Cerita Mistis hingga Mobil Tak Kuat Nanjak
AMLAPURA, NusaBali - Lokasi kecelakaan minibus maut yang tewaskan 6 orang pamedek di jalan turunan/tanjakan perbatasan antara Nongan-Bangli, tepatnya di wilayah Banjar Sigar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (16/11) memang dikenal sebagai titik rawan kecelakaan.
Di jalur tersebut rata-rata mobil tak kuat menanjak. Bahkan sekitar lima tahun lalu, ada truk memuat material pasir nyemplung ke jurang di Tukad Jinah, bagian utara jembatan. Hanya saja dalam kecelakaan itu tidak sampai menelan korban jiwa.
"Sering terjadi kecelakaan di sini, rata-rata mobil yang memuat barang tidak kuat menanjak, hanya saja sopir mampu mengendalikan dengan menabrakkan ke pal jalan," jelas pemilik kios I Nyoman Sudama saat ditemui di lokasi kecelakaan lalulintas di Banjar Sigar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (17/11).
Sudama mengaku sudah 18 tahun berjualan di Banjar Sigar. Dia sendiri berasal dari Banjar/Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Terkait apakah ada hal mistis di TKP? Dia mengaku tidak pernah mendengar atau merasakan yang aneh-aneh secara gaib, walau dia tinggal di tepi jurang Tukad (Sungai) Jinah, di antara Bukit Dajanan dan Bukit Delodan. Padahal di lokasi itu, kondisinya rimbun, banyak pohon, hingga alur sungai tidak terlihat.
Warga lainnya yang ditemui di TKP (tempat kejadian perkara), Jumat kemarin mengakui jalur itu cukup angker, terutama mulai dari depan Setra Desa Adat Bambang, Banjar/Desa Bambang, Kecamatan Tembuku, Bangli. Diyakini banyak jin dan makhluk gaib sebagai penghuni di sekitar itu. Apalagi di jembatan Tukad Jinah, tempat nganyut, mana kala warga setempat menggelar upacara ngaben.
Sempat terjadi kejadian aneh, batu ukuran besar yang ada di Bukit Kangin, dekat Pura Pasucian, tiba-tiba jebol saat musim hujan sekitar setahun lalu, kemudian batu tersebut menggelinding ke jalan, lalu menghilang. "Sampai saat ini tidak ada yang mengetahui, ke mana hilangnya batu tersebut, apakah nyemplung ke jurang atau hilang secara gaib," kata Komang Dwi.
Sebenarnya kondisi jalan yang menghubungkan Desa Bambang, Kecamatan Tembuku, Bangli dengan Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem cukup lebar, jalan provinsi dengan kondisi aspal sangat baik. Sehingga jika kendaraan berpapasan atau mendahului, cukup leluasa. Pemilik truk engkel DK 8897 BG I Komang Dwi, warga asal Banjar Bukian, Desa Nongan, Kecamatan Rendang yang truk engkelnya ditabrak minibus DK 7075 SY, juga mengakui di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan, ditandai kendaraan mundur karena tidak kuat di tanjakan.
"Biasanya kecelakaan ringan yang terjadi kendaraan bergerak mundur saat tidak kuat menanjak, tetapi sopir mampu mengendalikan," kata Komang Dwi. Hanya saja saat kejadian kecelakaan, Kamis sore sopir minibus maut I Gede Dana,62, warga asal Banjar Ngis, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng diduga gigi kendaraan (porsneling) tidak berfungsi saat oper gigi. Kendaraan pun langsung meluncur sehingga menyebabkan 6 pamedek tewas, dan 9 pamedek lainnya luka-luka. Semua korban asal Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu. Keluarga korban juga telah menggelar upacara ngulapin di lokasi usai kejadian. 7 k16
"Sering terjadi kecelakaan di sini, rata-rata mobil yang memuat barang tidak kuat menanjak, hanya saja sopir mampu mengendalikan dengan menabrakkan ke pal jalan," jelas pemilik kios I Nyoman Sudama saat ditemui di lokasi kecelakaan lalulintas di Banjar Sigar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (17/11).
Sudama mengaku sudah 18 tahun berjualan di Banjar Sigar. Dia sendiri berasal dari Banjar/Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Terkait apakah ada hal mistis di TKP? Dia mengaku tidak pernah mendengar atau merasakan yang aneh-aneh secara gaib, walau dia tinggal di tepi jurang Tukad (Sungai) Jinah, di antara Bukit Dajanan dan Bukit Delodan. Padahal di lokasi itu, kondisinya rimbun, banyak pohon, hingga alur sungai tidak terlihat.
Warga lainnya yang ditemui di TKP (tempat kejadian perkara), Jumat kemarin mengakui jalur itu cukup angker, terutama mulai dari depan Setra Desa Adat Bambang, Banjar/Desa Bambang, Kecamatan Tembuku, Bangli. Diyakini banyak jin dan makhluk gaib sebagai penghuni di sekitar itu. Apalagi di jembatan Tukad Jinah, tempat nganyut, mana kala warga setempat menggelar upacara ngaben.
Sempat terjadi kejadian aneh, batu ukuran besar yang ada di Bukit Kangin, dekat Pura Pasucian, tiba-tiba jebol saat musim hujan sekitar setahun lalu, kemudian batu tersebut menggelinding ke jalan, lalu menghilang. "Sampai saat ini tidak ada yang mengetahui, ke mana hilangnya batu tersebut, apakah nyemplung ke jurang atau hilang secara gaib," kata Komang Dwi.
Sebenarnya kondisi jalan yang menghubungkan Desa Bambang, Kecamatan Tembuku, Bangli dengan Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem cukup lebar, jalan provinsi dengan kondisi aspal sangat baik. Sehingga jika kendaraan berpapasan atau mendahului, cukup leluasa. Pemilik truk engkel DK 8897 BG I Komang Dwi, warga asal Banjar Bukian, Desa Nongan, Kecamatan Rendang yang truk engkelnya ditabrak minibus DK 7075 SY, juga mengakui di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan, ditandai kendaraan mundur karena tidak kuat di tanjakan.
"Biasanya kecelakaan ringan yang terjadi kendaraan bergerak mundur saat tidak kuat menanjak, tetapi sopir mampu mengendalikan," kata Komang Dwi. Hanya saja saat kejadian kecelakaan, Kamis sore sopir minibus maut I Gede Dana,62, warga asal Banjar Ngis, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng diduga gigi kendaraan (porsneling) tidak berfungsi saat oper gigi. Kendaraan pun langsung meluncur sehingga menyebabkan 6 pamedek tewas, dan 9 pamedek lainnya luka-luka. Semua korban asal Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu. Keluarga korban juga telah menggelar upacara ngulapin di lokasi usai kejadian. 7 k16
1
Komentar