Polres Buleleng Pantau Buzzer Medsos
SINGARAJA, NusaBali - Menjelang tahapan kampanye Pemilu 2024, Polres Buleleng meningkatkan pengawasan di media sosial dengan sasaran para buzzer.
Akun-akun yang dengan sengaja menyebarkan informasi palsu atau hoaks yang dapat meningkatkan eskalasi ketegangan sosial di masyarakat, juga tak luput dari pantauan.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan saat ini pengawasan oleh tim cyber troops mulai ditingkatkan mengingat gangguan keamanan dan ketertiban yang meningkat buntut kampanye dari masing-masing pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Untuk kegiatan cyber patrol mulai ditingkatkan menjelang tahap kampanye jadi tidak hanya pengawasan hoaks saja. Buzzer, isu yang dimainkan, ujaran kebencian hingga radikalisme dan intoleransi, jangan sampai mengarah ke perpecahan," katanya, Kamis (16/11).
Kata AKP Diatmika, berdasarkan hasil pantauan tim, polisi sudah mengantongi data beberapa akun dan grup Facebook di Buleleng yang cukup aktif dalam melemparkan isu politik namun masih dalam tahap kewajaran.
Lebih lanjut pihaknya justru lebih mengkhawatirkan gerakan kelompok-kelompok terorisme dan radikalisme yang memanfaatkan Pemilu dan isu perang Israel-Palestina.
"Untuk isu yang lagi naik seperti yang kita ketahui bersama masih di seputaran perang Israel, sebagai catatan dalam kurun waktu satu bulan Oktober kemarin saja Densus 88 telah menangkap 59 terduga teroris dengan barang bukti berupa senjata api dan komponen bahan peledak. Untuk itu sesuai arahan Kapolri kami melaksanakan deteksi dini serta edukasi kepada masyarakat," lanjutnya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk turut serta mengawal demokrasi serta menjaga keamanan dan ketertiban dengan memberikan informasi yang berimbang serta konten-konten yang menyejukkan, "Harapan kami semua pihak menjaga lisan dan jarinya, hindari ujaran kebencian," tandasnya. 7mzk
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika mengatakan saat ini pengawasan oleh tim cyber troops mulai ditingkatkan mengingat gangguan keamanan dan ketertiban yang meningkat buntut kampanye dari masing-masing pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Untuk kegiatan cyber patrol mulai ditingkatkan menjelang tahap kampanye jadi tidak hanya pengawasan hoaks saja. Buzzer, isu yang dimainkan, ujaran kebencian hingga radikalisme dan intoleransi, jangan sampai mengarah ke perpecahan," katanya, Kamis (16/11).
Kata AKP Diatmika, berdasarkan hasil pantauan tim, polisi sudah mengantongi data beberapa akun dan grup Facebook di Buleleng yang cukup aktif dalam melemparkan isu politik namun masih dalam tahap kewajaran.
Lebih lanjut pihaknya justru lebih mengkhawatirkan gerakan kelompok-kelompok terorisme dan radikalisme yang memanfaatkan Pemilu dan isu perang Israel-Palestina.
"Untuk isu yang lagi naik seperti yang kita ketahui bersama masih di seputaran perang Israel, sebagai catatan dalam kurun waktu satu bulan Oktober kemarin saja Densus 88 telah menangkap 59 terduga teroris dengan barang bukti berupa senjata api dan komponen bahan peledak. Untuk itu sesuai arahan Kapolri kami melaksanakan deteksi dini serta edukasi kepada masyarakat," lanjutnya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk turut serta mengawal demokrasi serta menjaga keamanan dan ketertiban dengan memberikan informasi yang berimbang serta konten-konten yang menyejukkan, "Harapan kami semua pihak menjaga lisan dan jarinya, hindari ujaran kebencian," tandasnya. 7mzk
Komentar