Kasus Rabies di Denpasar Kembali Ditemukan
Cakupan Vaksinasi Saat Ini Capai 86 Persen
DENPASAR, NusaBali - Kasus rabies kembali ditemukan di Kota Denpasar, tepatnya di wilayah Banjar Tembau, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara sepekan lalu. Kasus tersebut ditemukan pada anak anjing.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Bramasta, Selasa (14/11). Bayu Bramasta mengemukakan, ditemukannya kasus baru tersebut menambah angka rabies di Kota Denpasar dari 13 ekor menjadi 14 ekor di 2023 ini.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Denpasar, rincian kasus anjing positif rabies yakni di Padangsambian Kelod ditemukan 3 kasus, Kelurahan Kesiman 1 kasus. Kemudian Kelurahan Penatih 1 kasus, Kesiman Kertalangu 1 kasus, Sumerta Kaja 1 kasus, Pemecutan Kaja 1 kasus, Padangsambian Kaja 1 kasus, dan Pemecutan Kelod 2 kasus. Ditambah temuan 2 kasus di Kelurahan Pemecutan, sehingga totalnya sebanyak 13 kasus.
Bayu Bramasta menyatakan untuk kasus yang baru ini, dia bingung sebab yang teridentifikasi anak anjing. Saat ditelusuri pemilik anjing mengatakan yang bersangkutan dapat anak anjing tersebut dari minta ke tetangganya. “Tetapi saat ditelusuri semua hewan di lingkungan itu malah negatif rabies. Ini yang kami bingung, kok bisa hanya satu anak anjing saja,” tandas Bayu Bramasta.
Apalagi, kata dia, cakupan vaksinasi di Kota Denpasar sudah memasuki 86 persen, namun sampai saat ini masih saja ditemukan kasus rabies. "Kalau sebelumnya biasanya kasus di pinggiran kota, kami masih bisa telusuri asalnya bisa saja dari luar kota (perbatasan). Tetapi ini di tengah kota," ujarnya.
Menurut dia, dengan kasus tersebut dia meminta masyarakat Kota Denpasar terbuka jika memang ada yang membawa anjing dari luar. Sebab, pihaknya sudah menyiapkan pemeriksaan dan vaksinasi secara gratis untuk anjing yang mereka bawa. "Kami harap mereka terbuka," imbuhnya.
Bayu Bramasta menambahkan, pihaknya terus berupaya melakukan vaksinasi hingga target 90 persen vaksinasi dari estimasi populasi 82.195 anjing di Denpasar bisa tercapai untuk meminimalkan penyebaran kasus rabies. 7 mis
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Denpasar, rincian kasus anjing positif rabies yakni di Padangsambian Kelod ditemukan 3 kasus, Kelurahan Kesiman 1 kasus. Kemudian Kelurahan Penatih 1 kasus, Kesiman Kertalangu 1 kasus, Sumerta Kaja 1 kasus, Pemecutan Kaja 1 kasus, Padangsambian Kaja 1 kasus, dan Pemecutan Kelod 2 kasus. Ditambah temuan 2 kasus di Kelurahan Pemecutan, sehingga totalnya sebanyak 13 kasus.
Bayu Bramasta menyatakan untuk kasus yang baru ini, dia bingung sebab yang teridentifikasi anak anjing. Saat ditelusuri pemilik anjing mengatakan yang bersangkutan dapat anak anjing tersebut dari minta ke tetangganya. “Tetapi saat ditelusuri semua hewan di lingkungan itu malah negatif rabies. Ini yang kami bingung, kok bisa hanya satu anak anjing saja,” tandas Bayu Bramasta.
Apalagi, kata dia, cakupan vaksinasi di Kota Denpasar sudah memasuki 86 persen, namun sampai saat ini masih saja ditemukan kasus rabies. "Kalau sebelumnya biasanya kasus di pinggiran kota, kami masih bisa telusuri asalnya bisa saja dari luar kota (perbatasan). Tetapi ini di tengah kota," ujarnya.
Menurut dia, dengan kasus tersebut dia meminta masyarakat Kota Denpasar terbuka jika memang ada yang membawa anjing dari luar. Sebab, pihaknya sudah menyiapkan pemeriksaan dan vaksinasi secara gratis untuk anjing yang mereka bawa. "Kami harap mereka terbuka," imbuhnya.
Bayu Bramasta menambahkan, pihaknya terus berupaya melakukan vaksinasi hingga target 90 persen vaksinasi dari estimasi populasi 82.195 anjing di Denpasar bisa tercapai untuk meminimalkan penyebaran kasus rabies. 7 mis
Komentar