Masuk Musim Hujan, BPBD Imbau Masyarakat Waspada
Dua Pekan 11 Kejadian, Didominasi Pohon Tumbang
BPBD Badung harapkan desa tangguh bencana siap siaga untuk penanganan kebencanaan.
MANGUPURA, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung mencatat ada 11 kejadian bencana alam selama rentang waktu 1-13 November 2023. Paling dominan adalah kejadian pohon tumbang. Menghadapi cuaca esktrem, BPBD Badung mengimbau masyarakat untuk waspada.
Dari laporan kebencanaan, pohon tumbang menutupi badan jalan terjadi di Banjar Mambal Baleran, Desa Mambal, Abiansemal pada Rabu (1/11). Keesokan harinya, Kamis (2/11), pohon tumbang menutupi akses jalan menuju sawah di Banjar Pengiasan, Desa Mambal, Abiansemal. Pohon tumbang juga terjadi di Banjar/Desa Sangeh, Abiansemal pada Minggu (5/11). Begitu juga pohon tumbang di Jalan Pantai Mengening, Desa Cemagi, Mengwi pada Selasa (7/11). Berikutnya pada Jumat (10/11), terjadi kebakaran dapur milik warga di Lingkungan Pesalakan, Kelurahan Tuban, Kuta. Di hari yang sama, sebuah pohon tumbang di Banjar Gumasih, Desa Mambal, Abiansemal.
Intensitas hujan mulai menunjukkan peningkatan pada Minggu (12/11), mengakibatkan sejumlah pohon tumbang antara lain di Banjar Blang, Desa Sembung, Mengwi. Kemudian di Banjar/Desa Kekeran, Mengwi, serta di Jalan Raya Lukluk, Mengwi. Pada Senin (13/11) juga dilaporkan pohon tumbang di Banjar Anyar, Kelurahan Kerobokan, Kuta Utara. Bahkan di hari yang sama, punduk sawah milik warga jebol di Subak Cemagi Anyar, Banjar Pemaron, Desa Munggu, Mengwi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian-kejadian tersebut.
“Jika melihat dari rekap November 2023, bencana alam didominasi pohon tumbang. Namun kita perlu waspadai bencana lainnya karena sudah akan memasuki cuaca ekstrem, seperti di Petang itu rawan longsor, di Abiansemal dan Legian rawan banjir,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung Ketut Murdika, Selasa (14/11).
Untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Badung, BPBD memiliki tiga pos penanggulangan antara lain Pos Petang, Pos Mengwi, dan Pos Kunti. Masing-masing pos siaga personel 24 jam.
Sementara untuk imbauan ke masyarakat, Murdika mengaku BPBD sudah melakukan koordinasi dengan perbekel, lurah, dan camat se-Badung. “Kita sifatnya mengimbau masyarakat melalui kepala desa, lurah, dan camat agar menyampaikan mitigasi dan antisipasi. Menguatkan desa tangguh bencana di masing-masing desa agar siap siaga untuk penanganan bencana,” katanya.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Badung I Wayan Darma, meminta masyarakat waspada terhadap bencana alam di sekitarnya yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem. Menurut Darma, bencana alam seperti banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi. Selain itu, luapan air terjadi akibat daya tampung selokan yang terbatas, sehingga menghambat air masuk ke selokan. “Jangan membuang sampah ke tempat aliran air. Apakah itu gorong-gorong, aliran irigasi maupun sungai,” tegasnya. 7 ind
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung mencatat ada 11 kejadian bencana alam selama rentang waktu 1-13 November 2023. Paling dominan adalah kejadian pohon tumbang. Menghadapi cuaca esktrem, BPBD Badung mengimbau masyarakat untuk waspada.
Dari laporan kebencanaan, pohon tumbang menutupi badan jalan terjadi di Banjar Mambal Baleran, Desa Mambal, Abiansemal pada Rabu (1/11). Keesokan harinya, Kamis (2/11), pohon tumbang menutupi akses jalan menuju sawah di Banjar Pengiasan, Desa Mambal, Abiansemal. Pohon tumbang juga terjadi di Banjar/Desa Sangeh, Abiansemal pada Minggu (5/11). Begitu juga pohon tumbang di Jalan Pantai Mengening, Desa Cemagi, Mengwi pada Selasa (7/11). Berikutnya pada Jumat (10/11), terjadi kebakaran dapur milik warga di Lingkungan Pesalakan, Kelurahan Tuban, Kuta. Di hari yang sama, sebuah pohon tumbang di Banjar Gumasih, Desa Mambal, Abiansemal.
Intensitas hujan mulai menunjukkan peningkatan pada Minggu (12/11), mengakibatkan sejumlah pohon tumbang antara lain di Banjar Blang, Desa Sembung, Mengwi. Kemudian di Banjar/Desa Kekeran, Mengwi, serta di Jalan Raya Lukluk, Mengwi. Pada Senin (13/11) juga dilaporkan pohon tumbang di Banjar Anyar, Kelurahan Kerobokan, Kuta Utara. Bahkan di hari yang sama, punduk sawah milik warga jebol di Subak Cemagi Anyar, Banjar Pemaron, Desa Munggu, Mengwi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian-kejadian tersebut.
“Jika melihat dari rekap November 2023, bencana alam didominasi pohon tumbang. Namun kita perlu waspadai bencana lainnya karena sudah akan memasuki cuaca ekstrem, seperti di Petang itu rawan longsor, di Abiansemal dan Legian rawan banjir,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung Ketut Murdika, Selasa (14/11).
Untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Badung, BPBD memiliki tiga pos penanggulangan antara lain Pos Petang, Pos Mengwi, dan Pos Kunti. Masing-masing pos siaga personel 24 jam.
Sementara untuk imbauan ke masyarakat, Murdika mengaku BPBD sudah melakukan koordinasi dengan perbekel, lurah, dan camat se-Badung. “Kita sifatnya mengimbau masyarakat melalui kepala desa, lurah, dan camat agar menyampaikan mitigasi dan antisipasi. Menguatkan desa tangguh bencana di masing-masing desa agar siap siaga untuk penanganan bencana,” katanya.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Badung I Wayan Darma, meminta masyarakat waspada terhadap bencana alam di sekitarnya yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem. Menurut Darma, bencana alam seperti banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi. Selain itu, luapan air terjadi akibat daya tampung selokan yang terbatas, sehingga menghambat air masuk ke selokan. “Jangan membuang sampah ke tempat aliran air. Apakah itu gorong-gorong, aliran irigasi maupun sungai,” tegasnya. 7 ind
1
Komentar