KPU Badung Siapkan TPS Khusus
Semua Terkonsentrasi di Lapas Kerobokan
Yusa Arsana mengatakan pada awalnya, direncanakan ada sebanyak tiga TPS khusus di Lapas Kerobokan dengan 886 pemilih. Tapi nyatanya sekarang sudah 1.000 lebih pemilih ada di Lapas
MANGUPURA, NusaBali
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Badung menyiapkan sebanyak 4 Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus yang seluruhnya terkonsentrasi di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Kerobokan pada Pemilu 2024 mendatang. Sedangkan TPS Khusus di Bandara Ngurah Rai maupun rumah sakit yang ada di ‘Gumi Keris’ tidak disiapkan, mengingat pemilih tidak terkonsentrasi di tempat-tempat tersebut.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Senin (13/11), dari 4 TPS khusus yang disiapkan, sebanyak 3 TPS akan ditempatkan di Lapas Kerobokan, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara. Sementara 1 TPS khusus akan ditempatkan di Lapas Perempuan Kerobokan, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara.
Ketua KPU Badung, I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra menjelaskan, lokasi TPS sudah disiapkan sejak penetapan Data Pemilih Sementara (DPS) sampai Data Pemilih Tetap (DPT) sekitar Juni 2023 lalu. Adapun jumlah total TPS se-Badung pada Pemilu 2024 mendatang adalah sebanyak 1.485 TPS yang tersebar di 6 kecamatan. “Rinciannya terdiri dari 1.481 TPS reguler dan 4 TPS khusus. Empat TPS khusus berlokasi di Lapas Kerobokan dan Lapas Perempuan Kerobokan,” ujar Yusa Arsana, dihubungi, Senin.
Yusa Arsana mengatakan, dari informasi terbaru yang diterimanya, jumlah pemilih di Lapas Kerobokan mengalami peningkatan yang signifikan, yakni di atas 1.000 pemilih. Sehingga dibutuhkan penambahan TPS. Namun karena alokasi TPS sudah ditetapkan, maka penambahan TPS khusus tidak memungkinkan saat ini. “Hanya akan disupport secara mobile berupa penambahan surat suara dari PPK dan PPS terdekat, yakni Kerobokan Kelod,” ujar Yusa Arsana.
Yusa Arsana mengatakan pada awalnya, direncanakan ada sebanyak tiga TPS khusus di Lapas Kerobokan dengan 886 pemilih. Tapi nyatanya sekarang sudah 1.000 lebih pemilih ada di Lapas. “Penambahan TPS ini tidak memungkinkan untuk dilakukan karena sudah kita tetapkan DPT-nya,” ujar Yusa Arsana.
Yusa Arsana menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi kembali setelah 15 Januari 2024 mendatang. Koordinasi tersebut untuk mendapatkan informasi jumlah riil pemilih di Lapas Kerobokan dalam rentang waktu sebulan ke depan. Sehingga pihaknya bisa memetakan tambahan surat suara untuk masuk ke Lapas Kerobokan.
“Peningkatan yang signifikan ini harus kita support dengan TPS mobile. Karena itu teman-teman kami (PPK/PPS,red) di Kerobokan Kelod akan akan mensupport lagi surat suara untuk tiga TPS di Lapas kalau nanti kekurangan surat suara,” ujar komisioner yang membidangi Divisi Perencanaan, Data dan Informasi ini.
Sedangkan untuk TPS di Lapas Perempuan Kerobokan, menurut Yusa Arsana relatif lebih aman, karena tidak ada peningkatan jumlah pemilih yang signifikan. “Di Lapas Perempuan relatif aman karena jumlah warga binaan hanya 211 orang. Kalaupun bertambah tidak mungkin sesignifikan di Lapas Kerobokan. Melampaui angka 300 rasanya tidak. Pasti bisa tercover dengan surat suara yang sudah disediakan,” tegasnya.
Bagaimana dengan Bandara dan Rumah Sakit? Yusa Arsana mengakui tidak menyiapkan TPS khusus di wilayah Bandara Ngurah Rai maupun rumah sakit yang ada di seluruh Kabupaten Badung. Selain dari manajemen menyatakan tidak siap membentuk TPS, kata Yusa Arsana, juga karena pemilih belum tentu terkonsentrasi di tempat-tempat tersebut pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Kami di Badung sudah mencoba berkoordinasi dengan rumah sakit yang ada di Badung, kemudian tempat lainnya yang kira-kira masyarakat terkonsentrasi, seperti bandara dan kampus-kampus. Mereka rata-rata tidak menyatakan siap untuk membentuk TPS d lokasi tersebut. Karena pemilih itu tidak benar-benar terkonsentrasi di sana saja. Tidak bisa diprediksi pada 14 Februari 2024 apakah ada pemilih di tempat-tempat seperti Bandara dan Rumah Sakit,” beber Yusa Arsana.
“Tapi bisa saja nanti PPK/PPS yang ada di Tuban (terdekat dengan bandara,red) akan menyiapkan surat suara secara mobile,” ujar Yusa Arsana.ind
Komentar