Ribuan Mangrove Hijaukan Pantai Kerobokan
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng hijaukan Pantai Kerobokan, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng dengan menanam ribuan mangrove dan cemara, Jumat (17/11).
Bilah-bilah bambu disusun menyerupai pagar terkotak-kotak di Pantai Kerobokan. Pagar itu akan menjadi tempat hidup sementara tanaman mangrove menghadapi gempuran ombak pasang. Sebanyak 10 ribu tanaman mangrove dan cemara laut ditanam DLH Buleleng bekerjasama dengan Komunitas Mangrove Ranger, Pemerintah Kecamatan Sawan dan Pemdes Kerobokan.
Pantai Kerobokan adalah pantai kedua yang menjadi uji coba DLH Buleleng menanam mangrove di kawasan nihil ekosistem mangrove, setelah Pantai Pidada, di Kelurahan Banyuasri Buleleng. Dalam penanam kali ini menggunakan metode berbeda yakni menggunakan metode guludan. Metode penanaman mangrove ini merupakan salah satu solusi penanaman mangrove pada lahan yang tergenang air laut dan minim lumpur. Satu guludan berukuran 1 meter x 5 meter diisi 300 tanaman mangrove. Ada sebanyak 34 guludan yang menjadi media tanam mangrove di pantai kerobokan.
Pantai Kerobokan adalah pantai kedua yang menjadi uji coba DLH Buleleng menanam mangrove di kawasan nihil ekosistem mangrove, setelah Pantai Pidada, di Kelurahan Banyuasri Buleleng. Dalam penanam kali ini menggunakan metode berbeda yakni menggunakan metode guludan. Metode penanaman mangrove ini merupakan salah satu solusi penanaman mangrove pada lahan yang tergenang air laut dan minim lumpur. Satu guludan berukuran 1 meter x 5 meter diisi 300 tanaman mangrove. Ada sebanyak 34 guludan yang menjadi media tanam mangrove di pantai kerobokan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Gede Melandrat dihubungi Sabtu (18/11) kemarin mengatakan metode penanaman guludan dipilih untuk kawasan pantai ekstrem. Pesisir pantai yang minim lumpur dan berpasir, tidak ada ekosistem mangrove dan genangan air laut tinggi. Dengan metode guludan dapat membantu bibit tanaman mangrove bertahan hidup dan berkembang dalam kurun waktu 3-6 bulan.
“Kita uji cobakan dulu disini dengan metode guludan. Karena tahun lalu kita coba di Pantai Pidada dengan metode penanaman biasa, habis semua disapu ombak pasang. Kalau disini bisa hidup maka di lokasi lain di Buleleng bisa restorasi lagi,” ucap Melandrat.
Dia menyebut dari 157,05 kilometer panjang garis pantai di Buleleng, sebagian besar kondisinya seperti Pantai Kerobokan. Tanaman mangrove yang bertahan hanya ada beberapa pesisir kawasan Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Sementara itu Koordinator Komunitas Mangrove Ranger, Nyoman Suit Juniartini menyampaikan, Kabupaten Buleleng menjadi kabupaten ketiga dalam penanaman bibit mangrove. Sebelumnya sudah dilakukan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Pantai Kerobokan menjadi salah satu titik launching penggerakan penanaman bersama, untuk melakukan percepatan mitigasi bencana alam perubahan iklim.k23
1
Komentar