Pro-Kontra Penebaran Nyamuk Wolbachia
Widiada : Jangan Ada Politisasi, Kalau Tak Penuhi Kajian Harus Ditolak
DENPASAR, NusaBali - Pro dan kontra penyebaran nyamuk wolbachia menjadi viral di media massa. Anggota Komisi IV DPRD Denpasar membidangi kesehatan sekaligus Ketua Fraksi NasDem-PSI DPRD Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Widiada meminta persoalan wolbachia tidak dipolitisir. Kalau memang tidak memenuhi kajian, sebaiknya ditolak oleh pemerintah Kota Denpasar.
Widiada menyebutkan pro kontra wolbachia konteksnya makin melebar dalam setiap komunitas. Bahkan, ada bau-bau persoalan ini menjadi politisasi pihak tertentu. “Kalau saya berpikirnya logika saja. Pemerintah Kota Denpasar harus berani menolak kalau tidak ada kajian yang jelas atas dampak jangka panjangnya. Jangan main-main dengan kesehatan masyarakat. Kasus rabies saja belum tuntas dengan kekosongan VAR (vaksin rabies,red), sekarang lagi urusannya dengan nyamuk,” ujar Widiada di Denpasar, Selasa (14/11).
Widiada menyebutkan, pelepasan nyamuk wolbachia yang disebut-sebut merupakan rekayasa genetik ini jangan sampai menimbulkan persoalan kesehatan yang baru.
Panglingsir Puri Peguyangan, Denpasar Utara ini menegaskan, jangan sampai hanya dengan uji coba tersebut, Bali khususnya Kota Denpasar menjadi korban. Kata dia, pariwisata Bali sangat rentan dan sensitif dengan masalah kesehatan dan keamanan.“Kita sudah babak belur dengan pandemi Covid-19, kemudian kasus rabies yang belum tertangani dengan maksimal. Jangan sampai masyarakat kita jadi korban. Sebaiknya para ahli dan pakar kesehatan termasuk aktivis Hindu di Bali mengantisipasi lebih mendalam dengan kajian yang komprehensif,” tegas Ketua DPD NasDem Denpasar ini.
Widiada menyoroti adanya kesan sosialisasi program penyebaran nyamuk wolbachia ini tidak transparan. Sebab, kata dia, di Denpasar kalangan DPRD Denpasar tidak pernah dilibatkan. “Kami di Komisi IV DPRD Denpasar bidang urusan kesehatan masyarakat tidak pernah tersentuh sosialisasi ini. Saya desak Pemkot Denpasar tidak hanya ditunda, tetapi ditolak saja. Kami pihak yang awam di dunia medis sangat khawatir masa depan generasi bangsa ini. Sebaiknya lakukan riset, risiko jangka panjang harus dipikirkan,” pungkas Widiada.n nat
Komentar