Ida Pedanda Sogata Muput Padiksaan Seniman
AMLAPURA, NusaBali - Guru nabe Ida Pedanda Gede Sogata dari Griya Buddha Tianyar, Banjar Eka Adnyana, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Karangasem, muput upacara Padiksaan di Griya Alit, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Buda Kliwon Ugu, Rabu (15/11). Padiksan ini untuk sepasang seniman, yakni Ida Made Alit dan istrinya, Ida Ayu Karang Adnyani Dewi.
Mereka berganti nama menjadi Ida Pedanda Gede Oka Sambawa dan Ida Pedanda Istri Sogati Nareswari. Prosesi upacara dikoordinasikan Ida Mangku Oka. Mulai dini hari berawal sang nabe mayoga untuk pembersihan Padudusan Agung. Berlanjut sang asewaka (calon sulinggih) malukat di Pura Merajan Griya Alit, kemudian mabiakala, masucian (mandi) berganti pakaian serba putih untuk embas (dilahirkan) Kembali. Kemudian muspa 11 kali, potong rambut, marajah, berlanjut mohon nama. Acara terakhir, mapedamel atau menyucikan sad rasa yang ada dalam diri setelah jadi sulinggih.
Turut menyaksikan upacara itu, puluhan sulinggih, pengurus Perkumpulan Dharma Upadesa Pusat Nusantara, dan undangan lainnya. Juga hadir, calon guru waktra Ida Pedanda Gede Wayah Datah dari Griya Pekarangan, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, guru nabe Ida Pedanda Gede Wayan Sogata dari Griya Buddha Tianyar, Banjar Eka Adnyana, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, dan guru saksi Ida Pedanda Gede Made Jelantik Sidemen, dari Griya Taman Asri, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling.
Setelah seluruh rangkaian upacara berakhir, Ketua Perkumpulan Dharma Upadesa Pusat Nusantara Ida Bagus Dunia membacakan SK yang menetapkan nama sulinggih Ida Made Alit berganti nama menjadi Ida Pedanda Gede Oka Sambawa dan Ida Ayu Karang Adnyani Dewi berganti nama menjadi Ida Pedanda Istri Sogati Nareswari. "Tercatat mulai hari ini (Rabu kemarin, Red), dua nama sulinggih masuk anggota Dharma Gosana Cabang Karangasem. Kami berharap agar di setiap kesempatan memberikan dharma wacana sebagai bentuk pencerahan kepada umat sedharma," pinta Ida Bagus Putu Dunia.
Ida Pedanda Gede Oka Sambawa adalah keponakan abrasinuhun Ida Pedanda Istri Mas (alm), dikenal sebagai seniman sastra. Sedangkan Ida Pedanda Istri Sogati Nareswari mantan dosen STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Hindu Amlapura, lebih dikenal sebagai seniman tari legong keraton, penari cakepung dan arja.
Pangrajeg Karya Ida Mangku Made Siwi mengatakan, sangat penting menggelar upacara padiksaan untuk meneruskan pelayanan kepada umat sedharma yang sebelumnya dilakukan abrasinuhun Ida Pedanda Istri Mas.
Ida Mangku Made Siwi mengatakan, setelah seluruh rangkaian upacara padiksaan selesai, wajib menutup dengan upacara mapedamel, sebagai bentuk penyucian sad rasa yang ada dalam diri. "Itu simbol dari penyucian diri, dengan menikmati minuman sad rasa, agar mampu mengendalikan sad ripu (enam musuh dalam diri)," katanya.7k16
1
Komentar