600 Koi Beradu Cantik di Mangupura Koi Show
MANGUPURA, NusaBali.com - Mangupura Koi Show diramaikan 600-an ikan koi yang dipertandingkan oleh 200-an owner. Ratusan ikan koi ini beradu cantik memikat dewan juri di lima kelas lomba.
Meski baru digelar kali kedua di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung pada Sabtu (18/11/2023), Mangupura Koi Show yang kedua ini diklaim sebagai salah satu yang terbesar di Bali.
Mangupura Koi Show ini juga disebut berhasil memikat pecinta koi dari dalam dan luar Bali seperti Pulau Jawa, Lombok, Kalimantan, dan daerah lain.
Putu Eka Purwita, 34, Ketua Panitia Mangupura Koi Show menjelaskan, gelaran ini untuk memantik industri ikan hias di Kabupaten Badung, khususnya ikan hias koi.
Kata Eka yang juga pendiri Graha Koi Bali, industri ikan hias menjadi alternatif mata pencarian bagi kawula muda. Di mana, omzet yang dihasilkan dari membudidayakan ikan hias ini disebut sangat menjanjikan.
"Bagaimana industri ikan hias di Badung bisa jadi tuan di rumahnya sendiri. Apalagi, omzet yang dihasilkan, menurut pengalaman kami, sangat luar biasa untuk generasi muda," ujar pria asal Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Sejak gelaran ini dihelat mulai tahun 2022 silam, pecinta ikan koi di Badung kini sudah dihimpun dalam Mangupura Koi Club. Klub ini resmi diakui oleh Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI) melalui penyerahan SK di sela pembukaan gelaran.
Mangupura Koi Show kali ini mempertandingkan lima class yakni Gosanke (Class A), Melati (Class B), Anggrek (Class C), Cempaka (Class D), dan Kamboja (Class E).
Dari lima kelas ini, yang paling bergengsi adalah Class A yaitu Gosanke, didominasi corak tridatu dan merah putih. Class ini mempertandingkan ikan koi jenis Kohanku, Taisho Sanshoku, Showa, dan Sanshoku.
"Juri kami itu juri nasional dan yang pernah menjadi juri di ajang internasional. Penjuriannya itu nanti ada yang berdasarkan jenis, corak, atau pola dan berdasarkan ukuran," jelas Eka.
Ikan koi paling besar yang bisa ikut 2nd Mangupura Koi Show berukuran 65 centimeter. Kata Eka, ukuran koi yang dipertandingkan di lini size sengaja dibatasi dengan alasan gelaran yang baru dua kali diadakan dan masih seumur jagung.
Ikan koi di masing-masing class diadu kecantikannya sesuai kategori ukuran dari Super Mini Champion, Mini Champion, Baby Champion, Junior Champion, Young Champion, dan Adult Champion.
Kemudian ada pula predikat Grand Champion, koi terbaik dalam show yang tidak terikat ukuran. Predikat berhadiah terbesar kedua yakni Rp 1,3 juta ini diikuti Runner Up Grand Champion.
Best in Size merupakan predikat koi terbaik di masing-masing ukuran dan diikuti predikat terbaik keduanya yakni Runner Up Best in Size.
Predikat lainnya adalah Most Point, koi yang paling banyak mendapat poin atau menjadi juara umum. Selain itu, ada predikat dengan hadiah terbesar yakni Rp 2 juta yaitu Most Handling atau klub dengan entry ikan paling banyak.
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, yang membuka gelaran pada Sabtu pagi berharap, Mangupura Koi Show ini tidak sekadar jadi rekreasi tetapi juga peningkatan kualitas pecinta koi di Badung.
Melalui komunitas pecinta koi yang merambah seluruh dunia, Suiasa menilai hal ini bisa menjadi peluang jejaring dan ekonomi besar bagi pecinta koi yang didominasi generasi muda.
"Memelihara ikan koi itu kan dipercaya juga sebagai pembawa keberuntungan, maka tidak heran banyak juga masyarakat yang mulai menggemari. Semoga acara ini bisa berkembang dan kalau bisa levelnya ditingkatkan," ungkap Suiasa usai membuka gelaran.
Menanggapi hal ini, Eka selaku Ketua Panitia Mangupura Koi Show berencana memboyong All Indonesia Young Koi Show ke Bali. Gelaran ini, kata Eka, salah satu yang terbesar di tanah air.
"Sudah diberi dorongan oleh Bapak Wakil Bupati. Sebelum itu, kami akan mengikuti gelaran-gelaran di luar Bali dulu untuk memperkenalkan komunitas kami," tukas Eka. *rat
Putu Eka Purwita, 34, Ketua Panitia Mangupura Koi Show menjelaskan, gelaran ini untuk memantik industri ikan hias di Kabupaten Badung, khususnya ikan hias koi.
Kata Eka yang juga pendiri Graha Koi Bali, industri ikan hias menjadi alternatif mata pencarian bagi kawula muda. Di mana, omzet yang dihasilkan dari membudidayakan ikan hias ini disebut sangat menjanjikan.
"Bagaimana industri ikan hias di Badung bisa jadi tuan di rumahnya sendiri. Apalagi, omzet yang dihasilkan, menurut pengalaman kami, sangat luar biasa untuk generasi muda," ujar pria asal Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Sejak gelaran ini dihelat mulai tahun 2022 silam, pecinta ikan koi di Badung kini sudah dihimpun dalam Mangupura Koi Club. Klub ini resmi diakui oleh Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI) melalui penyerahan SK di sela pembukaan gelaran.
Mangupura Koi Show kali ini mempertandingkan lima class yakni Gosanke (Class A), Melati (Class B), Anggrek (Class C), Cempaka (Class D), dan Kamboja (Class E).
Dari lima kelas ini, yang paling bergengsi adalah Class A yaitu Gosanke, didominasi corak tridatu dan merah putih. Class ini mempertandingkan ikan koi jenis Kohanku, Taisho Sanshoku, Showa, dan Sanshoku.
"Juri kami itu juri nasional dan yang pernah menjadi juri di ajang internasional. Penjuriannya itu nanti ada yang berdasarkan jenis, corak, atau pola dan berdasarkan ukuran," jelas Eka.
Ikan koi paling besar yang bisa ikut 2nd Mangupura Koi Show berukuran 65 centimeter. Kata Eka, ukuran koi yang dipertandingkan di lini size sengaja dibatasi dengan alasan gelaran yang baru dua kali diadakan dan masih seumur jagung.
Ikan koi di masing-masing class diadu kecantikannya sesuai kategori ukuran dari Super Mini Champion, Mini Champion, Baby Champion, Junior Champion, Young Champion, dan Adult Champion.
Kemudian ada pula predikat Grand Champion, koi terbaik dalam show yang tidak terikat ukuran. Predikat berhadiah terbesar kedua yakni Rp 1,3 juta ini diikuti Runner Up Grand Champion.
Best in Size merupakan predikat koi terbaik di masing-masing ukuran dan diikuti predikat terbaik keduanya yakni Runner Up Best in Size.
Predikat lainnya adalah Most Point, koi yang paling banyak mendapat poin atau menjadi juara umum. Selain itu, ada predikat dengan hadiah terbesar yakni Rp 2 juta yaitu Most Handling atau klub dengan entry ikan paling banyak.
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, yang membuka gelaran pada Sabtu pagi berharap, Mangupura Koi Show ini tidak sekadar jadi rekreasi tetapi juga peningkatan kualitas pecinta koi di Badung.
Melalui komunitas pecinta koi yang merambah seluruh dunia, Suiasa menilai hal ini bisa menjadi peluang jejaring dan ekonomi besar bagi pecinta koi yang didominasi generasi muda.
"Memelihara ikan koi itu kan dipercaya juga sebagai pembawa keberuntungan, maka tidak heran banyak juga masyarakat yang mulai menggemari. Semoga acara ini bisa berkembang dan kalau bisa levelnya ditingkatkan," ungkap Suiasa usai membuka gelaran.
Menanggapi hal ini, Eka selaku Ketua Panitia Mangupura Koi Show berencana memboyong All Indonesia Young Koi Show ke Bali. Gelaran ini, kata Eka, salah satu yang terbesar di tanah air.
"Sudah diberi dorongan oleh Bapak Wakil Bupati. Sebelum itu, kami akan mengikuti gelaran-gelaran di luar Bali dulu untuk memperkenalkan komunitas kami," tukas Eka. *rat
Komentar