Judo Bali Open Raih Apresiasi
PJSI Bali dinilai kreatif, dengan memadukan olahraga dan pariwisata. Hal ini menjadikan even tersebut mendapat kunjungan ratusan atlet judo maupun wisatawan.
Padukan Olahraga dan Pariwisata
DENPASAR, NusaBali
Kejuaraan judo internasional Bali Open International Judo Championships (BOIJC) 2017 mendapatkan apresiasi luar biasa dari PB PJSI. Pengprov PJSI Bali dinilai kreatif, dengan memadukan olahraga dan pariwisata. Hal ini menjadikan even tersebut mendapat kunjungan ratusan atlet judo maupun wisatawan.
Demikian diungkapkan Sekjen PB PJSI Mayjen TNI dr. Bachtiar yang mewakili Ketum PB PJSI. Bachtian mengapresiasi kejuaraan itu yang sudah digelar untuk ketiga kalinya di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Rabu (13/7).
Bachtiar yang juga membuka kejuaraan tersebut mengakui Pengprov PJSI Bali mampu mengkemas pertandingan dengan kreatif.
“Antara prestasi dan sport tourism digabungkan sehingga dapat menarik ratusan peserta nasional maupun luar negeri,”kata Bachtiar.
BOIJC diikuti 14 negara termasuk tuan rumah Indonesia. Meskipun peserta dari luar negeri sebanyak 91 pejudo putra dan putri, namun peserta dalam negeri mencapai total 555 pejudo. Jadi total peserta 646 pejudo dari berbagai kelompok umur dalam dan luar negeri. Sedangkan ke-14 negara, diantaranya Jepang, Perancis, New Zealand, Malaysia, Siera Leone, Usbekistan, Australia, Jerman, Filipina, India, Singapura, dan rumah Indonesia.
"Ini event yang memiliki tujuan ganda. Baik secara luas maupun lokal Bali," terang Bachtiar. Sebab ini bisa dijadikan tolak ukur kaderisasi judoka di engprov-pengprov PJSI.
"Untuk peserta dari luar kan sangat bagus. Dapat kesempatan bertanding secara langsung. Jadi pengalaman akan semakin bertambah," terang Bachtiar.
Sementara khusus lokal Bali, sebagai ajang untuk memotivasi. Apalagi Bali masuk katagori Provinsi terkuat untuk cabor judo di level nasional.
Untuk itu event ini PB PJSI menunjuk wasit-wasit terbaik se-Indonesia. Termasuk didalamnya ada bantuan matras, kamera video dan penunjang kejuaraan lainnya.
"Kami pastikan BOIJC sebagai ajang pengumpulan poin untuk PON Papua XX Tahun 2020. Karena ini event sesuai dengan regulasi. Peserta juga antusias, dan kejuarannya terus berlanjut," papar Bachtiar.
Sementara itu di hari pertama kemarin dipertandingkan 12 kelas di ketagori Kelompok Umur (KU) 10-13 tahun. Kejuaraan sendiri direncanakan berlangsung hingga Minggu (16/7) mendatang.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Pengprov PJSI Bali Nengah sudiarta menambahkan, untuk tahun ini dipertandingkan empat kelas. Dan, meningkat satu kelas lebih banyak dari kejuaraan sama tahun sebelumnya. Empat kelas itu yakni, enam kelas untuk katagori putra dan putri senior, berikutnya kelas Kelompok Umur (KU) junior terdiri 10-13 tahun, selanjutnya kelas 13-16 tahun dan terakhir kelas 16-19 tahun.
"Kami bersyukur karena ini event sudah dijadikan sebagai ajang pengumpulan poin untuk menatap PON Papua. Jadi, itu kesempatan bagus untuk tuan rumah," kata Sudiarta. *dek
1
Komentar