Sopir Minibus Maut Mulai Diperiksa Polisi
Pemeriksaan Dilanjutkan Selasa
AMLAPURA, NusaBali - Sopir minibus maut DK 7075 SY, I Gede Dana,62, asal Banjar Ngis, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng mulai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polres Karangasem, Minggu (19/11).
Pengemudi minibus yang kecelakaan hingga menyebabkan 6 orang tewas di jalan perbatasan antara Nongan-Bangli, wilayah Banjar Sigar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (16/11) ini pun menyesali kejadian tersebut, karena dirinya sebagai penyebabnya.
"Saya menyesal atas kejadian itu, tetapi saya belum bisa minta maaf ke keluarga korban, karena saya masih sakit dan tengah jalani pemeriksaan di Mapolres Karangasem," ujar Gede Dana kepada penyidik saat mengawali menjalani pemeriksaan di Mapolres Karangasem, Jalan Bhayangkara Amlapura, Minggu kemarin. Gede Dana menjalani pemeriksaan awal setelah sebelumnya menjalani pengobatan rawat jalan di RS Bintang Klungkung atas luka-luka serius yang dia alami di lengan kanan, luka lecet di kedua pergelangan tangan dan luka bengkak di bahu.
Walau dalam kondisi tertatih-tatih, Gede Dana berupaya menerangkan kronologis kejadian yang dia alami hingga mobil minibus Isuzu DK 7075 SY yang dia sopiri melaju kencang di jalan menurun, kemudian bergerak zigzag, lalu membentur truk engkel biru DK 8897 BG milik I Kadek Dwi dan menewaskan 6 pemedek asal Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem.
"Saat memulai jalan menurun sepulang mengantar pamedek melakukan persembahyangan di Pura Pulasari, saya oper gigi dari gigi 3 ke gigi 2. Ternyata gagal, dan giginya menjadi normal. Hal ini membuat kendaraan meluncur terus ke bawah," kata ayah 3 putri dan 6 cucu ini. Saat mobil meluncur tak terkendali, para penumpang juga teriak histeris dan membuatnya makin panik. Sehingga kejadian naas itu pun terjadi.
Pria yang menjadi sopir sejak tahun 2008 ini kemarin belum banyak dimintai keterangan. Usai memberikan keterangan awal kemudian dipersilakan pulang dan menginap di rumah menantunya di Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, karangasem. Rencananya Gede Dana akan kembali menjalani rawat jalan di RS Bintang Klungkung, Senin (20/11).
Rencananya dia akan kembali menjalani pemeriksaan oleh penyidik pada, Selasa (21/11). Kasatlantas Polres Karangasem, AKP I Komang Sapta Pramana seizin Kapolres AKBP Ricko AA Taruna membenarkan telah melakukan pemeriksaan awal terhadap sopir minibus. "Senin dia kembali menjalani rawat jalan, karena masih sakit," jelasnya.
Pihaknya juga berencana memanggil mekanik untuk mengecek kondisi kendaraan tersebut untuk memastikan penyebabnya, apakah karena rem blong atau faktor lain. Keterangan mekanik akan dipakai sebagai tambahan dan Satlantas Polres akan berkoordinasi dengan Polda Bali terkait kelengkapan administrasi penyidikan. Hingga saat ini sopir minibus tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka.
Seperti diberitakan kecelakaan maut terjadi di jalan tanjakan/turunan perbatasan antara Nongan-Bangli, tepatnya di wilayah Banjar Sigar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (16/11) pukul 17.30 Wita. Kecelakaan menimpa rombongan pamedek sepulang dari sembahyang di Pura Pulasari, Desa Tembuku, Bangli. Akibat kecelakaan ini, 6 korban meninggal dunia dan 9 luka-luka. Semua korban berasal dari Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem.
Di antara 6 pamedek meninggal, terdapat pasangan suami istri (Pasutri) atas nama I Gede Sili,42, dan Ni Nyoman Ayu,42, sedangkan nenek Ni Luh Kantun,60, meninggal bersama cucunya I Komang Wikrama,9. Dua korban meninggal lainnya, Ni Made Riati,54, dan I Ketut Mangku,46. Dua korban Pasutri I Gede Sili dan Ni Nyoman Ayu telah diupacarai makingsan ring gni di Banjar/Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Sedangkan korban Ni Made Riati diupacarai makingsan ring gni di Setra Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu pada Redite Wage Wayang, Minggu (19/11). Tiga korban lainnya, Ni Luh Kantun, I Komang Wikrama, dan I Ketut Mangku upacara makingsan ring gni, Buda Paing Wayang, Rabu (22/11) nanti. 7 k16
"Saya menyesal atas kejadian itu, tetapi saya belum bisa minta maaf ke keluarga korban, karena saya masih sakit dan tengah jalani pemeriksaan di Mapolres Karangasem," ujar Gede Dana kepada penyidik saat mengawali menjalani pemeriksaan di Mapolres Karangasem, Jalan Bhayangkara Amlapura, Minggu kemarin. Gede Dana menjalani pemeriksaan awal setelah sebelumnya menjalani pengobatan rawat jalan di RS Bintang Klungkung atas luka-luka serius yang dia alami di lengan kanan, luka lecet di kedua pergelangan tangan dan luka bengkak di bahu.
Walau dalam kondisi tertatih-tatih, Gede Dana berupaya menerangkan kronologis kejadian yang dia alami hingga mobil minibus Isuzu DK 7075 SY yang dia sopiri melaju kencang di jalan menurun, kemudian bergerak zigzag, lalu membentur truk engkel biru DK 8897 BG milik I Kadek Dwi dan menewaskan 6 pemedek asal Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem.
"Saat memulai jalan menurun sepulang mengantar pamedek melakukan persembahyangan di Pura Pulasari, saya oper gigi dari gigi 3 ke gigi 2. Ternyata gagal, dan giginya menjadi normal. Hal ini membuat kendaraan meluncur terus ke bawah," kata ayah 3 putri dan 6 cucu ini. Saat mobil meluncur tak terkendali, para penumpang juga teriak histeris dan membuatnya makin panik. Sehingga kejadian naas itu pun terjadi.
Pria yang menjadi sopir sejak tahun 2008 ini kemarin belum banyak dimintai keterangan. Usai memberikan keterangan awal kemudian dipersilakan pulang dan menginap di rumah menantunya di Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, karangasem. Rencananya Gede Dana akan kembali menjalani rawat jalan di RS Bintang Klungkung, Senin (20/11).
Rencananya dia akan kembali menjalani pemeriksaan oleh penyidik pada, Selasa (21/11). Kasatlantas Polres Karangasem, AKP I Komang Sapta Pramana seizin Kapolres AKBP Ricko AA Taruna membenarkan telah melakukan pemeriksaan awal terhadap sopir minibus. "Senin dia kembali menjalani rawat jalan, karena masih sakit," jelasnya.
Pihaknya juga berencana memanggil mekanik untuk mengecek kondisi kendaraan tersebut untuk memastikan penyebabnya, apakah karena rem blong atau faktor lain. Keterangan mekanik akan dipakai sebagai tambahan dan Satlantas Polres akan berkoordinasi dengan Polda Bali terkait kelengkapan administrasi penyidikan. Hingga saat ini sopir minibus tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka.
Seperti diberitakan kecelakaan maut terjadi di jalan tanjakan/turunan perbatasan antara Nongan-Bangli, tepatnya di wilayah Banjar Sigar, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (16/11) pukul 17.30 Wita. Kecelakaan menimpa rombongan pamedek sepulang dari sembahyang di Pura Pulasari, Desa Tembuku, Bangli. Akibat kecelakaan ini, 6 korban meninggal dunia dan 9 luka-luka. Semua korban berasal dari Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem.
Di antara 6 pamedek meninggal, terdapat pasangan suami istri (Pasutri) atas nama I Gede Sili,42, dan Ni Nyoman Ayu,42, sedangkan nenek Ni Luh Kantun,60, meninggal bersama cucunya I Komang Wikrama,9. Dua korban meninggal lainnya, Ni Made Riati,54, dan I Ketut Mangku,46. Dua korban Pasutri I Gede Sili dan Ni Nyoman Ayu telah diupacarai makingsan ring gni di Banjar/Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Sedangkan korban Ni Made Riati diupacarai makingsan ring gni di Setra Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu pada Redite Wage Wayang, Minggu (19/11). Tiga korban lainnya, Ni Luh Kantun, I Komang Wikrama, dan I Ketut Mangku upacara makingsan ring gni, Buda Paing Wayang, Rabu (22/11) nanti. 7 k16
1
Komentar