunakan ketapel dan jala. Selama ini, LPM Legian sudah sering memberikan imbauan, namun ada saja oknum yang membandel.
“Penangkapan ikan dengan cara yang tidak terpuji ini mencoreng semangat warga Legian dalam melestarikan Tukad Mati. Oleh karena itu kami akan terus memberikan edukasi kepada seluruh warga agar sama-sama menjaga kelestarian ekosistem air di Tukad Mati,” kata Lurah Legian Ni Putu Eka Martini, Senin (13/11).
Dikatakan, untuk menjaga keberlanjutan ekosistem beberapa waktu yang lalu warga setempat telah berinisiatif menebar sebanyak 2.000 ikan di Tukad Mati. “Jadi jangan cederai semangat warga dengan menangkap ikan yang tidak sesuai aturan,” kata Eka Martini.
Eka Martini menegaskan, tindakan penangkapan ikan dengan cara yang tidak terpuji tidak dapat dibenarkan, terutama di tengah semangat warga Legian yang berusaha melestarikan Tukad Mati. Keberadaan Tukad Mati yang sering dijadikan sebagai spot rekreasi memang memberikan kesempatan bagi warga untuk memancing ikan.
“Penting bagi semua pihak yang beraktivitas di Tukad Mati untuk memahami aturan dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian biota sungai. Kami ingin Tukad Mati menjadi daya tarik baru bagi Legian, dan hal ini harus dijaga bersama-sama,” tegasnya.
Disinggung terkait kondisi Tukad Mati yang kerap berwarna hitam dan mengeluarkan bau tak sedap, Eka Martini mengatakan itu karena saat ini sedang dalam proses normalisasi. “Saya duga hal itu karena ada kegiatan normalisasi di sana. Selain itu mungkin disebabkan hujan deras,” katanya. 7 ol3
Komentar