Potensi Kerjasama Bali-Prancis, Mulai Pariwisata hingga Sampah
DENPASAR, NusaBali - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menerima audiensi Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone, di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Kamis (16/11). Pertemuan membahas beberapa poin kerja sama strategis mulai bidang pariwisata hingga penanganan sampah.
Duta Besar Fabien Penone yang didampingi Atase Kerjasama Bahasa Prancis Julie Duperoir dan Direktur Alliance Française Bali Denys Cennet menyampaikan bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dan Prancis selama ini terjalin dengan sangat baik, begitu pula dengan Bali di mana terdapat 8-12 ribu ekspatriat Prancis yang tersebar di Indonesia termasuk di Bali.
"Bali sangat penting dan merupakan aset bagi Prancis. Tidak hanya sekadar diplomasi, namun lebih jauh untuk menjalin kerja sama-kerja sama strategis yang bisa memberikan multiplier efek bagi kedua belah pihak," ujar Duta Besar Fabien Penone.
Menurutnya, terdapat beberapa kerja sama strategis yang bisa difokuskan, seperti pada bidang pariwisata karena belum ada kerja sama yang valid pada bidang kerja sama kultural antara Bali dan Perancis. Untuk itu, kerja sama pariwisata dalam hal kultural seperti seni kontemporer atau seni kreatif lainnya dapat menjadi poin strategis yang bisa dibangun di antara kedua belah pihak.
Dubes Fabien Penone mengatakan selain pariwisata, kerja sama dalam peningkatan keterampilan khusus baik bagi sekolah SMK maupun politeknik juga bisa dibangun kerja sama di antara kedua belah pihak. Hal itu mengingat saat ini Prrancis juga sedang berupaya membangun sekolah internasional Prancis di Indonesia. Saat ini telah terdapat 400 siswa yang bersekolah di tempat tersebut, ke depannya diharapkan lebih banyak bisa menampung siswa Indonesia yang ingin bergabung di sekolah internasional Prancis ini.
Lebih dari itu, kerja sama juga besar kemungkinan dilakukan di bidang lingkungan hidup seperti penanganan sampah yang saat ini menjadi masalah tersendiri bagi Bali. Untuk itu pihaknya berjanji akan menghubungkan kepada investor yang bisa menangani permasalahan sampah, sehingga bisa membantu Bali dalam penanganan sampah tersebut.
Mahendra Jaya menyambut baik dan berterima kasih atas perhatian dari Pemerintah Prancis terhadap Bali. Dia mengungkapkan kedatangan wisatawan asal Prancis saat ini menduduki peringkat ketujuh dengan jumlah kunjungan dari awal tahun sampai Oktober 2023 sebanyak 162.128 orang wisatawan.
"Hal ini sangat baik bagi Bali yang sedang berusaha bangkit pasca pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi Bali terpuruk," kata Mahendra Jaya.
Dia juga meminta bantuan kepada Dubes Prancis untuk membantu Bali dalam penanganan sampah, karena sebagai jendela pariwisata dunia maka pengelolaan sampah harus segera diatasi.
Mahendra Jaya menyampaikan bahwa pada Februari 2024 nanti Bali akan mulai memberlakukan pungutan bagi wisatawan asing yang datang. Dana ini akan digunakan untuk menjaga pelestarian lingkungan dan pelestarian budaya. Bali juga sedang mendorong penggunaan bahan bakar non fosil dan kendaraan listrik dengan target zero emission pada tahun 2045. Dia berharap Dubes Prancis dapat membantu mensosialisasikan hal-hal tersebut kepada warganya.
Hadir mendampingi Pj Gubernur dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali Boy Jayawibawa, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali Made Teja, dan Kabid Pengembangan Kelembagaan dan SDM Dinas Pariwisata Provinsi Bali Vera Laksmi Dewi. 7 cr78
"Bali sangat penting dan merupakan aset bagi Prancis. Tidak hanya sekadar diplomasi, namun lebih jauh untuk menjalin kerja sama-kerja sama strategis yang bisa memberikan multiplier efek bagi kedua belah pihak," ujar Duta Besar Fabien Penone.
Menurutnya, terdapat beberapa kerja sama strategis yang bisa difokuskan, seperti pada bidang pariwisata karena belum ada kerja sama yang valid pada bidang kerja sama kultural antara Bali dan Perancis. Untuk itu, kerja sama pariwisata dalam hal kultural seperti seni kontemporer atau seni kreatif lainnya dapat menjadi poin strategis yang bisa dibangun di antara kedua belah pihak.
Dubes Fabien Penone mengatakan selain pariwisata, kerja sama dalam peningkatan keterampilan khusus baik bagi sekolah SMK maupun politeknik juga bisa dibangun kerja sama di antara kedua belah pihak. Hal itu mengingat saat ini Prrancis juga sedang berupaya membangun sekolah internasional Prancis di Indonesia. Saat ini telah terdapat 400 siswa yang bersekolah di tempat tersebut, ke depannya diharapkan lebih banyak bisa menampung siswa Indonesia yang ingin bergabung di sekolah internasional Prancis ini.
Lebih dari itu, kerja sama juga besar kemungkinan dilakukan di bidang lingkungan hidup seperti penanganan sampah yang saat ini menjadi masalah tersendiri bagi Bali. Untuk itu pihaknya berjanji akan menghubungkan kepada investor yang bisa menangani permasalahan sampah, sehingga bisa membantu Bali dalam penanganan sampah tersebut.
Mahendra Jaya menyambut baik dan berterima kasih atas perhatian dari Pemerintah Prancis terhadap Bali. Dia mengungkapkan kedatangan wisatawan asal Prancis saat ini menduduki peringkat ketujuh dengan jumlah kunjungan dari awal tahun sampai Oktober 2023 sebanyak 162.128 orang wisatawan.
"Hal ini sangat baik bagi Bali yang sedang berusaha bangkit pasca pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi Bali terpuruk," kata Mahendra Jaya.
Dia juga meminta bantuan kepada Dubes Prancis untuk membantu Bali dalam penanganan sampah, karena sebagai jendela pariwisata dunia maka pengelolaan sampah harus segera diatasi.
Mahendra Jaya menyampaikan bahwa pada Februari 2024 nanti Bali akan mulai memberlakukan pungutan bagi wisatawan asing yang datang. Dana ini akan digunakan untuk menjaga pelestarian lingkungan dan pelestarian budaya. Bali juga sedang mendorong penggunaan bahan bakar non fosil dan kendaraan listrik dengan target zero emission pada tahun 2045. Dia berharap Dubes Prancis dapat membantu mensosialisasikan hal-hal tersebut kepada warganya.
Hadir mendampingi Pj Gubernur dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali Boy Jayawibawa, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali Made Teja, dan Kabid Pengembangan Kelembagaan dan SDM Dinas Pariwisata Provinsi Bali Vera Laksmi Dewi. 7 cr78
1
Komentar