Potensi Ekonomi Ikan Tilapia Capai Rp 215,7 T
JAKARTA, NusaBali - Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) TB Haeru Rahayu menyebut, potensi perikanan budi daya ikan jenis tilapia di Indonesia mencapai 13,9 miliar dolar AS (Rp215,7 triliun).
“Secara market global ini sangat luar biasa di tahun ini 13,9 miliar USD dan diprediksi 10 tahun ke depan menjadi 21,4 miliar dolar AS. Ini sesuatu yang luar biasa,” ujar Tebe saat ditemui di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu.
Menangkap potensi komoditas unggulan yang diusung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, pihaknya memiliki program di kawasan pantai utara Jawa untuk mendongkrak capaian budi daya ikan ini, karena kawasan itu memiliki kurang lebih 80.000 hektare lahan bekas budi daya udang yang dapat dimanfaatkan untuk budi daya tilapia terutama jenis nila salin.
“Dengan mengganti komoditas yang lebih tahan salah satunya adalah ikan tilapia. Ikan tilapia yang nila salin,” paparnya.
Ke depan, dengan pengukuhan Asosiasi Tilapia Indonesia (ATI), diharapkan asosiasi ini mampu memetakan program yang tepat untuk mendongkrak produksi dan ekonomi komoditas ini melalui peta jalan dalam kurun waktu 5,10 hingga 20 tahun mendatang.
Selain itu, Tebe sapaan akrabnya juga bakal bersinergi dengan sejumlah stakeholders termasuk pemerintah daerah (Pemda) sehingga pertumbuhan ekonomi di kawasan pantai utara Jawa dapat menggeliat serta tenaga kerja dapat terserap.
Kementerian Kelautan dan Perikanan mulai membangun modelling atau proyek percontohan klaster budi daya ikan nila salin di kawasan seluas 16 hektare di Karawang, Jawa Barat, sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi ikan nila nasional.
Berdasarkan peta dagang 2021, Indonesia berada di posisi kelima sebagai negara pengekspor produk ikan nila di pasar global. Dengan demikian, daya saing yang dimiliki Indonesia cukup tinggi. 7
1
Komentar