Jojo dan Jorji ke Perempatfinal
Bulutangkis Kumamoto Masters 2023
Kemenangan itu tak lepas dari evaluasi, di antaranya kurang tenang dalam melakukan pengembalian dan teknik pukulan, serta strategi yang terlalu lemah hingga bisa diakali pemain tunggal putra asal Taiwan itu.
TOKYO, NusaBali - Dua pemain tunggal putra dan putri Indonesia, Jonatan Christie Gregoria Mariska Tunjung lolos ke perempat final Kumamoto Masters 2023. Jojo, panggilan Jonatan, memenangkan persaingan ketat kontra Su Li Yang dari Taiwan. Sedangkan Jorji, panggilan Georgia Mariska, menyingkirkan Kim Ga Eun dari Korea Selatan.
Jojo lolos ke babak 16 besar, dipaksa bermain rubber game 19-21, 21-11, 22-20 selama satu jam 20 menit, di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Tokyo, Kamis (16/11). Jonatan mampu bangkit dari kekalahan gim pertama. Kondisi teknis lapangan juga mempengaruhi start yang buruk.
"Kondisi tidak gampang dalam pertandingan hari ini. Karena, embusan angin di lapangan lebih terasa lagi dibanding kemarin," kata Jonatan di laman resmi PP PBSI.
Kekalahan pada gim pertama turut dipengaruhi keberhasilan lawan yang mampu membaca taktik yang disajikan Jonatan pada awal pertandingan. Akibatnya Jojo mati langkah dan tak bisa keluar dari tekanan.
"Selain itu, lawan juga sudah membaca pola permainan saya. Tadi beberapa kali lawan juga bisa melakukan serangan. Harus diakui serangan-serangannya bagus juga," imbuh Jonatan.
Kemenangannya tersebut tak lepas dari evaluasi, di antaranya Jonatan masih kurang tenang dalam melakukan pengembalian dan teknik pukulan, serta strategi yang terlalu lemah hingga bisa diakali oleh tunggal putra asal Taiwan itu.
Sedangkan aksi perebutan poin mewarnai perjuangan pemain tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung untuk mengamankan tiket menuju babak perempat final Kumamoto Masters 2023, Kamis.
Jorji, panggilan Gregoria yang menghadapi pemain Korsel Kim Ga Eun sempat tertinggal pada gim pertama namun akhirnya kembali merebut keunggulan dan menuntaskan pertandingannya dengan dua gim langsung 23-21, 21-12.
"Pertandingan hari ini berjalan lancar dan tidak perlu sampai rubber game. Walaupun tadi di gim pertama saya sempat unggul, lalu tertinggal, tetapi bisa unggul lagi," ata Jorji dalam rilis resmi PP PBSI.
Pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu mengaku cukup tertekan pada gim pertama karena persaingan yang sangat ketat serta perlawanan Kim yang begitu alot membuatnya kesulitan untuk merebut kembali keunggulan.
"Secara keseluruhan saya harus bersyukur karena saya bisa mengatasi ketegangan karena di gim pertama, jujur saya juga sempat tegang untuk mengawali permainan. Namun di gim kedua, saya bisa lebih leluasa meskipun masih melakukan kesalahan sendiri," ujar Gregoria.
Kemudahan dirasakan Gregori pada gim kedua karena daya juang Kim yang telah payah sehingga membuat wakil Indonesia tak kesulitan untuk memimpin melalui strategi terbaiknya.
Pada perempat final turnamen level BWF Super 500 itu, Gregoria ingin mempertahankan fokus bertanding untuk menghadapi lawan yang dipastikan akan lebih sulit. ant
Komentar