BPBD Distribusikan 494.900 Liter Air Bersih
Tiga Bulan Kabupaten Jembrana Dilanda Kekeringan
NEGARA, NusaBali - Warga di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana masih dihadapkan persoalan krisis air bersih akibat dampak El Nino. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana bersama sejumlah instansi terus membantu warga yang mengalami krisis air. Selama hampir tiga bulan berjalan sejak tanggal 16 Agustus hingga Senin (13/11) kemarin, telah didistribusikan sebanyak 494.900 liter air bersih.
Sesuai data BPBD Jembrana, saat ini tercatat ada sekitar 2.281 Kepala Keluarga (KK) di Jembrana yang mengalami krisis air bersih. Ribuan KK itu tersebar di 16 wilayah banjar/lingkungan di 8 desa/kelurahan di 4 kecamatan. Khusus di wilayah kota Kecamatan Jembrana, krisis air bersih terjadi di 3 lingkungan di 2 kelurahan. Ketiga lingkungan itu, yakni Lingkungan Pancardawa dan Lingkungan Dewasana di Kelurahan Pendem (dengan jumlah warga terdampak sekitar 450 KK), dan Lingkungan Sawe Rangsasa di Kelurahan Dauhwaru (sekitar 20 KK).
Di wilayah Kecamatan Negara, terjadi kekeringan di 4 banjar di Desa Berangbang, Kecamatan Negara, yakni di Banjar Berangbang, Banjar Pengajaran, Banjar Tangimiyeh dan Banjar Munduk Tumpeng Kelod, dengan jumlah warga terdampak sekitar 789 KK. Kemudian di Kecamatan Mendoyo, terjadi kekeringan di 4 banjar/lingkungan di 3 desa/kelurahan. Keempat banjar itu, diantaranya Banjar Sekar Pancasari dan Banjar Kepuh di Desa Mendoyo Dauh Tukad (warga terdampak sekitar 440 KK), Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh (sekitar 290 KK), dan di Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegal Cangkring (sekitar 88 KK).
Sementara di Kecamatan Melaya, terjadi kekeringan di 5 banjar di 2 desa. Diantaranya di 4 banjar di Desa Tukadaya, yakni Banjar Sombang, Banjar Pangkung Jajang, Banjar Sarikuning dan Banjar Berawan Tangi, dengan jumlah warga terdampak sekitar 183 KK. Satu lagi, adalah Banjar Benel di Desa Manistutu dengan warga terdampak sekitar 20 KK.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Senin kemarin, mengatakan, jajaranya hampir setiap hari melakukan pendistribusian air bersih. Dalam mendistribusikan air bersih, pihaknya bekerjasama dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jembrana.
"Hampir setiap turun melakukan distribusi. Setiap ada permintaan, langsung dikirim. Seperti tadi (kemarin, red), ada distribusi bersama PMI. Tadi distribusi ke Munduk Tumpeng Kelod (Desa Berangbang, Kecamatan Negara)," ucap Agus Artana.
Selain distribusi air bersih, Agus Artana mengaku, juga memasang tempat penampungan air tersebut. Hingga saat ini, tercatat paling tidak ada 15 tandon, sebuah bak trailer dan 9 terpal tempat penampungan air yang disebar ke beberapa wilayah terdampak. "Kita sebar tandon ke beberapa wilayah untuk mempermudah distribusi. Apalagi di wilayah yang sebaran warga terdampak cukup banyak dan tidak ada penampungan air," ujarnya.
Menurut Agus Artana, sesuai prakiraan terupdate dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada prediksi bahwa puncak El Nino akan berakhir di bulan November ini. Pihaknya pun berharap prediksi itu benar-benar tepat sehingga tidak memperburuk masalah kekeringan di Jembrana. 7ode
Komentar